Pilpres 2019

Jika Berhasil Tumbangkan Jokowi di Pilpres 2019, Prabowo Subianto Janji Jemput Rizieq Shihab

Prabowo Subianto, Calon Presiden nomor urut 02, berjanji menjemput Imam Besar FPI, Rizieq Shihab dari tanah suci Mekkah

Editor: Muhammad Ridho
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Habib Rizieq 

"Jangan lupa ini tanggal 4 November 2018, bahwa dua tahun lalu tanggal 4 November 2016, telah terjadi tragedi dalam Aksi Bela Islam 411 di depan Istana," kata Rizieq, dalam pidatonya.

Suara suasana doa bersama dalam aksi 411 itu pun turut diperdengarkan dalam rekaman pidato Rizieq.

Rizieq mengajak mereka yang hadir dalam aksi dua tahun lalu itu untuk memenangkan Prabowo dan Sandiaga dalam Pilpres 2019.

"Pada kesempatan ini, sebelum saya akhiri sekali lagi, saya minta dengan hormat kepada yg kita cintai, Bapak Letjen Purn Prabowo untuk segera menginisiasi segera menggelar pertemuan istimewa dengan mengumpulkan semua pimpinan partai koalisi umat kebangsaan tanpa terkecuali," kata Rizieq.

"Dengan bersatu, kita akan menang, dengan bersama kita akan jaya. Dari Mekkah doa saya selalu menyertai," kata Rizieq.

Sementara itu, Prabowo juga sempat menyebut nama Rizieq dalam pidatonya hari ini.

Prabowo mengatakan, deklarasi dukungan dari ulama ini merupakan tindak lanjut dari ijtima ulama, dan lanjutan dukungan dari Rizieq Shihab.

"Saya terima kasih atas deklarasi ini. Ini tentunya tindak lanjut ijtima ulama, GNPF, dan ini pasti juga lanjutan dari dukungan Saudara kita yang sekarang berada di Tanah Suci, yang kita akui sebagai imam besar, Haji Muhammad Rizieq Shihab yang meski jauh tapi semangatnya selalu berada di tengah-tengah kita," ujar Prabowo.

Visa Rizieq Shihab Habis

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab bertemu dengan dua Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Mekkah, Arab Saudi. (twitter)

Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab sudah tidak memiliki izin tinggal di Kerajaan Arab Saudi (KAS). Begitu penelusuran Kedutaan Besar RI di Riyadh, Arab Saudi.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, pemerintah Arab Saudi memiliki kewenangan penuh terkait aturan yang berlaku di negaranya.

"Pasti ada hubungannya dengan regulasi di Arab Saudi. Saya tidak bisa menyoroti di sana, itu memang kewajiban pemerintah di sana," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (28/9/2018)

"Siapapun tidak pandang bulu yang melanggar hukum harus diberikan sanksi-sanksi yang ada di sana," sambung mantan Panglima ABRI itu.

Meski begitu, kata dia, pemerintah memiliki kewajiban untuk membantu setiap warga negara yang memiliki persolan di negara lain, termasuk Rizieq Shihab di Arab Saudi.

Oleh karena itu, pemerintah akan meneliti laporan terkait persoalan yang menimpa Rizieq Shihab di Arab Saudi.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved