Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kerap Dibully, Edy Rahmayadi Kena Semprot dari Sang Anak 'Ayah Sudahlah'

Dalam sebuah wawancara, Edy Rahmayadi menyatakan jika ia sedih dengan hujatan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia padanya.

MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pada acara kerja sama PSSI-BRI, Rabu (1/8/2018). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kerap mendapat sorotan dari pencinta sepak bola Indonesia, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi diminta anaknya menyudahi ini.

Dalam sebuah wawancara, Edy Rahmayadi menyatakan jika ia sedih dengan hujatan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia padanya.

Bukan karena ia tak kuat, melainkan sang anaklah yang membuatnya sedih lantaran tak ingin ayahnya dicerca.

Aku tak papa, anakku yang marahin aku, ayah sudahlah," tuturnya, dikutip dari artikel Grid Hot yang berjudul 'Curhat Edy Rahmayadi Saat Diminta Mundur dari PSSI oleh Anaknya: Ayah, Sudahlah'.

 

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (Surabaya.Tribunnews.com)

Mantan Pangkostrad ini mengakui dirinya tak sanggup bila sang anak sudah memarahinya.

Hal ini disampaikan Edy Rahmayadi saat mengadakan temu pers bersama wartawan di Aula Raja Inal Kantor Gubernur Sumut, Medan, Rabu (5/12/2018).

"Tuliskan besar-besar besok di koran, kalau Edy bertahan hingga 2020," cetusnya.

Edy mengakui di beberapa minggu terakhir dirinya banyak mendapat hinaan dari masyarakat akibat hasil minor yang diraih Timnas Senior di gelaran AFF lalu.

Baca: LIVE Persipura Jayapura vs Perseru Serui Kick Off 15.30 WIB, Perseru Butuh Menang!

Baca: VIDEO: Jadwal Live Streaming Liga 1 Pekan 34, PSM Makassar Vs PSMS Medan & Persija Vs Mitra Kukar

Baca: Pacari 6 Mahasiswi dan 1 Guru Honorer, Pria ini Koleksi 1.100 Video dan Foto Bu9il Mantan Pacarnya 

Baca: VIDEO: Siapa Mantan Terindah Laudya Cynthia Bella? Chicco atau Raffi Ahmad?

Edy Rahmayadi Ketua Umum PSSI
Edy Rahmayadi Ketua Umum PSSI ()

Edy Rahmayadi sempat meminta dirinya tidak terus-terusan dibully karena apa yang ia sampaikan memiliki dasar.

Edy menjabarkan data pada tahun 2016 yang menunjukkan rendahnya jumlah pemain Indonesia dibandingkan negara-negara lain.

Belanda memiliki 1,2 juta pemain dari 16,7 juta jiwa penduduk sementara Spanyol memiliki 4 juta lebih pemain dari 46,8 juta jiwa warganya.

Jerman memiliki 6,3 juta pemain dari 80.700.000 jiwa penduduk, Thailand 1,3 juta pemain dari 64.600.000 jiwa penduduk, dan Singapura memiliki 190.000 pemain dari 4.500.000 jiwa.

Baca: Dikabarkan Nikahi Lindswell Kwok Hari Ini, Unggahan Terbaru Achmad Hulaefi Banjir Komentar

Baca: Kutipan & Kata-kata Mutiara untuk Hari Anti Korupsi Sedunia, 9 Desember

Baca: VIDEO: Live Streaming Persipura Vs Perseru Serui Liga 1 Pekan 34 Minggu Pukul 15.30 WIB Sore Ini

Baca: Istri Zumi Zola Bagikan Kabar Bahagia Ini, So Proud of You

"Sementara, Indonesia hanya punya pemain 67 ribu dari 250 juta jiwa. Tolong jangan bully lagi saya. Kalau mau beritakan, beritakanlah ini,” ucap Edy Rahmayadi kepada para wartawan.

“Kalau dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih jauh tertinggal. Bisa dilihat dari jumlah pemain, sarana stadion, dan lainnya. Saya bilang sama Presiden kalau kita belum punya pemain bola yang pas, kuantitas saja masih kurang, apalagi kualitas,” tutur Edy.

Ke depannya, Edy Rahmayadi meminta para wartawan dan insan media memberikan dukungan penuh kepadanya untuk memajukan PSSI.

Edy Rahmayadi juga meminta doa dan dorongan agar dirinya mampu memajukan sepak bola Indonesia bersama PSSI.

"Janganlah kalian ikut-ikutan (mem-bully), tapi doakanlah kami. Kalau gak kalian yang bela saya, terus siapa yang bela saya?” tanyanya.

Edy Rahmayadi memang kerap menerima sorotan tajam sejak menjabat sebagai Ketua umum PSSI.

Edy menjadi sasaran kritik karena kerap memberikan pernyataan kontroversial mengenai persepakbolaan Indonesia.

Seperti menyebut Evan Dimas dan Ilham Udin tidak nasionalis karena berlaga di klub asal Malaysia, Selangor FA.

Kritik yang dialamatkan pada Edy Rahmayadi semakin parah usai dirinya merangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatra Utara dan Indonesia tampil buruk di Piala AFF 2018.

Baca: Pergoki Istri Tidur dengan Mantan Pacarnya, Suami Ini Tikam Istri dan Selingkuhannya hingga Sekarat

Baca: Surat untuk Santa Claus: Anak Ini Ingin Punya Wajah Baru di Hari Natal Agar Bisa Pergi ke Sekolah

Baca: JADWAL & Live Streaming Piala AFC U-20 Futsal 2018 Timnas Indonesia vs Thailand: Laga Terakhir!

Tak cuma dibully di media sosial, Edy juga banyak mendapat desakan untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.

Di tengah gempuran tuntutan untuk meletakkan jabatannya selaku Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyatakan siap bertahan sampai masa jabatannya habis pada 2020.

 

Edy Rahmayadi Ungkap Penyebab Kegagalan Indonesia

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi buka suara soal gagalnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Edy Rahmayadi menilai, minimnya pemain senior yang dipanggil menjadi salah satu penyebab kekegalan skuad Garuda.

Dari 23 pemain yang dipanggil Bima Sakti sebagai pelatih, hanya 9 pemain senior yang masuk Timnas Indonesia. Sisanya merupakan pemain di bawah U-23.

Kesembilan pemain senior yang dipanggil Bima Sakti adalah Andritany Ardhiyasa, Muhammad Ridho, Fachruddin Aryanto, Rizky Pora, Bayu Pradana, Stefano Lilipaly, Riko Simanjuntak, Dedik Setiawan, dan Alberto Goncalves.

Banyaknya pemain U-23 juga tak lepas dari hasil Asian Games 2018 yang kala itu berhasil menembus babak 16 besar di bawah asuhan Luis Milla.

Baca: Apakah akan Kembali Berhijab? Begini Jawaban Rina Nose

Baca: VIDEO: Jadwal Sholat Hari Ini, Minggu 9 Desember 2018, Pekanbaru dan Seluruh Daerah Provinsi Riau

Baca: Langka! Gadis Ini Selalu Orgasme, Pinggul & Kakinya Sering Melemah!

"Kompetisi sepak bola kita sudah bagus, bahkan saat ini terbaik nomor 3 di Asia," kata Edy Rahmayadi dikutip Surya.co.id dari BolaSport.com.

"Perlu diketahui juga, kita ini keterbatasan pemain senior, mayoritas pemain yang bermain di Piala AFF 2018 kemarin itu adalah U-23," jelas Edy Rahmayadi.

Pria yang saat ini juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara itu mengatakan pemain-pemain senior timnas Indonesia di Piala AFF 2018 juga kekurangan penyerang.

Bahkan, Bima Sakti harus memanggil Alberto Goncalves yang usianya sudah menginjak 38 tahun.

Sebelum memutuskan untuk menunjuk Bima Sakti, PSSI sempat menginginkan kembalinya Luis Milla melatih timnas Indonesia dengan durasi kontrak satu tahun ke depan.

Namun, pelatih asal Spanyol itu diklaim Edy memutuskan untuk menolak tawaran tersebut.

Di bawah asuhan Bima Sakti, Timnas Indonesia hanya mampu finish di posisi keempat dalam klasemen Grup B Piala AFF 2018.

Skuat Garuda hanya mendapatkan empat poin dari hasil menang melawan Timor Leste, bermain imbang dengan Filipina, dan menelan kekalahan dari Singapura serta Thailand.

"Kami sudah maksimal. Pelatih dan manajer juga sudah bekerja keras bersama dengan atlet-atlet kita. Ini yang terjadi dan saya mohon maaf khususnya. Saya bertanggung jawab semua ini," pungkas Edy Rahmayadi.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Edy Rahmayadi Kena Semprot dari Sang Anak karena Kerap Mendapat Bully, 'Ayah, Sudahlah!

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved