Hari Pahlawan
Veteran dari Riau Ini Pernah Berjuang Bersama Yos Sudarso dalam Pembebasan Irian Barat
Seorang pejuang Indonesia dari Riau yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia Provinsi Riau pernah berjuang bersama Yos Sudarso
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nolpitos Hendri
Pria ini kini juga jadi Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia Provinsi Riau.
Pria paruh baya ini pernah ikut berjuang dalam operasi Dwikora, Trikora dan perebutan Timor Timur yang dikenal dengan nama operasi Seroja.
Saat operasi Trikora itu dirinya sempat berlayar bersama Jenderal Yos Sudarso dalam usaha membebaskan Irian Barat.
Sedangkan di operasi Dwikora dirinya sempat menghadapi para tentara Inggris yang ingin mendirikan negara boneka di Pulau Borneo.
Saat berbincang dengan Tribun Pekanbaru, Sabtu (10/11) mengatakan saat perjuangan di aksi perebutan Timor Timur pasukannya sempat menghadapi masa genting yang hampir merenggut nyawanya.
Baca: HASIL AKHIR Aceh United Vs Semen Padang Babak 8 Besar Liga 2, Kabau Sirah Bawa 3 Poin
Baca: Nekat Larikan Sepeda Motor yang Dipinjamnya di Pekanbaru, Pria Ini Ditangkap Polisi di Sumbar
"Saat perang memperebutkan Timor Timur tahun 70-an pasukan yang didalamnya ada saya sempat terkepung pasukan musuh yang berjumlah ratusan orang sementara pasukannya hanya ada 32 orang yang saat itu menjalankan misi menyelamatkan 30 warga yang disandera penjajah di bukit Erame yang terletak di daerah antara mobise dan manatuto Timor Timur. Untung saja saat ini pasukan lengkap dan berhasil mendapatkan bantuan dari udara untuk melumpuhkan musuh," ceritanya.
Ia bercerita dalam kondisi perang tersebut pasukan tempat dirinya bertugas menjadi angkatan yang bertugas mengintrograsi para tawanan perang dan mengayomi para pasukan yang terluka dan terkena ganguan jiwa di medan perang.
"Bertugas sebagai Polisi Militer sangat menguras emosi serta air mata karena melihat banyak pasukan yang terganggu jiwanya karena kurang siap menghadapi tekanan dalam peperangan," ucapnya.
Syamsul Djafar yang saat ini sudah mempunyai enam cucu tersebut mengatakan ikut menjadi tentara yang berjuang karena panggilan negara.
"Dahulu negara Indonesia sempat memberlakukan aturan wajib militer bagi para generasi mudanya. Saya termasuk yang mengikuti aturan tersebut," katanya.
Menurutnya wajib militer tersebut hanya dijalankan selama 5 tahun saja. Namun karena semangatnya, dirinya terus ikut berjuang dan bergabung dengan pasukan.
Ia mengaku saat ini kondisi kehidupan sehari-hari sudah mencukupi untuk hidup. "Tidak kaya tapi cukup untuk sekedar menjalankan masa tua," ucapnya.
Baca: VIDEO: Live Streaming Indosiar Persebaya vs PSM Makassar Liga 1 2018 Pekan 30
Baca: Makam Pendiri Pekanbaru Akan Direnovasi, Target Menjadi Tujuan Wisata Religi
Ia mengaku bersyukur terhadap hidup yang dijalankannya saat ini, kemerdekaan negara hingga sampai umur 73 tahun merupakan sebuah anugerah. "Dengan saya masih hidup hingga saat ini menjadi amanah untuk terus bisa menularkan jiwa kepahlawanan kepada para generasi muda," tuturnya.
Melihat generasi muda saat ini pria berumur 77 tahun ini mengaku miris dan sedih karena satu bangsa terpecah belah akibat kabar-kabar tidak benar yang beredar.
"Kita dahulu berjuang mati-matian membela serta mempertahankan kemerdekaan yang susah payah didapat sementara para generasi muda saat ini malah saling menghujat sesama bangsa," ucapnya.