PLTU Riau 1
Jadi Saksi Sidang Kasus Suap Proyek PLTU Riau 1, Ini 5 Pengakuan Dirut PLN
Sofyan ditanyakan seputar pembahasan proyek Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU) Riau 1.
Kemudian, menurut Sofyan, dia memberikan alternatif lain kepada Setya Novanto.
Sofyan memberitahu bahwa ada proyek lain di luar Pulau Jawa yang dapat dikerjakan atau dikuasai Novanto.
"Kami sampaikan banyak proyek-proyek di RUPTL yang lain. Di luar Jawa banyak yang belum diminati, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi masih banyak yang terbuka," kata Sofyan.
Baca: VIDEO: Idrus Marham Lempar Senyuman Saat Ditahan KPK Terkait Suap PLTU Riau-1
Baca: Kasus Suap PLTU Riau-1, KPK Periksa Setya Novanto dan Anaknya
3. Idrus Marham minta 30 unit mobil jenazah
Sofyan Basir mengatakan bahwa Idrus Marham pernah meminta diberikan 30 unit mobil jenazah untuk disumbangkan ke masjid.
Menurut Sofyan, permintaan itu terkait jabatan Idrus sebagai Menteri Sosial.
Menurut Sofyan, dia sempat menawarkan bantuan mobil jenazah kepada Idrus melalui dana corporate social responsibility (CSR).
Namun, menurut Sofyan, kemungkinan PLN dapat membantu hanya tiga mobil jenazah.
Sofyan mempersilakan jika Idrus menyampaikan permintaan itu kepada Kotjo yang merupakan seorang pengusaha.
4. Bantah bicarakan Fee
Sofyan Basir membantah menerima uang terkait proyek pembangunan PLTU Riau 1.
Sofyan juga membantah membicarakan fee dengan pengusaha dan anggota DPR.
Sofyan mengakui beberapa kali melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.
Sofyan juga mengadakan pertemuan dengan terdakwa Johannes Kotjo.
Namun, menurut Sofyan, dalam setiap pertemuan itu tidak pernah dibahas soal pembagian fee.