Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Maulid Nabi

Maulid Nabi Muhammad SAW - Benarkah Perayaan Ini dari Syiah Fathimiyah? Ini Video Penjelasannya!

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW, Benarkah dari Syiah Fathimiyah? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Ustaz Abdul Somad saat memberikan kajian remaja di Masjid Raudhatus Shalihin Jalan Bukit Barisan, Pekanbaru, Jumat (16/11/2018). Kajian remaja yang dihadiri ratusan remaja Pekanbaru ini mengambil tema Solusi Islam Membentengi Remaja dari Bahaya LGBT, Narkoba dan Pergaulan Bebas di Era Milineal. (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir). 

* Syekh ‘Athiyyah Shaqar mantan ketua Komisi Fatwa Al-Azhar Mesir: 

Menurut pendapat saya, boleh memperingati maulid nabi pada saat ini ketika para pemuda nyaris melupakan agama dan keagungannya, pada saat ramainya perayaan-perayaan lain yang hampir mengalahkan  hari-hari  besar agama Islam. Peringatan maulid tersebut diperingati dengan memperdalam sirah (sejarah nabi), membuat peninggalan-peninggalan yang dapat mengabadikan peringatan maulid seperti membangun masjid atau lembaga pendidikan atau amal baik lainnya yang dapat  mengaitkan  antara  orang yang melihatnya  dengan  Rasulullah  Saw  dan  sejarah hidupnya.

* Pendapat Syekh Yusuf al-Qaradhawi.

Syekh Yusuf al-Qaradhawi ketua al-Ittihâd al-‘Âlami li ‘Ulamâ’ al-Muslimîn ditanya tentang hukum memperingati maulid nabi. Beliau memberikan jawaban:

“Bismillah, Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah ke hadirat Rasulullah Saw, amma ba’du:

Ada bentuk perayaan yang dapat kita anggap dan kita akui memberikan manfaat bagi kaum muslimin. Kita mengetahui bahwa para shahabat –semoga Allah Swt meridhai mereka- tidak pernah merayakan maulid nabi, peristiwa hijrah dan perang Badar, mengapa?

Karena semua peristiwa ini mereka alami secara langsung. Mereka hidup bersama Rasulullah Saw. 

Nabi Muhammad Saw hidup di hati mereka, tidak pernah hilang dari fikiran mereka.

Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Kami bercerita kepada anak-anak kami tentang peperangan Rasulullah Saw sebagaimana kami menghafalkan satu surah al-Qur’an kepada mereka”.

Mereka menceritakan kepada anak-anak mereka tentang apa yang terjadi pada perang Badar, Uhud, Khandaq dan Khaibar.

Baca: Cuaca Ekstrem Masih Landa Riau Senin 19 November, Perhatikan Pengumuman BMKG Ini

Mereka menceritakan kepada anak-anak mereka tentang berbagai peristiwa dalam kehidupan Rasulullah Saw. Oleh sebab itu mereka tidak perlu diingatkan tentang berbagai peristiwa tersebut.

Kemudian tiba suatu masa, kaum muslimin melupakan berbagai peristiwa tersebut, semua peristiwa itu tidak lagi ada di benak mereka. Tidak ada dalam akal dan hati mereka.

Oleh sebab itu kaum muslimin perlu menghidupkan kembali makna-makna yang telah mati, mengingatkan kembali berbagai peristiwa yang terlupakan.

Memang benar bahwa ada beberapa bentuk bid’ah terjadi, akan tetapi saya nyatakan bahwa kita merayakan maulid nabi untuk mengingatkan kaum muslimin tentang kebenaran hakikat sejarah Rasulullah Saw, kebenaran risalah Muhammad Saw.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved