Direkam Warga Inilah Detik-detik Bukit Terbelah dan Longsor Usai Gempa 7,4 SR di Sigi
Direkam Warga Inilah Detik-detik Bukit Terbelah dan Longsor Usai Gempa 7,4 SR di Sigi
Penulis: Afrizal | Editor: Afrizal
Biasanya gempa bumi yang bergetar atau perubahan lain secara tiba-tiba dalam kondisi menegang, menyebabkan tanah tersebut berperilaku seperti cairan atau air berat.
Fenomena ini paling sering diamati pada tanah berpasir yang jenuh dan longgar.
Pasir yang longgar memiliki kecenderungan untuk memampat ketika diberikan beban, sebaliknya pasir padat cenderung meluas dalam volume atau melebar.
Jika tanah jenuh dengan air, maka air mengisi kesenjangan di antara butir-butir tanah ("ruang pori").
Sebagai respon terhadap tanah yang memampat, air meningkatkan tekanan dan mencoba untuk mengalir keluar dari tanah ke zona bertekanan rendah (biasanya ke atas menuju permukaan tanah).
Tapi, jika pembebanan berlangsung cepat dan cukup besar, atau diulangi berkali-kali (contoh getaran gempa bumi dan gelombang badai), air tidak mengalir keluar sesuai waktunya sebelum siklus pembebanan berikutnya terjadi.
Tekanan air dapat bertambah melebihi tekanan kontak antara butir-butir tanah yang menjaga mereka tetap saling bersentuhan satu sama lain.
Kontak antara butir-butir ini merupakan media pemindahan berat bangunan dan lapisan tanah di atas dari permukaan tanah ke lapisan tanah atau batuan pada lapisan yang lebih dalam.
Hilangnya struktur tanah menyebabkan tanah kehilangan semua kekuatannya (kemampuan untuk memindahkan tegangan geser) dan fenomena ini terlihat seperti mengalir menyerupai cairan (maka disebut 'pencairan).(*)