10 Fakta Terbaru Perusakan Bendera & Atribut Demokrat di Pekanbaru, SBY Beda Pendapat dengan Wiranto
Penyidik dari Polresta Pekanbaru sejauh ini menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus perusakan atribut partai di Pekanbaru
Menanggapi pernyataan Wiranto dalam konferensi pers Senin (17/12/2018), SBY mengunggah status melalui akun Twitter @SBYudhoyono.
SBY menyatakan jika ia tak sependapat dengan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
SBY menyebut temuan partainya tidak senada dengan pernyataan Wiranto.
Namun SBY juga tidak menyebut hasil temuan dari tim investigasinya.
"4 hari terakhir ini saya berada di Riau. Saya ingin kebenaran ditegakkan. Saya tak ingin PDI Perjuangan & Partai Demokrat "dikorbankan" *SBY*,"
"Informasi & kesaksian di lapangan yg kami dapatkan, baik PDIP maupun PD bukanlah "master-mind" & inisiator dari kasus perusakan atribut *SBY*," tulis SBY.
8. SBY yakin Presiden Jokowi tak terlibat
Melalui unggahan tersebut SBY juga menyampaikan keyakinannya terkait ketidakterlibatan Jokowi.
"Saya yakin & tahu Presiden Jokowi tak memiliki keterlibatan apapun. Pengungkapan yg jujur & lengkap justru akan "selamatkan" beliau *SBY*," ungkap SBY.
Menanggapi pernyataan SBY yang tidak sependapat dengannya, Wiranto mempersilakan.
Ia tak mempermasalahkan respon dari SBY tersebut.
"Tidak apa-apa, tanggapan dari mana saja ya bebas, silahkan saja. Tapi kan apa yang saya sampaikan betul-betul informasi dari Pak Kapolri. Setiap Senin kita kumpul dan laporan yang ada ya seperti itu, apa adanya," kata Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Wiranto menyebut hasil investigasi yang dilaporkan kemarin bukan karangan.
Laporan tersebut berasal dari temuan kepolisian.
"Itu adalah sumber resmi ya dari Kapolri. Perusakan ini enggak boleh berkembang, makanya saya katakan itu oknum ya, oknum. Artinya, tidak ada perintah, tidak ada perencanaan," ungkap Wiranto.
10. Demokrat Gelar Rapat Darurat
Partai Demokrat menggelar rapat darurat di kediaman Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Rapat di dalam nanti membahas lanjutan soal adanya perusakan APK Partai Demokrat, yakni baliho dan bendera, di Pekanbaru yang dirusak oleh orang tak dikenal.
Beberapa petinggi partai sudah tampak di lokasi sekira pukul 10.00 WIB, seperti Sekjen Hinca Panjaitan, Wakil Sekjen Andi Arief, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Ferdinand Hutahaean, dan mantan Menpora sekaligus politikus Partai Demokrat Andi Mallarangeng.
Hinca yang pada saat kejadian berada di lokasi, menyatakan apa yang disampaikan Menkopolhukam Wiranto terlalu cepat, mengerdilkan dan menyepelekan duduk persoalan.
"Padahal sesungguhnya tidak seperti itu, karena saya berada di lokasi dan tahu apa yang terjadi di Pekanbaru," tambahnya.
Hal yang sama juga diucapkan Ferdinand Hutahaean.
Sama-sama mengenakan kemeja biru seperti Hinca, Ferdinand bahwa Partai Demokrat sama sekali belum menyatakan secara resmi bahwa yang merusak baliho kader di Pekanbaru adalah kader PDIP dan dari internal Demokrat sendiri.
"Meski temuan-temuan dan indikasi serta fakta-fakta di lapangan ada keterkaitakan, kami belum menyatakan secara resmi," kata Ferdinand. (*)