Pekanbaru
Pembangunan Rumah Layak Huni di Buncah Lesung Dinilai Tidak Sesuai Standar
Program pembangunan Rumah Sehat Layak Huni (RSLH) diduga banyak masalah dalam pelaksanaannya.
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Alexander
TRIBUNPEKANBARU.COM - Program pembangunan Rumah Sehat Layak Huni (RSLH) diduga banyak masalah dalam pelaksanaannya.
Mulai dari penggunaan material bekas, hingga pengerjaan rumah yang dinilai asal-asalan.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Lesung Buncah, Kecamatan Tenayan Raya, Jaswadi mengatakan, cukup banyak kondisi bangunan yang tidak sesuai dengan standar pembangunan rumah.
Misalnya pada pemasangan bata dinding rumah, yang tampak dipasang asal-asalan, kemudian pada cor bagian pondasi bawah tampak keriting. Sebagian pengecoran juga ada yang tampak kosong.
Baca: Liga Champions Valencia vs Juventus-Real Madrid vs AS Roma Siaran Langsung RCTI Malam Ini
Tidak hanya itu, pada bagian kuda-kuda rumah sebagian ada yang dipasang kayu bekas. Pemasangan konsen juga ada bagian yang miring.
Dikatakan Jaswadi, pihaknya sangat menyayangkan hal tersebut, karena kondisi pembangunan banyak yang tidak sesuai dengan standar. Sehingga jika pembangunan sekarang dipaksakan, maka usia rumah tidak akan lama, dan akhirnya masyarakat dirugikan.
"Kami tidak terima seperti ini kondisinya. Kami yang memperjuangkan dan mengajukan dari awal. Ini merugikan masyarakat, kasihan masyarakatnya. Bisa dilihat langsung, kayunya bekas, pemasangan konsen pintu dan jendela miring, semennya tempel-tempel begini," kata Jaswadi kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (20/9/2018)
Baca: Buat Pembeli Tiket Eksklusif Konser Syahrini, Dapat Emas 24 Karat dan Barang Mahal Lainnya.
Oleh karena itu, Jaswadi meminta agar pihak terkait turun langsung dan melihat kondisi pembangunan dari program bantuan rumah tersebut.
"Kita minta diperbaiki dan dituntaskan sampai selesai," ujarnya.
Di Kelurahan Bencah Lesung, Kecamatan Tenayan Raya mendapatkan bantuan sekitar 10 unit rumah, dan 5 di antaranya sampai saat ini sudah tuntas. Sebagian masyarakat juga mengadukan hal tersebut.
"Ada sebagian masyarakat yang mengadu, sebagian lagi sudah selesai, jadi kita tidak bisa ngecek pembangunannya, ada sekitar 4 hingga 5 yang belum diatap, dan kita lihat semuanya seperti ini kondisinya," ujarnya.
Baca: Seleksi CPNS Dibuka, Guru Honor K2 Kampar Bakal ke Jakarta Perjuangkan Nasib
Reza, salah seorang warga Kelurahan Buncah Lesung yang mertuanya mendapatkan bantuan tersebut mengatakan, dirinya kawatir dengan pembangunan rumah tersebut, karena beberapa bagian tampak tidak begitu baik pembangunannya.
"Walau rumahnya bantuan, tapi tentunya kita khawatir dengan kondisi seperti ini, kalau begini kan cepat runtuh," imbuhnya.
Dari pantauan Tribun, hingga saat ini pembangunan tersebut masih terus berlangsung. Menurut Reza, pekerja di sana juga tidak menerima gaji secara rutin, sehingga pengerjaan rumah sempat terhenti. (*)