CPNS 2018
Kelulusan Tes CPNS 2018 Ditetapkan Berdasarkan Sistem Rangking, Begini Cara Menghitung Nilainya
Bagi peserta yang menempati rangking teratas, maka dipastikan lolos tes CPNS. Sesuai dengan formasi yang dibuka
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Sesri
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Para peserta ujian Seleksi Kompetenti Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemprov Riau sudah tidak sabar ingin melihat nilainya.
Layar komputer berukuran 1x1 meter yang di pasang dipintu keluar ruang ujian langsung diserbu oleh para pelamar.
Pada layar tersebut ditampilkan nama berikut nilai total poin yang didapatkan masing-masing peserta.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau, Ikhwan Ridwan di lokasi pelaksanaan, Gedung UPT Penilaian Kompetensi Jalan Ronggowarsito, Jumat (7/12/2018) mengungkapkan, layar komputer tersebut memang sengaja disiapkan oleh piha panitia.
"Ini salah satu bukti bahwa pelaksanaan seleksi CPNS itu berjalan dengan transparan. Saat peserta sedang menjawab soal ujian saja, para keluarganya yang menunggu diluar bisa melihat nilainya," katanya.
Nilai yang ditampilkan di layar komputer tersebut bukan nilai berdasarkan rangking. Sebab sistem perengkingan akan dilakukan oleh pihak Panselnas dengan rumus yang sudah ditetapkan.
"Itu nilai SKB saja yang ditampilkan. Tapi nanti total nilai seluruhnya akan dirangking kembali. Tidak hanya nilai SKB tapi nilai SKD juga akan dihitung," kata Ridwan.
Baca: Empat Peserta CPNS Pelalawan Tidak Ikut Ujian SKB, Ini Alasannya
Baca: Tips Ujian SKB CPNS Kemenag 2018, Mirip Meminang Gadis! Lima Etika PNS Ini Kuncinya!
Baca: Jadwal Ujian SKB CPNS 2018 Inhu, Catat Waktu dan Tempatnya
Baca: 11 Pelamar CPNS Pemprov Riau Dinyatakan Gugur Sebelum Ujian SKB, Ini Penyebabnya
Lebih lanjut Ridwan mengungkapkan, untuk menghitung nilai keseluruhan, maka nilai SKD 40 persen dikali dengan nilai ujian.
Kemudian untuk SKB 60 persen dikali nilai ujian. Setelah ditotalkan, maka jumlah nilai tersebutlah yang akan dirangking dengan sesama pelamar untuk masing-masing formasi yang dilamarnya.
"Setelah dijumlahkan dari total nilai SKD dan SKB maka akan dapat total nilai keseluruhan. Itulah nanti yang akan dirangking, tapi yang merangking buka kita, itu nanti Panselnas yang merangkingnya," ujarnya.
Bagi peserta yang menempati rangking teratas, maka dipastikan lolos tes CPNS. Sesuai dengan formasi yang dibuka untuk masing-masing jabatan.
"Misalnya jurusan farmasi itu formasinya ada 3 yang dibutuhkan, kemudian pelamar yang ikut SKB ada 7, maka yang lulus tes CPNS yang rangking 3 teratas," katanya.
Sebanyak 749 pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemprov Riau akan mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), Jumat (7/12/2018) hari ini.
Ujian SKB dilaksanakan di Gedung UPT Penilaian Kompetensi Jalan Ronggowarsito. Ujian SKB CPNS Pemprov Riau berlangsung selama tiga hari dan akan berakhir Minggu (9/12/2018) mendatang.
Hari pertama pelaksanaan SKB CPNS Pemprov Riau, Jumat (7/12/2018) akan dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama mulai pukul 08.00 Wib hingga pukul 09.30 Wib.
Kemudian, sesi kedua mulai pukul 10.00 Wib sampai pukul 11.30 Wib. Sedangkan untuk sesi tiga, dimulai pukul 14.00 Wib hingga 15.30 Wib.
"Satu sesi waktunya satu jam setengah, satu hari ada tiga sesi, begitu juga dengan hari kedua dan ketiga juga sama. Akan dibagi menjadi tiga sesi," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau Ikhwan Ridwan, Jumat (7/12/2018).
Peserta ujian tidak dibenarkan membawa benda apapun saat masuk ke ruang ujian. Seperti handphone, dompet, tas, ikat pinggang, jam tangan, gelang, kalung, cincin hingga anting-anting harus dilepas semua dan disimpan didalam loker yang sudah disiapkan oleh panitia di lokasi ujian.
"Dompte, tas, HP, jam tangan, ikat pinggang, semua harus dilepas, disimpang di loker. Yang boleh dibawa hanya kartu ujian dan KTP saja," ungkapnya.
Sementara dari sisi sarana komputer yang digunakan untuk ujian, pihaknya mengklaim sudah siap 100 persen.
Di lokasi ujian SKB pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 95 unit komputer dari jumlah tersebut, 5 unit komputer disiapkan untuk cadangan. Jadi komputer yang digunakan untuk peserta ujian sebanyak 90 unit.
" Jumlah komputer 95 unit. Tapi 5 unit kita sipakan untuk cadangan, jika sewaktu-waktu ada yang bermasalah kita bisa menggunakan komputer cadangan," katanya. (*)