Maulid Nabi Muhammad SAW
BID'AH atau Tidak? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Bid'ah atau tidak? Ini penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang sering dilakukan umat Islam di Indonesia
BID'AH atau Tidak? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang Peringatan Maulid Nabi-Berita Riau Hari Ini-Selain Penjelasan Ustadz Abdul Somad Ini, juga Ada Pendapat Ulama
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bid'ah atau tidak? Ini penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang sering dilakukan umat Islam di Indonesia serta beberapa negara di dunia.
Penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang Peringatan Maulid Nabi ini didukung dalil Alquran dan Hadist Nabi Muhammad SAW.
Baca: HP Harga 2 Jutaan, Xiaomi Redmi Note 5 Pro Turun Harga, Ini Spesifikasinya
Baca: Ustaz Abdul Berduka dan Sampaikan Belangsungkawa untuk 2 Guru Tercinta yang Telah Berjasa
Selain itu, juga ada beberapa pendapat ulama tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini.
Ustadz Abdul Somad adalah ulama dari Riau yang kini sudah mendunia, baik dunia nyata maupun di dunia maya serta di media sosial Instagram dan facebook.
Bahkan Ustadz Abdul Somad juga sudah dikenal di dunia, dan sudah bercerama di berbagai negara di dunia.
Penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang Peringatan Maulid Nabi ini dikutip dari buku karangan Ustaz Abdul Somad yang berjudul 37 Masalah Populer.
Fatawa al-Azhar dinyatakan oleh Syekh ‘Athiyyah Shaqar bahwa menurut Imam al Suyuthi, al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dan Ibnu Hajar al-Haitsami memperingati maulid nabi itu baik, meskipun demikian mereka mengingkari perkara-perkara bid’ah yang menyertai
peringatan maulid.
Baca: Sukses Taklukkan Puncak Kilimanjaro di Afrika, Pendaki Riau Nyari Nasi Padang Saat Tiba di Tanah Air
Baca: Jadwal Sholat Pekanbaru Hari Ini Minggu 18/11/2018, Sholat Magrib Pukul 18:05 WIB
Pendapat mereka ini berdasarkan kepada firman Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 5 yang artinya, "Dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah". (Qs. Ibrahim [14]: 5).
Imam an-Nasa’i, Abdullah bin Ahmad dalam Zawa’id al-Musnad, al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman dari Ubai bin Ka’ab meriwayatkan dari Rasulullah Saw bahwa Rasulullah SAW menafsirkan kalimat Ayyamillah sebagai nikmat-nikmat dan karunia Allah SWT.
Dengan demikian maka makna ayat ini: "Dan ingatkanlah mereka kepada nikmat-nikmat dan karunia Allah".
Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah nikmat dan karunia Allah SWT terbesar yang mesti diingat dan disyukuri.
Rasulullah Saw memperingati hari kelahirannya dengan melaksanakan puasa pada hari itu. Ini terlihat dari jawaban beliau ketika beliau ditanya mengapa beliau melaksanakan puasa pada hari Senin.
Rasulullah Saw ditanya tentang puasa hari senin. Beliau menjawab, “Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan [al-Qur’an] kepadaku)”. (HR. Muslim).
Baca: Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Simak 5 Tradisi Unik Di Indonesia
Baca: Apa Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Kisah Pembebasan Tsuwaibah