Advertorial
Suligi Hill Objek Wisata Khusus ‘Negeri di Atas Awan‘
Pesona di puncak Suligi Hill ini, juga menyajikan panorama sunset dan sunrise, yang membuat pengunjung bisa menyaksikan mahakarya ciptaan sang kuasa
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: harismanto
KABUPATEN Rokan Hulu yang berjuluk Negeri Seribu Suluk, ternyata punya objek wisata khusus bagi pencinta ketinggian, Suligi Hill atau Negeri di Atas Awan-nya Rohul, seperti halnya objek wisata Buntu Liarra di Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.
‘Negeri di Atas Awan‘ tersebut ada di puncak Bukit Suligi yang berlokasi di Desa Aliantan, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rohul, Provinsi Riau.
Fenomena awan seperti samudera mengambang tersebut hanya bisa dinikmati terbatas, mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.30 WIB, sehingga pengunjung harus bermalam di puncak Bukit Suligi.
Bahkan Pesona di puncak Suligi Hill ini, juga menyajikan panorama sunset dan sunrise, yang membuat pengunjung bisa menyaksikan mahakarya ciptaan sang kuasa.
Untuk menuju puncak Suligi Hill ini, wisatawanbisamemulainyadenganmenggunakan roda dua maupun empat dari ibu kota Kabupaten Rohul Pasir Pengaraian.
Diperkirakan memakan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan, namun jika perjalanan dari kabupaten Kampar bisa lebih singkat diperkirakan 1 jam perjalanan.
Setelah sampai di Desa Aliantan tepatnya di Simpang Simpang Koto Kampar Aliantan atau Simpang Kokar, perjalanan dilanjutkan dengan jarak tempuh 21 km menuju kaki Bukit Suligi, dan ini bisa ditempuh menggunakan roda empat dan dua.
Di sepanjang jalan menuju kaki bukit Suligi Hill wisatawan akan melihat keindahan alam nan hijau, Goa Garuda, Air Terjun Sikubin, Air Terjun Dayang, dan kawasan bukit suligi Setelah sampai di kaki bukit Suligi Hill, wisatawan disambut oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis), Care Taker.
Di mana wisatawan diajak bercengkrama dan diberikan pengarahan sebelum melanjutkan pendakian menuju puncak Bukit Suligi Hill atau Negeri di Atas Awan.
Setelah diberikan pengarahan, Wisatawan mulai dipandu oleh Anggota Care Taker untuk menuju puncak yang kurang lebih memakan waktu hingga 2 jam perjalanan.
Selama pendakian, wisatawan akan melihat pemandangan yang asri nan hijau, disekitaran bukit jalan menanjak yang dipenuhi dengan tanaman-tanaman puncak, membuat semangat untuk mencapai puncaknya.
Kemiringan pendakian ini bisa sampai diatas 65 derajat, namun tak perlu khawatir karena jalur pendakian sudah disiapkan tali untuk memudahkan dalam mendaki.
Sesampainya di puncak Suligi Hill, pemandangan yang luar biasa alami dan indah terpampang di hadapan di ketinggian 812 meter di atas permukaan laut atau mdpl.
Keseruan di puncak Suligi Hill, ini lebih terasa nikmat jika wisatawan mendaki bersama sahabat dan teman-teman terlebih bersama keluarga, pasalnya untuk melihat maha karya sang pencipta yang hanya didapat pada pukul 06.00, wisatawan diajak bermalam atau kemah semalam.
Matahari Seolah-olah Bisa Digapai
Sebelum matahari menampakan sinarnya, keindahan hamparan awan nan indah di puncak Suligi Hill bisa disaksikan, yang membuat wisatawan seakan berada di negeri diatas awan.
Setelah puas dengan keindahan negeri diatas awan, wisatawan akan disugukan dengan keindahan matahari terbit, tepat dihadapan wisatawan yang seolah olah bisa digapai oleh tangan.
Seluruh maha karya sang pencipta dan penggemar ketinggian ini bisa didapatkan di Suligi Hill, Desa Aliantan, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
Salah seorang wisatawan lokal. Rian warga Bangun Purba mengaku sudah beberapa kali menikmati panorama puncak Suligi Hill ini, dirinya mengaku sebagai pecinta objek wisata alam, khususnya ketinggian, Suligi Hill merupakan objek yang pas untuk dikunjungi.
Dirinya mengaku, selain bisa menyaksikan keindahan pepohonan yang hijau, ia juga bisa menyaksikan keindahan dari awan dan matahari terbit.
Rian menyarankan untuk berwisata bersama rekan-rekan terdekat, sambil menikmati malam bersama kawankawan, tentunya dapat mempererat tali persaudaraan.
