Pelalawan

Pelaku Pembacokan Adik Kandung di Pangkalan Kerinci Diduga Punya Kelainan Jiwa

Pelaku Pembacokan Adik Kandung di Pangkalan Kerinci Diduga Punya Kelainan Jiwa

Penulis: johanes | Editor: Sesri
TribunPekanbaru/Johanes
Pelaku berinisial BJS alias Jaka (35) membacok adik perempuannya bernam Afrina Rosa (33) menggunakan sebilah parang. 

Laporan wartawan tribunpelalawan.com, Johannes Wowor Tanjung

TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI- Kejadian pembacokan adik kandung di Pangkalan Kerinci yang dilakukan oleh kakak kandungnya, Kamis (25/10/2018) malam, mengegerkan warga Jalan Pemda Gang Wajib Senyum Kecamatan Pangkalan Kerinci.

Pelaku berinisial BJS alias Jaka (35) membacok adik perempuannya bernama Afrina Rosa (33) menggunakan sebilah parang.

Korban korban mengalami luka serius di bagian kepala akibat penganiayan berat itu.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan polisi, tersangka BJS diduga stres dan mengalami gangguan kejiwaan.

Pelaku terkadang sadar dan bisa tiba-tiba stresnya kambuh.

Hal itu diperkuat dengan kartu kontrol berobat gangguan jiwa yang dikeluarkan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Pekanbaru.

Baca: Sadis, Pemuda di Pangkalan Kerinci Ini Bacok Adik Perempuannya Lima Kali

Baca: Banjir di Pangkalan Bunut Mulai Surut, Tim Reaksi Cepat BPBD Pelalawan Tetap Siaga di Lokasi

Baca: 12 Fakta Kasus Perampokan dan Pembunuhan Ibu dan Anak di Tapung, Pelaku Tetangga Korban

"Pelaku ini punya kartu "kuning" istilahnya. Tapi kalau menentukan ia gangguan jiwa, itu nanti tugas dokter. Diduga dia stres," ujar Kapolsek Pangkalan Kerinci, Kompol Usril, kepada tribunpelalawan.com, Jumat (26/10/2018).

Meski diduga mengalami gangguan jiwa, pelaku saat diajak berkomunikasi oleh polisi sangat lancar dan cukup menyambung.

Pelaku mengaku membacok adik perempuannya lantaran cekcok mulut terkait persoalan sepele.

Korban Afrina yang dibacok abang kandungnya sendiri di Pangkalan Kerinci, Kamis (26/10/2018)
Korban Afrina yang dibacok abang kandungnya sendiri di Pangkalan Kerinci, Kamis (26/10/2018) (.)

Hingga ia mengambil sebilah parang di daput dan menghunuskannya beberapa kali ke bagian kepada adiknya.

"Tak hanya luka di bagian kepala, jari jempol tangan sebelah kanan korban juga putus karena dibacok," tandas Kapolsek Usril.

Setelah membacok adiknya yang berprofesi sebagai guru itu, pelaku datang dan menyerahkan diri ke Mapolsek Pangkalan Kerinci setelah dilaporkan pihak keluarganya.

Saat ini korban masih dirawat intensif di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci akibat penganiayan berat yang dialaminya.

Polisi belum bisa memintai keterangan korban lantaran belum pulih. 

Kejadian berawal ketika orangtua korban dan pelaku sedang duduk di ruang tengah rumah sekitar pukul 20.00 wib.

Tiba-tiba saja orangtuanta mendengar suara ribut disusul dengan jeritan minta tolong dari dapur rumahnya.

Baca: Total Rp 331.970.000 Terkumpul di Laga Amal PSPS All Star vs Timnas All Star, Buat Korban Bencana

Baca: Jadwal dan Lokasi Ujian CAT CPNS 2018 di Riau, Pekanbaru,Meranti, Inhu dan Dumai

Penasaran apa yang terjadi, orangtuanya langsung berlari mengecek ke ruang dapur.

Iapun terkejut korban Afrina terduduk di lantai dengan kepala mengeluarkan darah yang banyak.

Sedangkan pelaku berdiri didepan korban dengan memegang sebilah parang di tangan kanannya, sambil memarahi adik perempuannya itu.

"Setelah orangtuanya melihat, pelaku pergi meninggalkan korban dan rumah," tambah Kapolres Kaswandi.

Melihat korban bersimbah darah, pihak keluarga langsung membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Pengkalan Kerinci untuk prosoes hukum lebih lanjutnya. (*) 

Yuk, like, follow dan subscribe

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved