Ustadz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad Ajak Merenungi Padi. Ini Hikmah yang Bisa Dipetik
Ustaz Abdul Somad Ajak Merenungi Padi. Ini Hikmah yang Bisa Dipetik. Ustaz Abdul Somad masih berada di Bandung
Penulis: harismanto | Editor: harismanto
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ustaz Abdul Somad Ajak Merenungi Padi. Ini Hikmah yang Bisa Dipetik.
Ustaz Abdul Somad, dalam rangkaian safari dakwahnya di Provinsi Jawa Barat, menyempatkan diri mampir di Jalan Raya Kadungora, Talagasari, Kabupaten Garut.
Ustaz Abdul Somad mengajak untuk merenungi padi, salah satu nikmat Allah untuk manusia di muka bumi.
Hal itu dimuat di akun Instagram @ustadzabdulsomad pada hari ini, Minggu (7/10/2018), seperti dikutip Tribunpekanbaru.com.
"Singgah sebentar di Jalan Raya Kadungora, Talagasari, Kab. Garut. Merenungi padi, salah satu nikmat Allah untuk manusia di muka bumi."
Baca: Tausiyah di Bandung, Ustaz Abdul Somad Kupas Kelebihan Wanita yang Tak Ada Pada Pria
Baca: Kisahkan Pertemannya dengan Aa Gym, Ustaz Abdul Somad: Aa Menelpon, Bilang Rindu
Baca: Ustaz Abdul Somad Besok Tausiyah Di Bandung, Di Tasikmalaya 700 Personil Gabungan Jaga Pengajian
Ada banyak hikmah yang bisa dipetik, simak videonya berikut ini:
Berikut hikmah dari sebutir padi:
"Lihatlah padi yang sedang menghijau dan menguning
Satu butir padi ditanam, kulitnya pecah disiram air hujan.
Kemudian keluar tunas yang tidak ada kehidupan sebelumnya, lalu Allah turunkan air hujan sehingga menghijau.
Hujau muda kemudian hijau tua, kemudian keluar padi lagi, kemudian dia menguning, layu dan mati.
Tapi kemudian tumbuh lagi. begitulah kehidupan.
Dulu yang mengisi alam ini kakek moyang kita.
Lalu setelah itu datuk nenek kita, lalu habis itu masa giliran bapak dan ibu kita.
Dan sekarang kita. Kita pun sudah mulai kuning, layu dan tak lama lagi mati. Lalu kemudian sampai masa anak kita.
Jadi pelajaran yang sangat berarti yang kita ambil dari apa yang kita lihat ini tak perlu jauh-jauh.
Dalam Alquran disebutkan, "Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan” (Al-Ghasyiah:18).
Karena orang Arab, ketika bangun pagi dia melihat Unta, ya langsung saja diambil pelajaran.
Kebetulan kita tinggal di negeri yang agraris ini, ketika bangun pagi yang kita lihat padi.
Ambil pelajaran dari padi.
Bagaimana padi yang sebelumnya tidak ada kehidupan menjadi hijau, lalu kemudian bertunas, lalu kemudian berbuah lalu kemudian kuning, layu dan mati.
Kita pun juga akan begitu.
Apa yang dapat kita lakukan dalam kehidupan yang singkat ini.
Begitu juga dengan dakwah.
Ini tanah kalau tidak kita tanami maka ia akan sia-sia.
Selesai peran dakwah, bangkit lagi.
Sudah down hilang semangat, bangkit lagi.
Sampai kita semua menghadap Allah SWT dengan bekal-bekal amal soleh.
Mudah-mudahan pelajaran dari padi ini dapat memberikan pencerahan dalam menatap masa depan, lebih berarti dan bermakna.
Hidup sekali, buatlah yang berarti."
Pada hari ini, dakwah Ustaz Abdul Somad dilaksanakan di dua tempat dalam satu hari di Bandung.
Pertama, akan dilaksanakan di Masjid Al Furqon UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Jalan Setiabuhi No. 299, Bandung, bada salat Subuh berjamaah.
Adapun dakwahnya yang kedua masih pada Minggu (7/10/2018) dilaksanakan di Masjid Al Multazam, Komplek Perumahan Cherryfield, Jalan Ciganitri Raya - Terusan Buah Batu, Bojongsoang, Bandung, dan akan dimulai bada Salat Asar berjamaah.
Dikutip dari Tribun Jabar, Ustaz Abdul Somad mengupas kelebihan wanita yang tak ada pada pria di kajian Muslimah di Masjid Istiqomah, Sabtu (6/10/2018).
Ustaz Abdul Somad menjelaskan peran wanita dalam dakwah.
Ustaz Abdul Somad memaparkan ada sejumlah hal terdapat pada wanita dalam dakwahnya.
1. Penyempurna Iman
Menikahi seorang wanita merupakan penyempurna iman bagi kaum pria atau laki-laki.
"Menikah sudah menyempurnakan setengah imannya," ujar Ustaz Abdul Somad saat ditemui Tribun Jabar di Masjid Istiqomah Bandung, Sabtu (6/10/2018).
Peran wanita bisa mengubah suami yang keras, jarang mengaji dan sholat, bahkan menjadikan anak-anaknya sholeh.
Laki-laki yang tadi imannya masih lemah karena pengaruh perempuan, maka imannya bisa menjadi lebih baik.
Karenanya perempuan sangat berperan mendidik, mengajar, mengayomi, mengasihi dan sebagainya.
Ustaz Abdul Somad atau populer dikenal UAS itu, mencontohkan semisal pada ayat Alquran.
"Tanaman yang baik mengeluarkan tanaman yang baik," paparnya.
Lanjut dia menjelaskan, ketika disemai di tanah yang tidak baik maka benih (anaknya) tidak baik dari ibu yang tidak baik.
UAS menceritakan pada zaman nabi, perempuan akan dinikahkan dengan laki-laki yang baik juga, jujur dan amanah sampai mati.
Begitulah perempuan berperan luar biasa, pungkasnya.
Sebegitu serba bisanya wanita, kadang perempuan sambil memasak bisa melakukan hal yang lainnya, semisal sambil mengulangi surat-surat pendek menghafal Al-Quran.
2. Tiang Negara
Peran wanita selain berpengaruh di dalam rumah, di lingkungannya, juga berperan serta untuk suatu negara.
UAS mengatakan apabila peran wanita atau seorang ibu baik, maka negara pun menjadi baik.
"Ibu, Ibu, Ibu, tiga kali penyebutannya," ujar UAS.
Adapun seorang ibu 3 kali pahalanya jika menjadi Ustazah. Ditambah perannya tidak dapat terbayar karena mengadung, melahirkan, dan menyusui, adalah infaq dan sadaqahnya yang terus mengalir.
Demikian Annisa tiangnya nyaman ceramah karena tiangnya kokoh atap kuat.
Perempuan tiang negara. Kalau perempuan baik negeri akan menjadi baik.
"Namun jika perempuannya fasik, zina, nakal, jahat, membuka aurat, maka negeri akan roboh," ucapnya.
3. Sumber Ilmu
Menurut UAS, peran wanita sangat siginifikan.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, peran wanita bisa mempengaruhi lingkungannya.
"Suami jadi soleh anak baik karena ibunya. Satu orang dapat hidayah karena ibumu. Ramai orang yang dapat hidayah semua," ujarnya.
Begitulah perempuan sangat berperan mendidik, mengajar, mengayomi, mengasihi dan sebagainya.
Perempuan dapat mendakwahi lingkungan, melalui pengajian atau dapat melalui pengalaman yang dishare.
"Dia bisa share pengalaman diundang dipanggil lewat telpon," ujarnya.
Adapun pungkasnya dia menjelaskan sholat dan jilbab tanggung jawab ayah, tapi ibu meringankan beban.
Seorang wanita atau ibu mengurusi rumah tangga dan hal-hal lainnya, mulai kandungan, anak, sampai suami sakit bisa diselamatkan oleh perempuan. (*)