Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

VIDEO: Guru SD Dibunuh Sang Istri Bersama Pria Selingkuhannya, Pengakuan Karena Uang Bulanan

Saat berdua di dalam mobil, GW langsung mencekik leher korban dan menutupnya dengan kain sehingga korban merasa kesulitan untuk bernapas

Editor: David Tobing

TRIBUNPEKANBARU.com -- Guru SD berinisial MY (34) tewas dibunuh sang istri bersama seorang pria selingkuhannya berinisial GW, yang terjadi di daerah Sibolangit, Medan, Sumatera Utara.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto memaparkan kasus temuan jasad Guru SD di sebuah perladangan buah asam di Jalan Jamin Ginting Desa Sibolangit Kecamatan Sibolangit, Medan, Sumatra Utara.

Dikutip Tribunpekanbaru.com, jasad guru SD berinisial MY (34) awalnya ditemukan oleh warga sekitar pada Jumat (14/9/2018).

Dari hasil autopsi, terdapat tanda kekerasan di tubuh korban, luka memar pada leher, mata kanan luka lebam, dan dari hidung korban mengeluarkan darah.

Setelah ditelusuri polisi, pelaku pembunuhan justru adalah istri dari korban, berinisial CKD.

Awalnya, Kombes Pol Dadang Hartanto menceritakan, pada Sabtu (15/9/2018) sekitar pukul 16.00 WIB gabungan tim Jatanras Unit Pidum Polrestabes Medan dan Unit Reskrim Polsek Pancurbatu mendapat informasi bahwa Istri korban berinisial CKD besama dengan GW datang mengambil sepeda milik korban di sebuah mal.

Baca: 8 Fakta Pembunuhan Guru SD di Inhu,Pelaku Ditangkap di Rumah Mertua, Motifnya Gara-gara Hal Ini

"Saat itu keduanya datang untuk mengambil sepeda motor milik korban yang diketahui bernama MY (suami CKD) yang diparkir di Binjai Super Mall (BSM). Motor korban sudah terparkir sejak 12 September 2018 silam," kata Dadang.

Perbuatan mereka, kata Dadang, terekam CCTV dan personel langsung mendatangi rumah korban MY yang berada di Jalan Klambir V untuk kemudian memanggil CKD.

"Kita panggil CKD dan memperlihatkan rekaman CCTV dari BSM. CKD mengaku bahwa dirinya pada tanggal 12 September 2018 sedang bersama korban MY yang merupakan suaminya dan teman prianya GW," ujar Dadang.

CKD melancarkan aksi tersebut bersama teman prianya berinisial GW, yang diduga adalah selingkuhannya.

Kombes Pol Dadang Hartanto kemudian menjelaskan kronologi kejadiannya.

Baca: VIDEO: Pelaku Pembunuhan Guru SD di Inhu Dilumpuhkan Petugas dengan Tmah Panas

Awalnya CKD menghubungi GW dan mengatakan akan membunuh suaminya, kemudian GW membuat skenario untuk melakukan aksi tersebut.

CKD berpura-pura mengajak suaminya untuk menghadiri acara pesta keluarga CKD yang berada di Aceh, kemudian korban menyetujui.

Dikatakan Dadang, CKD sudah menyewa mobil pada Rabu (12/9/2018) dan disopiri oleh teman prianya yang diketahui tak lain adalah GW.

Mereka pun pergi dengan mobil rental Daihatsu Ayla BK 1191 AE warna putih pada Kamis (13/9/2018) pagi.

Setibanya di Jalan Jamin Ginting, Dusun Satu, Desa Sibolangit, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, kata Dadang, GW memberhentikan mobil yang mereka gunakan dengan alasan mogok.

CKD saat itu keluar mobil dan menjauhi mobil sekitar tujuh meter.

"Saat berdua di dalam mobil, GW langsung mencekik leher korban dan menutupnya dengan kain sehingga korban merasa kesulitan untuk bernapas dan akhirnya meninggal dunia. GW juga sempat memukuli korban. Setelah mengetahui korban tidak bernyawa, GW langsung mengeluarkan korban dari mobil dan membuangnya," terang Dadang.

Korban dibuang di perladangan warga yang berada di Jamin Ginting, Dusun Satu, Desa Sibolangit, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang.

Baca: Nekat Ganti Baju di Panggung Hingga Goda Koko-Cici Kaya, Ini 5 Momen Terheboh dari Konser Syahrini

Lalu pelaku mengambil identitas korban. Dari foto-foto yang beredar di media sosial, korban dibuang ke sebuah jurang.

Setelah itu, mereka pun pergi meninggalkan korban dengan bagian leher terdapat luka memar, mata kanan luka lebam.

Ia mengaku baru setahun menikah dengan MY, yang sehari-hari bekerja sebagai seorang guru.

CKD berujar bahwa ia melakukan aksi nekat tersebut lantaran hubungan dengan suaminya tak lagi harmonis

Selain itu, ia juga mengaku kerap tak diberi uang bulanan.

"Dikasi, cuma Rp200 ribu sebulan. Paling besar pun dikasihnya Rp300 ribu. Lagian hubungan kami pun sudah tak harmonis lagi enam bulan terakhir ini," ungkap CKD saat ditanya sebelum paparan dimulai, Rabu (19/9/2018).

Dadang menyatakan, saat ini masih istri korban yang ditahan, sedangkan teman pria CKD sedang dalam pencarian dan sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Kita menetapkan kedua tersangka dengan pasal 338 juncto 340 KUHPidana dengan ancaman hukuman minimal 15 tahun dan maksimal seumur hidup," pungkasnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved