Ustadz Abdul Somad
Kamis Besok, Ustaz Abdul Somad Hadiri Subuh Berjamaah dan Acara Bedah Buku di Masjid Rahmatullah
Imbauan dan ajakan untuk ikut Subuh berjamaah dan Bedah buku ini dishare oleh akun atau laman resmi UAS di Facebook maupun di instagram.
Penulis: CandraDani | Editor: CandraDani
"Untuk menjaga netralitas agar tidak tersebarnya hate speech, ujaran kebencian, hoax. Untuk menjaga Pilpres dan Pileg yang aman, damai, sejahtera. Mudah-mudahan dapat kita pahami bersama. Terimakasih," tutur UAS.
Sebelumnya, nama Ustaz Abdul Somad pernah dikabarkan masuk sebagai salah satu kandidat cawapres bersama Salim Segaf Aljufri untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Namun hal itu ditolak oleh Ustadz Abdul Somad.
Baca: Ustaz Abdul Somad Dijemput Naik Helikopter, Sempat Menolak Hadiri Acara Hijrah Fest di JCC Senayan
Baca: Beri Tausiyah Hanya 30 Menit, Ustaz Abdul Somad Puji Semangat Para Artis Ini di Hijrah Festival 2018
Tak hanya di halaman Facebook-nya, dalam wawancara dengan TV One di program Fakta, tapi juga setiap kesempatan saat memberikan ceramah, Ustaz Abdul Somad menyampaikan bahwa ia hanya ingin menjadi dai dan pendidik saja.
Saat berceramah di Lapangan Pamedan, Tanjungpinang, Selasa (7/8/2018) malam, Ustaz Abdul Somad tetap menegaskan dia tidak akan menerima tawaran tersebut.
Ustaz Somad memutuskan bahwa ia tetap menjadi ustad saja sampai mati.
Dia berpesan kepada siapapun yang menjadi pemimpin atau penguasa unuk menggunakan kekuasaanya untuk menegakkan syariat.
"Saya tentu lebih mengerti dengan diri saya. Saya tentu lebih tahu tentang diri saya. Dan saya berazam sampai mati untuk ustad saja," kata Ustaz Abdul Somad di tengah ribuan umat yang memadati lapangan Pamedan, seperti dimuat Tribun Batam.
Baca: Tak Peduli Hujan Lebat dan Udara dingin, Warga Gayo Antusias Tonton Ceramah Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad bersama Bupati Takengon, Aceh Tengah, Saat acara Tabligh Akbar Jumat 9 November 2018 (Facebook)
Menurutnya, keputusan itu dipilih karena datuknya (kakek) sedari dulu sudah berazam, menginginkannya cucunya menjadi ulama, mencerdaskan umat.
Karena itu, dia pun sedari kecil sudah di sekolahkan ke sekolah agama.
Bahkan datuknya sudah bertekad menyekolahkannya sendiri.
Datuknya sudah berwasiat dengan menyiapkan dua hektar kebun kelapa untuk menyekolahkannya.
"Jadi saya sudah berazam sampai untuk tetap menjadi ustad," tegasnya. (*)