TERUNGKAP, Inilah Sosok Pria Misterius yang Tak Pernah Bicara tapi Selalu Tampak di ILC
TERUNGKAP, Inilah Sosok Pria Misterius yang Tak Pernah Bicara tapi Selalu Tampak di ILC
"Kalau pekan ini para pencinta ILC menyayangkan atau kecewa pada topik atau tema tidak seperti yang tidak mereka inginkan yaitu persekusi," kata dia menambahkan.
Terkait hal itu, dirinya meminta maaf lantaran telah mengecewakan para penggemar ILC.
"Namun saya harus mengatakan bahwa tidak ada persekusi kepada saya sama sekali," tegas dia.
Karni Ilyas kemudian mengatakan alasan tidak tayangnya ILC yang ingin mengangkat tema persekusi itu.
"Saya harus menjawabnya, ternyata dalam hidup tidak semua yang kita rasakan, kita bisa katakan, dan tidak semua yang kita alami kita bisa menceritakan ke orang lain, apalagi kepada publik. Itulah jawaban kenapa tema ILC tentang persekusi dibatalkan atau tidak ditayangkan," terang Karni Ilyas.
"Kebenaran yang setengah-setengah adalah kebohongan yang terbesar, kata Benjamin Franklin, pendiri negara Amerika Serikat," tambah dia.
Sebelumnya, Rocky Gerung ikut angkat bicara terkait batal tayangnya Indonesia Lawyers Club (ILC) edisi Selasa (28/8/2018) tersebut.
Rocky langsung menunjuk Istana di balik batalnya ILC tayang.
Hal itu terlihat dalam akun youtube Rocky Gerung yang menulis judul 'ILC Batal Tayang Karena Kendala TEKNIS (Tekanan Istana). Mohon Maaf atas kedunguannya. Terima Kasih.'
Politikus Gerindra Fadli Zon pun menimpali komentar Rocky Gerung lewat akun twitternya.
Fadli Zon mengomentarinya dengan menulis 'Singkatan baru dr kata "Teknis" Tekanan Istana. Kreatif n mengena'.
Muhammad Said Didu mengatakan di Twitter-nya bahwa semoga ILC dibatalkan tayang bukan karena TV One kena persekusi.
"Semoga pembatalan acara pembahasan tentang Persekusi di ILC malam ini bukan krn TVOne kena persekusi. Semoga bang Karni Ilyas tetap semangat," ujar Said Didu.
Sedangkan Hidayat Nur Wahid lewat akun twitter-nya, @hnurwahid, Selasa (28/8/2018) ikut menanggapi cuitan Said Didu.
Menurutnya jika benar ILC dibatalkan karena kena persekusi, ia mempertanyakan masa depan independensi dan kedaulatan pers.