Seleb
Siapa Sangka! Kehidupan Masa Kecil Irwan Mussry, sebelum Sukses & Nikahi Maia: Jadi Pembersih Kaca
Di saat anak-anak seusianya lebih senang bermain, Irwan justu senang bermain sambil mendengar cerita ayahnya.
Sejak dirinya duduk di bangku SD, Irwan kerap mendengar cerita bisnis sang ayah.
Di saat anak-anak seusianya lebih senang bermain, Irwan justu senang bermain sambil mendengar cerita ayahnya.
"Saya senang mendengarkan ayah bercerita tentang bisnisnya. Memang agak aneh ya, di masa anak-anak masih asyik dengan mainan. (Tapi) bukan berarti (saya) tidak suka mainan.
Tapi mendengarkan ayah dan mainan itu sama asyiknya. Saya memang senang mendengarkan cerita, apapun ceritanya termasuk bisnis kalau memang bagus ya saya suka," kata Irwan Mussry.
Pada kesempatan tersebut, Irwan juga menjelaskan bahwa menjadi pedagang adalah cita-citanya.
Baca: Jika Kalah dari Aceh United, Posisi Akhir Klasemen Liga 2 2018 Akan Ditempati Semen Padang
Baca: Gunakan Kayu Dilindungi untuk Membuat Kapal, Polda Riau Amankan Seorang Warga di Rohil
Baca: Sempat Memimpin, Valentino Rossi Jatuh di 4 Putaran Terakhir di Sirkuit Sepang, Malaysia
Oleh karena itu, saat SMP, Irwan mulai memikirkan cara mendapatkan dan memutarkan uang.
“Saya tahu bahwa saya bukan orang akademis. Ketika masih sekolah, saya sudah merasakannya. Saat pelajaran berlangsung, yang ada di pikiran saya, habis ini nyari uang. I like to make money!”
Irwan remaja mulai bekerja memberikan jasa, seperti mengantar surat.
Bahkan saat pindah ke Amerika, Irwan sempat bekerja jadi pembersih jendela hingga diangkat jadi manajer di sebuah perusahaan.
Meski punya ayah pengusaha, bisnis jam tangan yang Irwan geluti sekarang bukan warisan dari orang tuanya.
Mantan pembalap World Champion Race ini memulai usahanya dari nol dengan memanfaatkan network yang dimiliki sang ayah.
Menyandang status sebagai pengusaha tak membuat Irwan besar kepala.
Kehidupannya tak hanya berisi kemewahan.
Irwan mengaku tak ragu naik busway jika jalanan sedang macet.
Suami Maia ini bahkan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial seperti merenovasi sekolah dan memberi bantuan ke sekolah-sekolah.
