Lihat Youtube, Siswa SMP yang Konsumsi Minuman Berenergi Sebelum Sayat Tangan Ngaku Tangannya Kebas
Siswa SMP yang Konsumsi Minuman Berenergi Sebelum Sayat Tangan Ngaku Tangannya Kebas
Penulis: Rizky Armanda | Editor: harismanto
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Siswa SMP yang sayat tangan itu mengaku lihat tayangan Youtube dan minum minuman berenergi itu sebelum sayat tangan.
"Mereka mengaku melihat tayangan dari YouTube, dicoba dengan mengonsumsi itu (minuman berenergi), mungkin sakitnya kurang, rasanya seperti agak kebas," ungkap Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pekanbaru, Kombes Pol Sukito saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com.
BNNK Pekanbaru sudah melakukan assessment dan interogasi terhadap puluhan siswa SMP itu.
Sukito menyatakan, dari hasil assessment yang dilakukan, yang terindikasi urine-nya mengandung zat benzo sekitar 56 orang.
Baca: PT AHEB Bantah Mengandung Zat Benzo, Trisno Winata: Torpedo Aman Dikonsumsi
Baca: 55 Siswa SMP di Pekanbaru Sayat Tangan Ngaku Ikut Challenge. Kepala Sekolah Ungkap Fakta Mengejutkan
Baca: 56 Siswa SMP di Pekanbaru Sayat Tangan Setelah Minum Minuman Berenergi. Ini Faktanya
"Kalo nggak salah benzo itu di kedokteran untuk anastesi (bius), jadi disayat tidak terasa sakit," ulasnya.
Sukito menuturkan, dari kemasan produk itu, pihaknya tidak menemukan ada tertera zat benzo.
Hanya saja, ada anjuran minuman tersebut tidak diperuntukkan bagi wanita hamil dan menyusui dan anak-anak.
"Tapi kenyataannya, produk ini dijual bebas di dekat anak sekolah. Mestinya penyalurannya tidak dijual bebas atau di dekat sekolah kalau memang ada anjuran seperti itu," tuturnya.
Diungkapkan Sukito, sampel minuman energi tersebut kini sedang dalam proses uji laboratorium di BBPOM.
"Sedang uji laboratorium di BBPOM, kemarin (Kamis) kita kirim. Apa kaitan reaksi dan kandungan minuman itu, berbahaya atau tidak, sedang didalami," sebut Sukito.
Sukito menambahkan, minuman berenergi ini sendiri perkemasan harganya sangat terjangkau.
Maka tidak heran jika anak-anak sekolah pun mampu untuk membelinya.
Dikisahkan Sukito, mulanya, Kepala SMP tersebut menyampaikan kecurigaannya terhadap murid-muridnya. Dimana, ditangan mereka ada luka bekas goresan.
"Jadi Kepala Sekolah ini curiga, apakah anak-anaknya seperti itu karena ada dugaan pengaruh narkoba atau seperti apa. Jadi minta tolong didalami kenapa anak muridnya begitu," kata Sukito saat dikonfirmasi.
Terkait laporan itu lanjut Sukito, pihaknya pun melakukan assessment dan interogasi terhadap para murid SMP itu.
Mereka mengaku, tidak pernah mengonsumsi narkoba.
Melainkan, mereka ternyata meminum minuman berenergi tersebut.
Bahkan ada yang sampai 2, 3, bahkan 4 kali dalam sehari.
"Kita tanya, bagaimana rasanya. Mereka bilang rasanya segar, kalau nggak minum ada yang kurang, jadi ketagihan," beber Sukito.
Lebih jauh disebutkan Kepala BNNK Pekanbaru ini, setelah dilakukan pengecekan dengan alat khusus terhadap urine mereka.
Ternyata murid yang mengonsumsi lebih dari 2 kemasan minuman berenergi itu, terindikasi positif zat benzo.
Besok, Senin (1/10/2018), BBPOM Pekanbaru akan umumkan hasil pemeriksaan terhadap minuman berenergi yang membuat heboh.
Pasalnya, beredar informasi tentang 56 orang siswa di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru yang menyayat tangannya usai mengkonsumsi minuman berenergi itu.
Sampah kemasan salah satu merk minuman berenergi itu tampak berserakan di depan sebuah kedai barang harian di Jalan Lili Pekanbaru.
Dalam kurun waktu beberapa hari belakangan, minuman berenergi dengan kemasan berwarna kombinasi oranye dan putih ini memang tengah jadi sorotan.
Kepala BBPOM Pekanbaru Muhammad Kashuri saat dikonfirmasi tribunpekanbaru.com, mengatakan, sampel minuman berenergi ini sedang dalam pemeriksaan.
"Sedang diperiksa," singkatnya.
Saat ditanyai soal kapan hasil pemeriksaan bisa diketahui, Kashuri menyebutkan dalam waktu dekat ini.
"Insya Allah Senin," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengaku sudah mengetahui soal temuan itu.
"Ini didapati saat kita gelar razia rutin, dilihat ada anak prilaku anak yang aneh-aneh. Ada yang gores-gores tangan. Kita minta BNN datang. Bukan dia sakau, atau apa namanya itu di sekolah, bukan," tegas Abdul Jamal.
Dia menerangkan, memang sempat ada kecurigaan, prilaku anak itu dipicu setelah mengonsumsi minuman tertentu.
"Tidak pun di sekolah, dijual di luar ada," sebutnya.
Untuk itu Abdul Jamal mengimbau, selain sekolah, orangtua dan orang di lingkungan sekitar dapat lebih berperan aktif untuk mengawasi anaknya.
"Sampai sekarang kita belum dapat laporan resmi (terkait hasil tindak lanjut terhadap minuman itu). Dari saya mungkin itu saja ya," tandasnya.
Terkait hal ini, Tribunpekanbaru.com mencoba mengonfirmasi ke pihak sekolah terkait.
Saat disambangi, Sabtu (29/9/2018) siang, tampak beberapa anak murid keluar dari pekarangan sekolah.
Saat ditanyai soal adanya temuan murid yang menyayat tangan tersebut, beberapa diantara mereka mengaku tak tahu.
"Tidak tahu bang," katanya sambil berlalu.
Tribunpekanbaru.com lalu mencoba untuk menemui guru di SMP itu.
Seorang guru yang berhasil Tribun temui, tak menampik jika memang ada temuan tersebut.
"Udah lama itu pak," ujar dia.
Saat Tribunpekanbaru.com menyampaikan hendak menemui Kepala Sekolah guna mengonfirmasi hal ini, guru tersebut menyatakan jika Kepala Sekolah sedang tidak di tempat.
"Kepala Sekolah lagi tidak di tempat pak. Nomor (HP)nya lupa saya, ada di WA. Cuman HP saya mati," akunya.
Sebelumnya, sebuah informasi beredar tentang 56 orang siswa di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru yang menyayat tangannya.
Ternyata usut punya usut, sebelum melakukan aksi nekat itu, mereka diduga habis mengonsumsi minuman energi. (*)