Cara Bertahan Hidup Suku Sentinel yang Panah Warga AS hingga Tewas, Tak Bisa Didekati Orang Asing
Cara bertahan hidup Suku Sentinel masih menjadi misteri. Mendiami pulau tersendiri di Andaman, Suku Sentinel mengisolasi diri
Masyarakat suku Sentinel diyakini sebagai satu-satunya suku yang tersisa dari zaman pra-Neolitik.
Yang artinya, mereka memiliki cara mereka bertahan hidup sama seperti pola hidup di periode pertengahan Zaman Batu.
Mereka tidak bercocok tanam sama sekali, karena tidak ada bukti mereka melakukan praktik pertanian.
Mereka hanya mengumpulkan tanaman dari hutan, pergi berburu dan memancing.
Mereka menggunakan tombak, busur dan akan panah untuk memburu hewan-hewan yang berkeliaran di laut dan di tengah hutan, seperti kura-kura dan babi hutan.
Hal ini diungkapkan berdasarkan keterangan seorang perwira Royal Navy, Murice Vidal Portman yang pernah mendarat di pulau Sentinel pada abad 19.
Ia melihat pola hidup masyarakat yang ada di pulau tersebut.
Konon katanya, masyarakat Suku Sentinel juga sangat menyukai buah kelapa dan mengolahnya untuk berbagai keperluan.
Baca: Bunuh Orang Asing yang Dekati Pulau Mereka, Siapa Sebenarnya Suku Sentinel, Hidup di Samudra Hindia
3. Cara berkomunikasi masyarakat suku Sentinel
Melansir dari India Today dijelaskan bahwa masyarakat Suku Sentinel tidak mengenal berjabat tangan sebagai salam keakraban.
Sebagai gantinya, sesama anggoota suku menggunakan salam dengan duduk di pangkuan satu sama lain, kemudian mendaratkan tamparan hangat di punggung.
Seorang antropolog dari Universitas Delahi, Anup Kapoor mengungkapkan, bagi siapa pun yang ingin bisa berinteraksi dengan suku Sentinel harus tampak dan menjadi bagian dari mereka.
Artinya, bagi orang-orang yang ingin berinteraksi dengan masyarakan suku Sentinel, harus terlihat dan berpenampilan sama seperti mereka. (*)