Polemik Vaksin MR
Masih Banyak Warga yang Enggan Ikuti Imunisasi Vaksin MR, Diskes Diminta Desak Masyarakat
Masih banyak warga Pekanbaru yang enggan anaknya mengikuti imunisasi vaksin MR, wakil rakyat di wakil rakyat minta Diskes desak masyarakat
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Nolpitos Hendri
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syafruddin Mirohi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Masih banyak warga Pekanbaru yang enggan anaknya mengikuti imunisasi vaksin Measles Rubella (MR), wakil rakyat di Komisi III DPRD Pekanbaru meminta Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru mendesak masyarakat.
Meski Pemerintah memperpanjang program imunisasi vaksin MR hingga tanggal 31 Oktober mendatang, namun masih banyak sebagian orangtua yang enggan anaknya diimunisasi.
Alasannya, selain kehalalan vaksin juga kekhawatiran dampak berbahaya, dan itu masih tergiang di telinga warga, bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah mengeluarkan fatwa vaksin MR ini haram.
Baca: 23 Orang Mendaftar Seleksi Pejabat Tinggi Pratama di Kabupaten Inhu
Baca: Besok Kabupaten Inhu Kedatangan Tim Survey Akreditasi Puskesmas
Kekhawatiran masyarakat tersebut, juga diakui kalangan wakil rakyat, bahkan beberapa orangtua kini memastikan tidak mau memvaksin anaknya, karena tidak ada jaminan dari pemerintah.
Lagi pula, jika anak mereka terkena gejala setelah vaksin, orangtua juga yang menderita.
"Ketakutan masyarakat ini, karena kran informasi tersumbat. Makanya, ini yang harus benar-benar dijelaskan lagi oleh Diskes dan Puskesmas kepada masyarakat. Terutama sekolah, karena program vaksin MR ini juga harus sukses," ungkap Sekretaris Komisi III DPRD Pekanbaru, Aidil Amri S Sos Selasa (9/10/2018) saat berbincang dengan Tribunpekanbaru.com.
Menurutnya, ketakutan masyarakat karena selama ini tidak dijelaskan secara komprehensif, manfaat positif vaksin MR tersebut.
Apalagi bagi anak-anak yang selama ini jarang mendapat vaksin sejak lahir.
"Jangan lupa juga, Diskes harus secara gamblang menjelaskan dampak negatifnya. Karena pasti ada lah, kriterianya. Apalagi bagi anak yang lemah fisik. Jangan disembunyikan hal-hal seperti ini," pinta Politisi Demokrat ini.
Baca: Foto Ustaz Abdul Somad Semasa Kuliah. Potongan Rambutnya Saat Itu Disebut Mirip Artis
Baca: Para Pemuncak Ditepung Tawar, Yudisium ke XXXVII FIA Unilak
Sekadar gambaran, vaksin MR ini sempat dihentikan pada 24/8/2018 lalu, di sekolah-sekolah yang ada di Pekanbaru.
Namun tehitung mulai Senin (1/10/2018) kemarin, Diskes kembali mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan vaksinasi MR kepada para siswanya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldi, mengungkapkan, pihaknya beberapa waktu lalu memang sempat menghentikan pemberian vaksin MR, karena banyaknya tekanan dan protes dari sejumlah kalangan masyarakat dan organisasi serta orang tua murid.
Alasan lain kenapa pemberina vaksin MR ke sekolah-sekolah, Puskemas dan Posyandu dilanjutkan adalah karena vaksin campak yang selama ini diberikan kepada anak-anak sebagai vaksin dasar, kini tidak ada lagi.
Sehingga pihaknya tidak punya pilihan dan harus memberikan vaksin MR untuk melindungi anak-anak agar tidak terkena campak.