Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Rokan Hulu

Sukiman Dapat Kartu Merah dari Mahasiswa dalam Rapat Paripurna Hari Jadi ke-19 Rohul

Rapat paripurna pengumuman dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-19 Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tahun 2018

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Donny Kusuma Putra
Sukiman dapat kartu merah dari mahasiswa saat rapat paripurna Hari Jadi ke-19 Rohul 

Laporan Wartawan Tribunrohul.com, Donny Kusuma Putra

TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN - Rapat paripurna pengumuman dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-19 Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tahun 2018 di ruang paripurna gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rohul‎, Jumat (12/10/2018), diwarnai aksi protes mahasiswa.

Di tengah jalannya sidang, saat Bupati Rohul H. Sukiman hendak menyampaikan sambutan, tiba-tiba saja terdengar suara peluit, dan seorang mahasiswa terlihat mengacungkan sebuah kertas berwarna merah.

Sedangkan 2 mahasiswa Rohul di antaranya mengangkat sebuah poster kecil bertuliskan "Hidup di Rohul Seperti Anak Tiri #Tunaikan Membangun Desa Menata Kota"‎, kedua "Comot Wakil Bupati atau Copot Bupati".

Baca: Seorang Wanita Digigit Ular Piton yang Menyusup Lewat Pipa Air Apartemen ke Lantai 2

Saat itu, mahasiswa sempat meminta agar mereka diberi waktu untuk menyampaikan asp‎irasi mereka, namun Ketua DPRD Rohul Kelmi Amri SH meminta mahasiswa agar menyampaikan aspirasi di muka umum sesuai ketentuan.‎

"Kami meminta dengan segala hormat kepada ‎rekan-rekan mahasiswa, untuk menyampaikan pendapatnya di muka umum sesuai dengan ketentuan," harap Kelmi kepada mahasiswa saat memimpin Rapat Paripurna.

Permintaan itu berulang-ulang disampaikan Ketua DPRD Rohul kepada mahasiswa. Dan akhirnya, mahasiswa keluar dari ruang rapat paripurna diantar Kepala Satpol‎ PP dan Damkar Rohul Andi Yanto, dan Kapolsek Rambah AKP Hermawan.

Di luar gedung DPRD Rio Andri, salah seorang mahasiswa Rohul yang ikut aksi protes mengatakan‎ aksi protes mereka di Rapat Paripurna Pengumuman Hari Jadi ke-19 Kabupaten Rohul adalah ingin menyampaikan 10 maklumat kepada Pemkab Rohul dan DPRD Rohul.

"Ada beberapa poin yang kami minta yang ingin kami sampaikan ke Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu dan DPRD Rokan Hulu hari ini, dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Rokan Hulu ke-19," jelasnya.

Baca: Ini Video Lengkap dan Istilah di Film Game of Thrones Digunakan dalam Pidato Jokowi

Rio mengungkapkan 10 maklumat yang ingin disampaikan ke Pemkab dan DPRD Rohul, yakni pertama meminta Bupati Rohul menepati janjinya Membangun Desa Menata Kota.

Kedua, mahasiswa minta hentikan mutasi dan impor pejabat. Ketiga, sterilkan gejolak di beberapa kecamatan mengenai Camat. Menurutnya ada beberapa Camat yang dilantik, namun tidak sesuai hati masyarakat.

Ke empat, mendesak Bupati serius dan tegas dalam CSR Perubahan di Rohul, termasuk usaha quari dan lainnya tidak sesuai ketentuan yang berlaku. Kelima, mahasiswa minta dicopot pejabat yang tidak berkompeten di bidangnya.

‎Ke enam, mahasiswa meminta Bupati dan partai politik pengusung untuk mempercepat dalam pemilihan Wakil Bupati Rohul. Ke tujuh, mendesak Pemda merealisasikan beasiswa dimana 3 tahun terakhir tidak diterima oleh pelajar dan mahasiswa Rohul.

Baca: Ada AOA, Ini Daftar Artis yang Akan Tampil di Closing Ceremony Asian Paragames 2018

Ke delapan, meminta Pemda dan DPRD dilarang lemah syahwat dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Ke sembilan, mahasiswa merindukan suara wakil rakyat yang lantang dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.

"Terakhir, kami memberi waktu 7X24 jam jika tidak kami akan aksi besar-besaran dan mendesak DPRD Rohul melaksanakan sidang Istimewa menurunkan Bupati Rokan Hulu dari jabatannya," tegasnya.

Rio mengaku aksi protes di rapat paripurna karena merupakan moment yang tepat‎, karena Kabupaten Rohul sudah berusia 19 tahun, tentu pemuda harus diajak merumuskan dan ikut kontribusi.

Menanggapi aksi mahasiswa di tengah rapat paripurna, Bupati Rohul Sukiman mengatakan Indonesia merupakan negara demokrasi, tetapi sebagai orang timur harus ada budaya.

Disinggung soal pengakuan mahasiswa bahwa masyarakat seperti dianaktirikan, seperti halnya di Kecamatan Rokan IV Koto, Sukiman mengatakan aspirasi mahasiswa seperti itu boleh-boleh saja.

Sukiman mengatakan setiap pembangunan disesuaikan kondisi keuangan daerah. Namun demikian, perhatian pemerintah untuk Rokan IV Koto cukup banyak, seperti pembangunan jembatan antara Riau-Sumatera Barat, dan jembatan lain.

"Saya kira masalah kebebasan dalam demokrasi ndak apa-apa, tetapi kita kan orang timur, budaya harus tetap diperhatikan," terangnya.

Sementara, Ketua DPRD Rohul Kelmi Amri mengatakan sebagai pimpinan rapat dirinya harus bertanggung jawab terhadap keberlangsungan rapat paripurna, dimana para pendiri dan para tokoh masyarakat hadir.

Soal desakan mahasiswa segera dilakukan mahasiswa pemilihan Wabup Rohul dalam 7X24 jam‎, Kelmi mengatakan soal Wabup Rohul ada di 4 Parpol koaliasi, namun belum menyepakati 2 nama dan mengusulkan ke Bupati Rohul, dan selanjutnya diserahkan ke DPRD Rohul.

"Sekarang yang mesti kita dorong empat Parpol (koalisi) sudah harus melakukan kesepakatan, tidak dalam posisi melihat salah satu sudut pandang saja, tapi harus komprehensif, dimana keterlibatan Parpol di sini," jelasnya.

Baca: Augie Fantinus Jadi Tersangka dan Resmi Ditahan karena Unggah Video Polisi Diduga Calo Tiket

Kelmi yakin Bupati Sukiman juga menunggu usulan 2 nama calon Wabup Rohul dari Parpol koalisi‎. Demikian juga DPRD Rohul menunggu usulan nama dari Bupati untuk segera dibentuk Panitia Pemilihan Wabup Rohul. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved