Gempa Situbondo

Gempa Situbondo dan Gonggongan Anjing - anjing yang Lantang, Kebetulan atau . . .? 

Gempa Situbondo dan Gonggongan Anjing - anjing yang Lantang, Kebetulan atau . . .? 

Editor: Afrizal
tribunbali
Kolase 

Pada dasarnya, semua binatang dilahirkan dengan sudah mengetahui ‘bahasa’ tersebut secara instingtif, secara naluriah.

Bahkan manusia pun sesungguhnya dilahirkan fasih dengan ‘bahasa’ universal ini, namun manusia cenderung melupakannya.

Sebab, manusia dilatih sejak mulai bayi untuk meyakini bahwa hanya melalui kata kata-lah (words) satu-satunya cara untuk berkomunikasi.

Namun ironinya, meskipun kebanyakan mengira bahwa manusia tidak mengerti bahasa energi, manusia sesungguhnya “mengucapkan” bahasa itu sepanjang waktu, selama hayat masih di kandung badannya.

Tanpa disadari oleh manusia sendiri, mereka sebenarnya “memancarkan” bahasa universal (energi itu) selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu tanpa jeda sepanjang mereka masih hidup.

Baca: Cek Lokasi Potensi Gempa Bumi di Indonesia Via magma.vsi.esdm.go.id, Rumah Kamu Gimana?

Apa buktinya?

Buktinya adalah spesies binatang bisa membaca dan “memahami” manusia, meskipun binatang tak menguasai bahasa komunikasi manusia.

Bahkan binatang mampu “membaca” manusia dengan jelas dan tegas, tanpa si manusia sadari bahwa binatang itu berkomunikasi dengan manusia melalui energi yang dipancarkan oleh manusia.

Jadi, energi adalah universal, menjadi bahasa antar spesies makhluk hidup.

Bahkan juga bahasa alam semesta, termasuk bahasa “komunikasi” antara Bumi dan segenap makhluk hidup yang tinggal di atasnya.

Bagaimana pendapat Anda?

Denpasar, 11 Oktober 2018

(Penulis : Sunarko)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Gempa Situbondo dan Gonggongan Anjing-anjing Itu

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved