Pelalawan
Festival Tesso Nilo 2018 : Pamerkan Lukisan dan Souvenir dari Kotoran Gajah
Festival Tesso Nilo 2018 kembali digelar. Kotoran gajah dipamerkan jadi lukisan cantik dan souvenir menarik.
Penulis: | Editor: Rinal Maradjo
Laporan Wartawan tribunpekanbaru.com, Palti Siahaan
TRIBUNPRKANBARU.COM, PELALAWAN – Kotoran gajah jadi lukisan cantik. Anda mungkin tak percaya. Namun, karya seni nyata adanya. Lukisan cantik dari kotorang gajah itu dipamerkan di Festival Tesso Nilo 2018.
Tak hanya lukisan dari kotoran gajah.
Sejumlah hasil ekonomi kreatif masyarakat dari hasil hutan lainnya juga ditampilkan dalam Festival Tesso Nilo 2018.
Festival Tesso Nilo 2018 tidak jauh berbeda dengan festival tahun lalu. Baik dari sisi tema dan maupun kegiatan yang diusung.
Kegiatan sendiri digelar Flying skuad - SPW I Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Pelalawan, 30 November - 2 Desember.
Baca: Berikut 5 Zodiak yang Selalu Terlihat Antusias, Gembira dan Berpikiran Positif, Siapa Saja?
Baca: Video: Persita Tangerang Vs Kalteng Putra Perebutan Juara 3 Liga 2, Ditengah Isu Pengaturan Skor
Jumat sore (30/11/2018) festival sudah dibuka scara resmi Wakil bupati Pelalawan H Zardewan.
Dari pemerintah pusat diwakilkan Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi KLHK Ir Dody Wahyu MSc.
Kepala Balai Taman Nasional Tesso (TNTN) Supartono mengatakan souvenir dan lukisan kotoran gajah tersebut akan dipamerkan pada hari ini, Sabtu (1/12/2018).
Tidak untuk dijual ataupun diberikan sebagai cinderamata.
"Saat pembukaan acara juga tidak akan kita pamerkan. Hari ini, baru kita pamerkan," kata Supartono, Jumat (30/11/2018).
Mengenai souvenir dari kotoran gajah tersebut, Supartono mengatakan ada berbentuk gantungan kunci dan bentuk lainnya. Yang pasti, memiliki nilai ekonomis.
Lukisannya juga demikian. Tentunya berbeda dengan sovenir walau bahannya tetap dari kotoran gajah.
"Mungkin jijik ya. Tapi kotoran gajahnya sudah steril. Karena sudah melalui beberapa tahap," ujarnya.
Soal menyulap kotoran gajah ini menjadi souvenir dan lukisan ini, berkat kerjasama dengan komunitas pemerhati seni di Pelalawan.