Berita Riau
PENCULIKAN ANAK, Banyak Beredar Hoax, Tim Siber Polda Riau Pantau Medsos
Penculikan anak, banyak beredar berta bohong atau hoaks di media sosial (medsos), maka Tim Siber Polda Riau melakukan pemantauan medsos
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
PENCULIKAN ANAK, Banyak Beredar Hoax, Tim Siber Polda Riau Pantau Medsos
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Penculikan anak, banyak beredar berta bohong atau hoaks di media sosial (medsos), maka Tim Siber Polda Riau melakukan pemantauan medsos.
Beberapa waktu belakangan, banyak isu soal aksi penculikan anak beredar melalui medsos.
Baca: Perempuan Ini Lolos dari Maut meski Mobilnya Masuk Jurang, Bertahan Hidup dengan Menyantap Rumput
Baca: Hasil Babak 1 Jepang Vs Arab Saudi Semifinal AFC U19, Arab Saudi Unggul 0-2
Khususnya di medsos seperti Facebook, WhatsApp, dan lain-lain.
Isu ini menjadi masif dan dengan cepat meluas di masyarakat, isu ini pun membuat resah masyarakat.

Namun dari beberapa isu tersebut, setelah dikroscek kebenarannya, Mabes Polri menyatakan jika hal tersebut adalah hoax belaka.
Menanggapi hal ini, Polda Riau pun memastikan jika sejauh ini, tidak ada penculikan anak yang terjadi di provinsi Riau.
Hal tersebut ditegaskan Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo melalui Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto saat diwawancarai Tribun, Kamis (1/11/2018).
Baca: Hasil Pertandingan Sporting Gijon vs Eibar 2-0, Sporting Gijon Singkirkan Klub La Liga Santander
Baca: Hasil Jepang Vs Arab Saudi Piala AFC U-19, Skor Babak Pertama 0-2, Arab Saudi Unggul Sementara
"Saya tegaskan isu penculikan anak itu merupakan informasi hoax. Tidak ada satu pun kejadian penculikan anak di wilayah hukum Polda Riau," ujar dia meyakinkan.
Sunarto mengimbau, masyarakat hendaknya lebih cermat dan bijak dalam menggunakan sarana medsos ini.
"Bijaklah dalam menggunakan medsos. Jangan sembarangan share informasi yang belum jelas kebenarannya, belum terkonfirmasi. Saring dulu sebelum sharing. Jangan kita malah jadi bagian dari penyebaran hoax ini," paparnya.
Kabid Humas menambahkan, pihaknya melalui tim siber juga terus meningkatkan monitoring informasi yang beredar di medsos.
Istilahnya, medsos ini akan "dipelototi" selama 24 jam.
Baca: Siswa SLB Negeri Bengkalis Belajar Pola Cuci Tangan yang Benar, Peringati Hari Anak Internasional
Baca: Kisah Sertu Marinir Hendra Syahputra Penemu Black Box Lion Air JT 610, Sempat Minta Doa Keluarga
Hal ini dilakukan guna memastikan informasi yang beredar tersebut.
Jika memang ada, tim akan segera bergerak melakukan penyelidikan.
"Ya untuk tim siber kita terus jalan, memantau. Melaksanakan patroli siber," jelasnya.
Meski demikian Sunarto mengingatkan kepada para orangtua, untuk tetap hati-hati dan waspada, khususnya dalam menjaga serta mengawasi anak.
Karena para pelaku kejahatan ini senantiasa mengintai.
Baca: Warga Pelalawan Diminta Waspada, Hujan Deras Disertai Petir dan Angin Kencang masih Berlanjut
Baca: Travel Mart Tourism Malaysia Promosi Wisata di Mal SKA Pekanbaru
Kapan dan dimana pun, bisa saja mereka beraksi jika memang ada kesempatan.
Senada dengan hal tersebut, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto saat dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas Ipda Budhia, juga menyatakan hal yang sama.
Di Pekanbaru dia menegaskan, belum ada laporan pasti soal adanya peristiwa penculikan anak.
"Belum ada penculikan anak itu," ucapnya.
Kebanyakan yang beredar tersebut dikatakan Budhia, adalah video-video lama yang kemudian diposting kembali.
Kemudian ditambahkan dengan keterangan yang tidak sebenarnya, alias dibuat-buat.
Kendati begitu, Budhia mengimbau agar para orangtua dan masyarakat pada umumnya, jika mendapati ada hal yang mencurigakan, segera melapor.
Baca: Bupati Rohul Janji akan Perjuangkan Dana Hibah untuk Madrasah
Baca: Minta Penghapusan Aplikasi TUYUL, Driver Transportasi Online di Pekanbaru Lakukan Ini
Dia menuturkan, orangtua hendaknya juga jangan lengah dalam mengawasi sang anak.
Misalnya di sekolah.
Dia mengingatkan agar orangtua selektif dan mengetahui siapa yang menjemput anak pulang sekolah.
"Perhatikan betul apakah memang itu keluarga apa gimana. Satpam sekolah juga biasanya pasti tahu, ini mau jemput siapa," bebernya.
Terkait apa sebenarnya yang ada dibalik penyebaran informasi hoax penculikan anak ini, Budhia mengaku tak mengetahui pasti.
"Apa tujuannya apa, apa dibalik itu kita juga tidak tahu pasti," katanya.
Saat ditanyai apakah ada indikasi informasi ini sengaja disebarkan, sebagai salah satu modus kejahatan misalnya penipuan, Budhia menjawab hal itu bisa saja terjadi.
"Bisa saja, cuma informasi yang kita dapat, berdasarkan penyelidikan di lapangan belum sampai ke sana karena memang tidak ada kejadian (penculikan anak.red)," tandasnya. (*)