Berita Riau

Pemprov Riau Cari Solusi Terkait Tiga Orang Dokter Gugat BLUD RSUD Arifin Achmad Ditahan Jaksa

Pemprov Riau cari solusi terkait tiga orang dokter gugat BLUD RSUD Arifin Achmad ditahan jaksa dari Kejari Pekanbaru

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/istimewa
Tiga Orang Dokter yang Gugat BLUD RSUD Arifin Achmad Ditahan Jaksa, Ini Kronologisnya 

Ada Aksi Solidaritas Dokter Bedah, Layanan Kesehatan di RSUD Dumai tidak Terganggu

Pihak RSUD Kota Dumai memastikan layanan kesehatan tidak terganggu dengan adanya aksi solidaritas dengan menutup sementara pelayanan poliklinik bedah dan operasi elektif di seluruh rumah sakit swasta dan pemerintah yang ada di Provinsi Riau.
Aksi ini adalah dukungan moril kepada dokter yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) Riau.

"Aktivitas layanan di RSUD Kota Dumai tidak terganggu. Kami memastikan tetap ada layanan bedah," papar Direktur RSUD Kota Dumai Ferianto kepada Tribun, Rabu (28/11/2018).

Menurutnya, ada lima dokter bedah yang ada di RSUD Dumai. Para dokter tetap melayani pasien darurat dan rawat inap.

Aksi solidaritas para dokter bedah di Riau bermula dari keputusan rapat terkait penahanan dua orang dokter bedah Rumah Sakit Arifin Achmad dan satu orang dokter bedah mulut oleh pihak Kejari Pekanbaru.

Layanan Operasi Elektif Kembali Normal

Rabu (28/11/2018), Pelayanan bedah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada (PH) Tembilahan kembali normal pasca aksi solidaritas dokter bedah terkait penahanan terhadap dokter bedah Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI).

Baca: Tiga Orang Dokter di Riau Ditahan Jaksa, IKABI Riau Bantah Lakukan Aksi Mogok

Baca: UPDATE Penahanan 3 Dokter di Pekanbaru, IDI Dumai Beri Dukungan Moril pada Ikabi Riau

Baca: UPDATE Aksi Damai Dokter di Kejari Pekanbaru Terkait 3 Rekan yang Ditahan, Perundingan Berlangsung

Baca: BREAKING NEWS: Rekannya Ditahan, Puluhan Dokter Ramaikan Kejari Pekanbaru

Pelayanan rawat jalan atau poliklinik yang sebelumnya sempat tertunda akibat aksi tersebut, sudah bisa dinikmati masyarakat seperti sedia kala.

“Nggak lagi, dari semalam sore udah normal, seperti biasalah,” ujar Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Saut Pakpahan saat dikonfirmasi Tribun Pekanbaru.

Meskipun saat ini proses mediasi terkait kasus tersebut masih berjalan, menurut dr Saut, para dokter bedah hari ini tetap melayani pasien seperti biasanya.

“Masih berproses, orang tu kan aksi solidaritas, hari ini tetap melayani pasien,” ungkapnya.

Aksi yang dilakukan oleh dokter bedah ini mendapat berbagai respon dari masyarakat Tembilahan, meskipun tidak semua pelayanan yang terganggu akibat aksi ini.

“Tetap saja tak enak dengarnya, aksi pemberhentian pelayanan. Sekecil apapun itu pelayanan tetap dibutuhkan pasien. Aksi solidaritas sih sah saja, sepanjang tidak mengorbankan warga yang sakit,” keluh Acok seorang masyarakat Tembilahan.

Hal senada dikatakan Ardi, menurutnya aksi seperti ini kurang tepat karena mengorbankan masyarakat, apalagi jika aksi solidaritas seperti itu juga diterapkan asosiasi lain yang anggotanya tersangkut masalah hukum.

“Kurang sepakat juga, sebaiknya hormati saja peroses hukum, kasian masyarakat. Nanti kalau ada kepala X ditahan karena dugaan korupsi, terus asosiasi Kepala X menghimbau kepala seluruh anggota untuk tidak melakukan pelayanan kepada masyarakat sampai waktu yang tdak ditentukan, kecuali emergensi, kan agak lucu,” tuturnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved