Berita Riau

BANDARA SSK II Pekanbaru akan Dialihkan ke SIAK, atau ke Kampar dan Pelalawan, Benarkah?

Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru akan dialihkan ke Siak, atau ke Kampar dan Pelalawan, benarkah?

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Tribunpekanbaru/Riki Suardi
Pasukan TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin bersenjata lengkap mengamankan Bandara SSK II Pekanbaru dalam rangka simulasi pengamanan Pilpres 9 Juli mendatang. BANDARA SSK II Pekanbaru akan Dialihkan ke SIAK, atau ke Kampar dan Pelalawan, Benarkah? 

BANDARA SSK II Pekanbaru akan Dialihkan ke SIAK, atau ke Kampar dan Pelalawan, Benarkah?

Laporan Wartawan Tribunsiak.com, Mayonal Putra

TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru akan dialihkan ke Siak, atau ke Kampar dan Pelalawan, benarkah?

Ataukah masih di tetap di Pekanbaru, namun di daerah pinggiran kota yang jauh dari keramaian dan pusat kota.

Pastinya, Riau harus memiliki bandara baru, karena Bandara SSK II Pekanbaru sudah berstatus bandara internasional, dan segera akan menjadi Embarkasi Haji Antara.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru di Tahun 2018, Ada Harapan Besar di Tahun 2019, Religius

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Kediri Jadi Foto Model dan Selebgram, Ditipu dan Ada DM Nakal Ngajak Tidur

Gubernur Riau Terpilih, Syamsuar tetap berencana memperjuangkan pembangunan bandara baru, karena jadwal penerbangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru sudah sangat sibuk, sementara bandara itu berada di tengah kota.

"Saya sudah bincangkan dengan Pak Walikota Pekanbaru, dia setuju untuk itu, karena dia juga kesulitan memberi izin pembangunan sebab bandara ada di tengah kota," kata Syamsuar, Senin (31/12/2018).

Ia mengatakan, keberadaan bandara di tengah kota tidak relevan lagi bagi pengembangan transportasi.

Menyadari itu pula, bandara di provinsi lain sudah dipindahkan ke daerah kabupaten.

"Seperti Sumbar, Bandara Internasional Minangkabau itu tidak lagi berada di kota Padang. Mereka jauh lebih dahulu menbangun Bandaranya di Padang Pariaman. Begitu juga Sumut, sekarangkan sudah di Kualanamu. Tinggal Riau yang masih di kota Pekanbaru," kata dia.

Ia juga berencana mengonsep Bandara yang ramah, seperti konsep aerocity.

Kendati demikian, Syamsuar menyebut lokasi pembangunan Bandara itu nanti belum tentu jadi di wilayah kabupaten Siak.

"Tergantung hasil study nanti. Karena konsepnya kita mengembangkan program Pekan Sikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, Pelalawan)," kata dia.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Aceh di Pekanbaru, Hatinya Hancur ketika Ada Anak yang dapat Perlakuan Keji

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Bisa Liburan ke Bali, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Ia juga mengatakan, Feasibilty Study (FS) pembangunan Bandara baru provinsi Riau yang lama sudah ditemukannya.

Syamsuar bakal merevisi FS tersebut, karena dianggap sudah lama.

Padahal, pada FS tersebut meletakkan lokasi pembangunan di Koto Gasib, Kabupaten Siak.

"FS itu kan sudah sepuluh tahun lebih ya, tentu kita revisi lagi. Nanti bagaimana hasil FS lah yang menentukan lokasinya, tidak harus di Siak," kata dia.

Bahkan pembangunan Bandara bisa saja di Pelalawan atau Kampar.

Meski dari awal Syamsuar berjanji bakal membangun bandara di wilayah kabupaten Siak, karena nama bandara merupakan nama pahlawan nasional yang beradal dari Siak.

"Kita lihat nanti, yang penting lokasinya memadai, jarak ke ibukota provinsi terukur dan potensi pengembangan ekonominya bagus," kata dia.

Runway Bandara SKK II akan Ditambah Hingga Capai 3.000 Meter, Syarat Embarkasi Haji Antara

Runway Bandar udara (Bandara) Sultan Syarif Kasim (SKK) II Pekanbaru akan ditambah hingga capai 3.000 meter, ini untuk memenuhi syarat Embarkasi Haji Antara.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Suka Kopi, Obat Stres hingga Minuman Saat Nongkrong Bareng Teman

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Bidan Muda, Merawat Tubuh Hingga Hadapi Rayuan Pasien

Gubenur Riau (Gubri), Wan Tharim Hasyim sempat menyampaikan langsung ke presiden perihal pembangunan perpanjangan landasan pacu atau runway Bandara SKK II Pekanbaru sepanjang 400 meter hingga mencukupi 3.000 meter.

"Setelah kedatangan pak Presiden ke Riau kemarin beberapa proyek strategis akan mendapat perhatian penuh dari beliau. Salah satunya adalah perpanjangan runway bandara SKK II sepanjang meter 3.000 meter," kata Gubri, Selasa (18/12/2018).

Gubernur mengatakan, perpanjangan landasan pesawat Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru itu akan direalisasikan Presiden melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Perpanjangan runway sebut, merupakan tindaklanjut permintaan Pemprov Riau kepada Menteri BUMN, Rini Soemarno beberapa waktu lalu.

"Sebelumnya kan saya sudah bilang ke buk Rini (Menteri BUMN), dan beliau sudah sampaikan ke Presiden. Waktu Presiden ke Riau beliau bilang ke saya, pak Gubernur terlalu banyak permintaannya ke saya (Presiden)," katanya.

Meski begitu, presiden mengaku akan membantu untuk pembangunan perpanjangan landasan pacu bandaran tersebut.

Wan Thamrin mengakui untuk perpanjangan runway 3.000 meter itu memang terkendala persoalan lahan, karena harus lokasinya sudah masuk pemukiman masyarakat.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Hidup di Zaman Modern, Jadi Entrepreneur dan Mengajar Mengaji

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru, Kumpulkan Donasi untuk Berbagi dengan Anak Jalanan

"Makanya memang ganti rugi tanah, karena itu sudah masuk pemukiman warga ," kata Wan.

Karena menurutnya perpanjangan runway 2.600 meter yang baru diresmikan ada masalah pembebasan lahan sampai dilaporkan macam-macam.

"Apalagi dengan runway penambahan 400 meter dari 2.600 meter ke 3.000 meter) ada banyak perumahan penduduk yang kena," ujarnya.

Penambahan landasan pacu Bandara SSK II Pekanbaru ini seiring dengan akan beroperasinya embarkasi antara Riau yang ditergetkan akan mulai beroperasi tahun depan.

Saat ini proses penyelesaian bangunan fasilitas tambahan untuk embarkasi haji antara Riau baru 70 persen.

Asisten I Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie mengatakan, bangunan fasilitas tambahan yang harus segera diselesikan tersebut diantaranya adalah bangunan untuk gudang tempat penyimpanan kopor dan air zam-zam, perombakan kamar dari sebelumnya hanya diisi 2 orang menjadi 3 orang per kamar.

"Serta pengadaan kipas angin, dan beberapa fasilitas lainnya," imbuhnya.

Dia menambahkan setelah ini, tim peninjau kelayakan embarkasi haji antara dari pusat kembali akan melakukan tinjauan ke lokasi embarkasi haji antara.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Putri Pariwisata, Pilih Profesi sebagai Banker

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Indonesia Jadi Pramugari, Ini 17 Pramugari Cantik Citilink dan Lion Air

Jika semua persyaratan sudah lengkap, maka proses izin untuk embarkasi haji antara di Riau sudah bisa dikeluarkan oleh Kementerian Agama.

Ahmad Syah mengatakan, dalam jadwalnya dikeluarkan izin embarkasi haji antara oleh Kemeg RI pada Februari 2019 nanti.

Namun jika memang sebelum akhir tahun seluruh fasilitas di embarkasi haji antara milik Riau sudah lengkap.

Pemprov Riau meminta kepada Kemenag RI agar izin embarkasi haji antara bisa dikeluarkan sebelum Februari 2019.

"Kalau scedulnya penerbitan izin itukan Februari 2019. Kita berharap sebelum Februari sudah diterbitkan," katanya.

Runway Bandara SSK II 2600 M Resmi Dioperasionalkan Hari Ini, Gubri dan Pihak AP Sampaikan Harapan

Runway (landasan) Bandara SSK II Pekanbaru sepanjang 2600 meter, resmi dioperasionalkan mulai, Senin (12/11/2018) hari ini.

Peresmiannya langsung dipimpin Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasim, di Grha Aviasi Bandara SSK II Pekanbaru.

Peresmian yang ditandai dengan pemotongan tumpeng tersebut, juga di dampingi GM Executive Bandara Angkasa Pura II Jaya Tahoma Sirait, Danlanud Pekanbaru Marsma Ronny Moningka, Kadishub Riau Taufik, perwakilan airline, perwakilan Polresta Pekanbaru, perwakilan Kajati Riau, serta mitra kerja lainnya.

Sekadar diketahui, Bandara SSK II sebelumnya hanya memiliki panjang landasan 2240 meter, dengan kebutuhan penerbangan, tahun 2015 lalu, dibangun penambahan runway hingga sepanjang 2600.

Manajemen Angkasa Pura II (AP-II) Pekanbaru menargetkan, ideal panjang landasan Bandara SSK II ini 3000.

"Tapi itu rencana beberapa tahun ke depannya penambahan sekitar 400 meter lagi, sehingga 3000 meter," kata GM Executive AP II Pekanbaru Jaya Tahoma Sirait, usai peresmian.

Disampaikannya, dengan resmi dioperasikan hari ini (Senin), maka dipastikan menambah kepercayaan dan confident-nya para pilot yang mendarat di Pekanbaru.

Karena seperti diketahui sebelumnya, di Pekanbaru pernah terjadi pesawat tergelincir, terlebih saat musim hujan seperti sekarang.

Perpanjangan runway sepanjang 2.600 ini, tentunya dibarengi dengan fasilitas dan instrumen penunjang.

Ini dilakukan semata-mata untuk memberi kepercayaan kepada pilot, serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan jasa penerbangan.

"Memang (pembangunan) landasan itu, fisiknya sudah dibangun 3 tahun lalu (sejak 2015). Banyak kendala yang kami hadapi. Sampai bisa mengoperasikannya. Di antaranya kita harus membebaskan lahan panjangnya 360 x 50 meter, pemindahan peralatan navigasi, dan lainnya," papar Jaya.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa landasan yang dibangun harus memenuhi standar keselamatan penerbangan.

Kondisi sekarang ini, jika pesawat-pesawat tertentu, dengan kapasitas tertentu, memang tidak bisa untuk mendarat.

Namun untuk kebutuhan ke depan, pihaknya akan meningkatkan kekuatan dan kekerasan landasan, sehingga pesawat jenis air bus bisa mendarat.

"Silakan tanyakan dengan Lanud untuk ke depannya, karena pihak Lanud selaku yang menjaga, kalau terjadi sesuatu masalah yang genting. Runway 2600 ini, sementara populasi pesawat masih sama dengan yang sebelumnya, karena penambahan runway sekarang, lebih kepada keamanan dan kenyamanan pendaratan. Sebenarnya sekarang sudah bisa didarati air bus jenis 330," akunya.

Sementara itu, Komandan Lanud Pekanbaru Marsma Ronny Moningka yang hadir dalam peresmian tersebut mengaku, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi, atas kerja semua pihak yang sudah bisa mengoperasikan runway 2600 ini.

"Atas kerja 3 tahun, hari ini merupakan hari bersejarah. Jadi, mari kita jaga bersama-sama, karena sangat bermandaat bagi semua stake holder, serta masyarakat lainnya," katanya.

Bagi Lanud, dengan runway 2600 ini, bisa memastikan meningkatkan confident para penerbang.

Tentunya bagi airline, serta penerbangan sipil begitu juga.

"Kalau melihat landasan panjang, semua pikiran buruk hilang. Makanya ini harus dijaga, baik dari segi keamanan maupun kenyamanan. Harus didukung," sebutnya seraya mengatakan, bahwa ini juga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh bagi Pemprov Riau, untuk tahun depan bisa membuat embarkasi haji.

Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasim mengatakan, hanya satu ucapan untuk manajemen AP II, terutama GM Executive Jaya Tahoma Sirait, terima kasih.

Penambahan runway ini bersejarah bagi Riau.

Sebab, prosesnya sampai pengoperasionalan ini, memakan waktu 3 tahun.

Bahkan Pemprov Riau sempat mendapatk tiga menteri sekaligus ke Pekanbaru, Riau.

"Ini sudah lama kita idamkan. Termasuk program lainnya seperti tol Pekanbaru-Dumai dan Pekanbaru-Padang. Saya percaya Kota Pekanbaru akan menjadi Ibukota di Pulau Sumatera ini," harapnya seraya meminta Bandara SSK II bisa menjadi bandara internasional. Termasuk untuk embarkasi haji, di sinilah (Pekanbaru) akan dibuat embarkasi permanen. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved