Tembok Sekolah Roboh
Kronologi Tembok Pembatas Sekolah Ambruk di SDN 141 Pekanbaru yang Tewaskan 1 Orang
Kronologi Tembok Pembatas Sekolah Ambruk di SDN 141 Pekanbaru yang Tewaskan Siswi SMA
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Kronologi Tembok Pembatas Sekolah Ambruk di SDN 141 Pekanbaru yang Tewaskan 1 Orang
Ketua Komite SDN 141 Pekanbaru, H. M Rostami Agafar menyampaikan awal mula berdirinya pagar tembok yang akhirnya roboh dan memakan kobran 5 orang tertimpa tembok pembatas sekolah ambruk
Dikisahkan Rostami, pagar tembok pembatas sekolah ambruk itu dibangun sekitar awal tahun 2016 lalu.
Pagar tembok pembatas sekolah ambruk itu tidak dibangun pakai dana APBD, namun iuran wali murid.
"Pagar ini dibangun tidak dengan dana APBD, namun dengan dana komite, iuran dari wali murid. Ada yang nyumbang uang dan bahan seperti kerikil, semen, pasir, batu bata," katanya.
Awalnya pagar itu adalah pagar besi biasa.
Namun lantaran didapati seringnya anak sekolah memanjat pagar, dan sering patah, maka untuk antisipasi dibangun pagar tembok permanen seperti itu.
Baca: VIDEO: Tembok Sekolah di Pekanbaru Roboh Timpa Warga, Seorang Siswi Tewas jadi Korban
Baca: Tembok di SDN 141 Roboh Telan Korban, Kadisdik Akui Sudah Ada Keluhan Soal Kondisi Pagar Sebelumnya
Rostami memastikan, pihaknya tidak akan menghindar dari tanggungjawab, terkait peristiwa tersebut.
"Persoalan ini lebih kepada musibah sebenarnya. Karena secara konstruksi kami rasa tidak ada masalah. Pagar itu dibangun sesuai standar," ungkapnya.
"Dasar pembangunan itu kan digali dulu tanah 30 sampai 40 cm, naik batu bata, naik besi baru cor, itu sudah kami laksanakan," sambung Rostami lagi.
Rostami menuturkan, hujan yang turun beberapa hari ini, diperkirakan membuat struktur batu bata yang terkena air menjadi lunak.
Itulah yang diduga menjadi salah satu penyebab robohnya tembok tersebut.
"Tidak ada kesengajaan. Ini kan anak murid ini anak kita juga," ucapnya.
Saat dikonfirmasi soal kondisi pagar tembok itu dalam beberapa hari terakhir, Rostami mengakui sudah ada informasi dari masyarakat sekitar, terutama Ketua RW.
Tembok tersebut memang sudah miring, sekitar satu bulan belakangan.
Baca: 5 Orang Tertimpa Tembok Pembatas Sekolah Ambruk di SDN 141 Pekanbaru, 1 Orang Tewas 5 Motor Remuk
Baca: Tembok Sekolah SDN 141 Roboh dan Telat Korban Jiwa, DPRD: Akibat Lemahnya Pengawasan
"Sudah kita tanggapi dengan pasang label peringatan itu kan," tuturnya.
Label peringatan itu berbunyi "Awas!!!!! Pagar Ini Mau Roboh".
Kemudian dia mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan surat untuk dikirim ke Dinas terkait, guna melaporkan kondisi pagar tembok itu.
"Baru siap 3 hari lalu, belum sempat dikirim," tandasnya.
Lebih jauh kata Rostami, kegiatan proses belajar mengajar hari ini diliburkan, terkait peristiwa tersebut.
Semua anak sekolah dipulangkan.
"Fokus kita juga sekarang mau ke rumah duka. Untuk korban akan kita beri tanggungan duka dan santunan," ulasnya.
Aparat kepolisian masih melakukan serangkaian proses penyelidikan terhadap peristiwa tembok pembatas sekolah ambruk di SDN 141 Pekanbaru.
Tembok pembatas sekolah ambruk di SDN 141 Pekanbaru terjadi Rabu (14/11/2018) pagi.
Saat ini sekeliling tembok pembatas sekolah ambruk sudah dipasang garis polisi.
Petugas juga tengah melakukan pengukuran panjang dan tinggi pagar yang roboh itu.
Ceceran darah segar masih jelas terlihat di dekat tembok.
Warga berinisiatif untuk menimbun ceceran darah itu dengan tanah.
Bahkan satu unit sepeda motor merk Honda Beat warna merah dengan plat BM 2810 NB, yang terparkir dekat lokasi, juga ada ceceran darah di beberapa bagiannya.
Ban depan tampak copot, sejumlah bagian sepeda motor itu rusak.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto yang meninjau ke lokasi mengonfirmasi, jumlah korban yang tertimpa ada 5 orang.
Baca: Air Setinggi Leher, 16 KK di Desa Rantau Mepasai Diungsikan
Mereka terdiri dari anak sekolah, dan pengantar anak sekolah.
"Yang paling utama tentunya membantu korban dulu. Dari lima yang dirujuk, satu orang meninggal dunia, umurnya 17 tahun. Kita turut berduka cita," ungkapnya.
Kemudian sepeda motor total 5 unit rusak parah.
Lanjut dia, terkait peristiwa ini, pihak kepolisian turut berkoordinasi dengan stake holder yang lain, seperti Disdik dan Damkar.
Dari pantauan Tribunpekanbaru di lokasi, darah segar tampak berceceran di samping tembok pembatas yang roboh sepanjang 18,70 meter dan tinggi hampir 2 meter itu.
Kini petugas Pemadam Kebakaran kota Pekanbaru sedang melakukan pemotongan terhadap tembok yang roboh untuk dipindahkan.
Sedangkan korban sudah dievakuasi ke rumah sakit.
Menurut informasi insiden itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB pada saat pihak orangtua mengantarkan anaknya ke sekolah.
Sampai di pintu pagar sekolah SD Negeri 141 Pekanbaru, tiba - tiba pagar disamping pintu sekolah SD N 141 tersebut roboh atau tumbang sehingga meninggal warga yang berada di depan pagar pembatas. (*)