Siak
Tertarik dengan Sejarah Kerajaan Siak, Warga Sumbar Ramai Datang ke Istana Siak
Tertarik dengan sejarah Kerajaan Siak, warga Sumatera Barat (Sumbar) ramai datang ke Istana Siak saat libur Natal 2018
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Tertarik dengan Sejarah Kerajaan Siak, Warga Sumbar Ramai Datang ke Istana Siak
Laporan Wartawan Tribunsiak.com, Mayonal Putra
TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Tertarik dengan sejarah Kerajaan Siak, warga Sumatera Barat (Sumbar) ramai datang ke Istana Siak saat libur Natal 2018.
Istana Asherayah Hasyimiyah Siak ramai dikunjungi wisatawan, termasuk wisatawan dari Sumbar tersebut.
Dari catatan buku tamu pengunjung ke dalam Istana Siak, Selasa (25/12/2018), kebanyakan pengunjung datang dari berbagai kabupaten dan kota di Sumbar.
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Bidan Muda, Merawat Tubuh Hingga Hadapi Rayuan Pasien
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Hidup di Zaman Modern, Jadi Entrepreneur dan Mengajar Mengaji
Seperti dari Payakumbuh, Bukittinggi, Batusangkar, Solok, Pariaman, Padang, Painan dan Pasaman.
Alasan mereka memilih berwisata ke Siak karena tertarik dengan sejarah Kerajaan Siak.

"Ternyata kerajaan Siak salah satu kerajaan yang besar di Sumatra," kata Hendri, kepala rombongan wisatawan dari Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman, Sumbar kepada Tribunsiak.com, di dalam Istana Siak.
Hendri membawa 15 orang warga Lubuk Alung.
Mereka memilih Siak sebagai tempat berwisata di hari libur ini karena kesepakatan.
Alasannya Istana Siak sedang buming dibicarakan sebagai tujuan wisata di Riau.
Apalagi dapat pula cerita, kerajaan Siak termasuk kerajaan yang termashur di masanya.
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru, Kumpulkan Donasi untuk Berbagi dengan Anak Jalanan
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Putri Pariwisata, Pilih Profesi sebagai Banker
"Saya baru pertama kali ke sini. Ternyata ramai. Saya melihat benda peninggalan sejarahnya masih banyak," ulas dia.
Rombongan yang dikomandoi Hendri merupakan perkumpulan warga di sekitarnya rumahnya di Lubuk Alung.
Rencana pergi liburan bersama memang telah dirancang jauh-jauh hari sebelumnya.

Sedang cerita tentang istana Siak juga menjadi pembicaraan bagi masyarakat di kampung itu.
Maliswati, seorang guru di Painan, kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar juga memboyong keluarganya berlibur ke Istana Siak.
Ia juga penasaran dengan peninggalan Sultan Syarif Kasim, sehingga memilih Siak untuk berlibur.
"Sebelumnya belum pernah ke sini, jadi saya penasaran karena saat ini Siak terkenal. Alhamdulillah, akhirnya sampai ke istana Siak. Ternyata memang bagus sekali," kata dia.
Menurut dia, trend berlibur saat ini sangat menarik.
Baca: Cewek Cantik Asal Pekanbaru Ini Suka Rujak, Aneh, Makan Rujak dalam Air dan Ditemani Ikan Koi
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Indonesia Jadi Pramugari, Ini 17 Pramugari Cantik Citilink dan Lion Air
Biasanya warga Riau eksodus ke Sumbar pada hari-hari libur, namun warga Sumbar tidak datang ke Riau.
Kalau liburan kali ini, kedua warga di 2 provinsi bertetangga ini sudah bertukar penduduk.
"Warga Riau berbondong-bondong ke Sumbar, kami dari Sumbar pun sudah mulai berbondong-bondong ke Riau," kata dia.
Beberapa destinasi yang patut dikunjungi di Riau, menurut dia, Islamic Center Pasir Pengaraian, Candi Muara Takus, Istana Siak dan wisata belanja di mal-mal kota Pekanbaru.

Kanit Provos Polres Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, Ibob, juga datang ke Siak.
Ia membawa keluarga besarnya dari Payakumbuh untuk melihat-lihat istana Siak.
"Sudah lama berencana ke Siak ini, baru liburan kali ini kesampaian. Selama ini hanya dengar cerita dan lihat-lihat Siak diinternet," kata dia.
Menariknya, Aspizain Caniago, datang dari Jakarta ke Istana Siak bersama 16 orang lainnya.
Mereka sengaja memilih Siak sebagai tempat liburan kali ini juga karena penasaran dengan wisata Siak.
"Ini liburan anak-anak sekolah, jadi kami naik pesawat ke Pekanbaru. Dari Pekanbaru carter bus ke Siak," kata dia.
Pemandu Istana Siak, Syukri berpakaian adat Melayu lengkap juga tampak ramah menyapa para tamu yang masuk istana.
Ia mengatahkan tamu agar mengisi buku tamu terlebih dahulu.
Baca: Kisah Cewek Cantik Asal Pekanbaru Tampil dengan Fashion Casual, Inspirasi Dress Code Smart Casual
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pelalawan Merantau di Pekanbaru, Jual Sepatu hingga Daster
Pandangan matanya teduh dan air muka jernih, ia tampak hangat menyapa para tamu-tamu itu.
"Selamat datang ibu, bapak, silahkan isi buku tamu terlebih dahulu," kata Syukri sembari mengarahkan tamu ke meja buku tamu.
Syukri mencoba menjelaskan semua yang ia tahu tentang seluk beluk istana kepada tamu-tamu.
Ia juga menjawab pertanyaan dari tamu-tamu yang datang dengan santun.
Ia merasakan kesibukan sejak setahun belakangan di dalam istana.
Maklum, ia sudah bertugas di istana Siak sejak 1994 silam.
Ia menceritakan perbandingan Siak dari tahun ke tahun. Pada 2018 ini merupakan puncak stabilitas kunjungan yang dapat menghasilkan PAD bagi daerah.
"Saya merasakan betul bagaimana dulu orang tak kenal dengan Siak, jalan tak bagus, nyaris tak ada informasi tentang Siak keluar," kata dia.

Sejak 2000, mulai ada perbaikan infrastruktur, dan promosi istana Siak. Pada 2010 ke atas, mulai banyak pengunjung yang datang.
Promosi dan serangkaian kegiatan Pemkab Siak membuahkan hasil sampai Siak sangat terkenal saat ini.
"Alhamdulillah, saya senang sekali walaupun sibuk melayani tamu-tamu dari berbagai daerah. Saya senang dapat bercakap-cakap dengan orang-orang yang datang dari Painan, dari padang, dari Bukittinggi, dari Bogor, Malang, Jakarta dan sebagainya," kata Syukri ramah.
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Cari Uang untuk Biaya Kuliah, Jadi Pagar Ayu hingga Foto Model
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Bekasi Jadi Model, Ada yang Menghujat dan DM Nakal Nawari Kerja Aneh-aneh
Ia berharap, wisatawan semakin banyak berkunjung ke Siak. Pada 2 hari berturut-turut, tiket terjual tembus 4000 lembar.
Harga tiket Rp 10.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp 5.000 untuk pengunjung anak-anak.
Untuk diketahui, pada 2018 ini, PAD yang dihasilkan dari penjualan tiket istana Siak sudah terhitung Rp 1, 255 miliar lebih.
Diprediksi tembus Rp 2,5 miliar hingga akhir tahun. (*)