Kaleidoskop 2018
Daftar 29 OTT KPK Sepanjang 2018, Ada yang Terkait Kasus di Provinsi Riau
Sejak berdiri tahun 2002, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sejarah operasi tangkap tangan (OTT) terbanyak sepanjang 2018.
Sementara tiga pihak swasta adalah Edy Sapurta Suradja selaku Direktur PT BAP atau Wakil Direktur Utama PT Sinarmas Agro Resoirces and Technology.
Kemudian Willy Agung Adipradhana selaku CEO PT Binasawit Abadi Pratama (BAP) dan Teguh Dudy Syamsury Zaldy selaku Manager Legal PT BAP.
Uang suap sejumlah Rp 240 juta diduga diberikan agar anggota DPRD tak lagi mempermasalahkan sejumlah izin yang belum dikantongi PT BAP dalam menjalankan usaha sawit di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
5. Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra tertangkap tangan oleh KPK pada Rabu (24/10/2018).
Sunjaya menjadi tersangka karena diduga menerima hadiah atau janji terkait mutasi jabatan, proyek, dan perizinan di Kabupaten Cirebon.
Ia diduga menerima uang sekitar Rp 100 juta dari Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Cirebon Gatot Rachmanto.
Diduga pemberian itu merupakan fee atas penetapan Gatot sebagai Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Cirebon.
Sunjaya juga diduga menerima pemberian lain sebesar Rp 125 juta melalui ajudan dan sekretarisnya dari pejabat-pejabat di lingkungan Kabupaten Cirebon. Sunjaya juga diduga menerima fee dengan nilai total Rp 6,425 miliar.
Fee tersebut diduga tersimpan dalam rekening atas nama orang lain yang berada dalam penguasaan Sunjaya.
6. Bupati Bekasi, Neneng Hassanah Yasin
Pada Senin (15/10/2018), KPK melakukan OTT terhadap Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan empat pejabat dinas.
KPK juga mengamankan dua konsultan dan Direktur Operasional Lippo Group, Billy Sindoro.
Neneng bersama sejumlah kepala dinas menjadi tersangka karena diduga dijanjikan menerima suap sekitar Rp 13 miliar dari pengembang Lippo Group terkait proses perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang. Nilai suap yang sudah diterima mencapai Rp 7 miliar.
7. Wali Kota Pasuruan, Setiyono