Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Riau Region

Penyakit Kulit, Diare Hingga Demam Berdarah Ancam Ribuan Warga Riau Terdampak Banjir

warga yang terdampak banjir di Riau, rentan terserang penyakit. Antara lain penyakit penyakit kulit, diare, bahkan demam berdarah.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: CandraDani
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
Sejumlah anak masih berada di tenda darurat bagi korban banjir RT 16 Kelurahan Bintan, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai, Kamis (25/10/2018). Ada 28 KK di kawasan itu mengungsi karena rumahnya terendam banjir. 

Laporan wartawan tribunpekanbaru.com Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan banjir yang terjadi di beberapa daerah di Riau Mulai mengalami surut.

Namun pasca banjir biasanya banyak muncul gangguan kesehatan.

"Alhamdulillah banjir sudah mulai surut, hampir semua daerah sudah mulai surut, tentu penanganan pascabanjir lagi oleh Dinas terkait,"ujar Edwar Sanger kepada Tribun Minggu (18/11).

Sebagaimana diketahui, ada ribuan warga yang terdampak banjir di Riau.

Baca: 2.177 Hektare Sawah di Kuansing Riau Gagal Panen Akibat Banjir, Tersebar 11 Kecamatan

Baca: 4.001 Unit Rumah Terdampak Banjir di Rohul

Mulai dari warga di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Rokan Hulu (Rohul), Kampar, Kuantan Singingi (Kuansing), dan Indragiri Hulu (Inhu).

Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, warga yang terdampak banjir di Riau, rentan terserang penyakit.

Antara lain penyakit kulit, diare, bahkan demam berdarah. Untuk penyakit kulit dan diare, juga sudah mulai ditemukan di sejumlah daerah.

"Rata-rata penyakit kulit dan diare alami peningkatan. Untuk penyakit kulit dan diare ini, sudah ditangani Puskesmas di daerah setempat," ujar Mimi kepada Tribun Minggu (18/11).

Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan warga diserang penyakit kulit dan diare ini dihadapi warga ketika banjir.

Bahkan warga tidak terkejut lagi dengan kondisi itu karena sudah menjadi kebiasaan.

Baca: Sungai Kampar Meluap, Puluhan Rumah di Siak Hulu Terendam Banjir

Baca: ‎Sembilan Desa dan Kelurahan di Pelalawan Terdampak Banjir, BPBD Klaim Hanya 3 KK yang Mengungsi

"Sejauh ini ntuk penanganan penyakit kulit dan diare, masih bisa ditangani Dinas Kesehatan daerah. Kebutuhan obat-obatan di daerah, juga masih tersedia. Tapi jika daerah mengajukan bantuan obat-obatan ke provinsi, kami siap memberi, "jelas Mimi.

Mimi juga menambahkan belum ada kabupaten/kota yang mengajukan obat-obatan ke Dinas Kesehatan Provinsi.

Karena mereka mempunyai obat-obatan juga. Baik dari APBD, maupun DAK.

"Kami (Provinsi) juga sudah turun ke daerah-daerah yang terdampak banjir, untuk pemberian makanan tambahan (PMT). kita memang datang langsung. Yakni di Rohil, Rohul, Kampar, Kuansing, sama Inhu. Terakhir di Kuansing,"ujarnya.

Untuk data sendiri Dinas Kesehatan belum dapat angkanya karena masih dilakukan pendataan baik yang berada di Kabupaten/Kota maupun di Provinsi.

Baca: Jumlah Pengungsi Banjir di Inhu Bertambah, Kepala KPBD Inhu: Ada 10 Ribu Jiwa Jadi Korban Banjir

"Kami juga sudah distribusi abate untuk Cegah perkembangan nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD, "jelas Mimi.

Karena setiap musim hujan datang selalu muncul penyakit ini akibat perkembangan nyamuk tersebut." Untuk itu masyarakat juga harus membiasakan pola hidup bersih, untuk menghindari bahaya penyakit akibat cuaca ini, "jelasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved