Pekanbaru
Dewan Pertanyakan Alasan Bapenda Pekanbaru Belum Pasang Tapping Box di Secure Parking
Pimpinan DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga SE, kembali mempertanyakan alasan Bapenda Pekanbaru, belum memasang tapping box di sejumlah secure parking.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Syafruddin Mirohi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pimpinan DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga SE, kembali mempertanyakan alasan Bapenda Pekanbaru, belum memasang tapping box (alat perekam transaksi), di sejumlah secure parking, di Kota Pekanbaru ini.
Padahal, apa yang sudah dilakukan pengelola secure parking tersebut, sudah termasuk pungutan liar (pungli).
Baca: Riau Siapkan 10 Atlet Panjat Tebing Ikut Kejurnas 2018 di Solo
Sebab, pungutan parkir yang dilakukan petugas, dipastikan tidak sesuai lagi dengan Perda/Perwako Kota Pekanbaru.
"Masyarakat sudah banyak melaporkan masalah secure parking ini ke kami. Ini sudah masuk ranah pungli," tegas Jhon Romi kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (6/11/2018).
Laporan yang dikeluhkan masyarakat, selain masalah nilai rupiah parkir, juga beberapa warga yang tidak dapat sarana ruang parkir (SRP), lalu keluar dari gedung mal/atau pusat perbelanjaan, dikenai tarif.
Termasuk bagi masyarakat yang hanya numpang lewat, juga dikenai tarif parkir.
Tak tanggung-tanggung, nilai parkirnya Rp 5.000 bagi roda empat dan Rp 3.000 bagi kendaraan roda dua. Kondisi ini menurut Politisi PDI-P tersebut, hampir terjadi di semua pusat perbelanjaan/mal, hotel serta sejumlah rumah sakit.
Baca: Lee Jong Suk Dideportasi dari Indonesia, Agensi Akan Tuntut Promotor Fan Meeting di Jakarta
Seperti Mal SKA, Living Word, Ramayana Panam, Plaza Senapelan, Mal Ciputra dan lainnya.
Bahkan ironisnya, ada mobil yang tak sampai parkir satu jam, ditagih Rp 6.000-Rp 7.000.
"Kita heran, kenapa satu pun secure parking, tak ada memasang tarif yang sama.
Baik itu kurang satu jam, atau lebih. Yang pasti, laporan warga tersebu, petugas secure parking selalu mematok tarif maksimal," tegasnya.
Jhon Romi kembali mempertanyakan ketegasan Bapenda Pekanbaru, selaku leading sektor terkait.
"Kenapa ini dibiarkan. Apa Kepala Bapendanya takut, pengelola secure parking orang kuat atau pengusaha yang dekat dengan pejabat. Jangan begitu dong, kasihan masyarakat. Lagi pula, kita pastikan tidak akan sama nilai tagihan mereka dengan PAD yang diberikan," katanya.
Baca: Pertahankan Peringkat 5 Besar Dispora Akan Selektif Bawa Atlet di Popnas 2019
Terkait hal tersebut, Politisi yang terkenal vokal ini, meminta agar Bapenda melakukan action di lapangan.