Didukung 20 Anggota Pemandu
Kepala Desa Aliantan M. Rois Zakaria, SE mengungkapkan, Suligi Hill ini dikelola bersama kelompok sadar wisata yang dibawah naungan dari GenPI Rohul dan provinsi yang bernam Care Taker Desa Aliantan.
Dikatakan, Care Taker sendiri berjumlah 20 anggota yang membantu dan memandu pengunjung untuk mendaki puncak Bukit Suligi yang indah, berada di ketinggian sekira 812 mdpl tersebut.
Dirinya menjelaskan, untuk Wisatawan hingga 2018 ini tercatat sekitar 13.200 pengunjung dari berbagai daerah dalam maupun luar Provinsi Riau.
Bahkan wisatawan asal negeri Jiran Malaysia dan Thailand juga pernah menikmati indahnya puncak Suligi Hill ini.
Rois menjelaskan, demi menjaga keamanan dan kenyamanan seluruhnya, sebelum mendaki ke atas bukit, pihaknya selalu mengintruksikan Care Taker untuk melarang keras minuman beralkohol terlebih Narkoba.
“Ini kita lakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di puncak suligi Hill,“ terangnya.
Rois mengaku bantuan sangat diperlukan untuk membeli tali khusus yang dipakai untuk mendaki puncak Bukit Suligi, termasuk perkemahandan peralatan masak yang diperlukan.
“Sebab pengunjung akan menikmati sunrise dan sunset, jadi satu malam harus menginap di puncak Bukit Suligi,“ ungkapnya.
Dikenakan Biaya Rp 35 Ribu
Safrizal anggota dari Care Taker mengaku, sejak puncak Bukit Suligi Hill dikenal seperti ‘Negeri di Atas Awan‘ hingga saat ini pengunjung yang sudah mendaki ke puncaknya lebih dari 13 ribu orang.
Diakuinya, untuk sampai ke puncaknya, bisa memakan waktu 2 jam saat pengunjung ramai, namun saat pengunjung sepi, hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
“Ada trek yang bisa dilalui dengan berjalan kaki, dan ada trek yang harus mendaki. Setiap pengunjung akan dikenakan biaya Rp 35 ribu, sudah termasuk biaya parkir kendaraan, snack dan minuman, dan lainya, hal itu diluar dari penyewaan tenda,“ imbuhnya. Ditambahkan, Care Taker Aliantan juga membatasi pengunjung. Mereka hanya bisa melayani sekitar 50 pengunjung setiap pekannya, sebab kapasitas di puncak Bukit Suligi hanya bisa untukmenampung 50 orang.“Jadi kalau lebih dari 50 orang di-cancel atau dialihkan di pekan berikutnya. Karena daya tampung di puncak itu hanya untuk 50 orang,“ terangnya.
Safrizal menerangkan, sebelum mendaki, pihaknya selalu mengingatkan ke pengunjung agar tidak membawa narkoba atau minuman keras selama naik ke puncak Bukit Suligi.
Sebab sebelum mendaki, Care Taker Aliantan akan memeriksa bawaan setiap pengunjung. Sebelum mendaki, pengunjung juga harus mengikuti ritual doa bersama untuk keselamatan.
“Jadi tidak sembarangan mendaki ke puncak Bukit Suligi, tentu perlu pendamping. Bagi pengunjung yangtertarik bisa menghubungi Care Taker Aliantan jauh hari sebelum mendakidi contact person: 085274375656,“ jelasnya.
Ketinggiannya Mencapai 812 mdpl
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Rohul Drs. Yusmar, M.Si menjelaskan, puncak Bukit Suligi Hill seperti ‘Negeri di Atas Awan‘, ini merupakan wisata khusus dan tidak semua bisa menikmati sehingga bisa dibilang wisata khusus. Sebab ketinggiannya mencapai 812 mdpl.
Yusmar mengaku, memang Disparbud Rohul akan mengembangkan objek wisata yang ada di kawasan Bukit Suligi berlokasi di Desa Aliantan, Kecamatan Kabun dan akan bermitra dengan Dinas Pariwisata Provinsi Riau.
Objek wisata puncak Bukit Suligi Hill, menurut Yusmar, merupakan objek wisata khusus, sebab jalurnya yang mendaki hanya disukai bagi para petualang atau para pecinta alam.
“Kita juga bangga pasalnya objek wisata Suligi Hill ini telah dikunjungi dari berbagai wisatawan Mancanegara, dan ini suatu kebanggan kabupaten Rohul,“ pungkasnya. (adv)