Sudah Terkubur 35 Tahun, Jasad Masih Utuh Terbungkus Kafan, Ini Kata Keluarga Almarhum
Pihak keluarga berniat memindahkan jasad ketiganya karena di lokasi pemakaman keluarga itu akan dibangun proyek perumahan.
Pada 1 Februari 2018 lalu, banjir di desa tersebut membuat pagar makam ambrol ke sungai.
Padahal di situ ada makam Sumini, perempuan yang sudah dimakamkan 10 tahun yang lalu.
Anak Sumini, Hasan, bermaksud menyelamatkan jenazah ibunya dari banjir.
Hasan pun kemudian dibuat kaget karena ternyata jenazah ibunya itu masih utuh.
Selain dua kejadian di atas, masih banyak lagi fenomena serupa yang menjadi cerita masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia.
Kebanyakan orang kemudian akan mengaitkan fenomena tersebut dengan hal spiritual atau mistis lainnya.
Baca: Sudah Lakukan Sebanyak 7 Kali, Dua Pelaku Pencurian di Bengkel Alat Berat di Pekanbaru Ditangkap
Baca: Penerimaan CPNS 2018 di Kementerian Luar Negeri, Ada 125 Formasi, Ini Jurusan yang Dibutuhkan
Penjelasan Ilmiah
Lalu, bagaimana sebenarnya penjelasan ilmiah mengenai jasad yang masih utuh kendati telah dimakamkan selama bertahun-tahun lamanya?
Jenazah manusia yang masih utuh erat kaitannya dengan adiposera, yaitu senyawa organik yang terbentuk melalui reaksi hidrolisis oleh bakteri anaerob pada jaringan adiposa (jaringan lemak) di dalam tubuh.
Dengan adanya senyawa ini, lemak di jaringan lunak akan berubah menjadi zat seperti sabun keras melalui sebuah proses yang disebut saponifikasi.
Zat ini bertindak sebagai pengawet dan akan memperlambat dekomposisi atau proses penguraian secara normal.
Jenazah yang bisa awet karena adanya senyawa tersebut dipengaruhi beragam faktor, namun ada juga jasad yang belum tentu awet meskipun ada zat tersebut.
Adiposera sendiri baru terbentuk secara optimal jika jenazah berada pada lingkungan dengan kelembapan yang tinggi dan minim oksigen.
Situasi tersebut lah yang membuat jasad bisa tahan lama walaupun sudah ada lama di dalam tanah, bahkan tak jarang mengeluarkan bau yang haum.