Pekanbaru

Cadangan Sampah di TPA Muara Fajar Capai 2 Juta Ton, Tiap Hari Masuk 800 Ton

Zulfikri menilai pengelola swasta angkutan sampah masih mengejar tonase. Mereka belum memastikan Kota Pekanbaru bebas sampah.

Penulis: Fernando | Editor: Afrizal
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Sejumlah sampah menumpuk dan berjejer di Jalan Duyung Pekanbaru, Senin (31/12/2018). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY) 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sikumbang

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Zulfikri menilai pengelola swasta angkutan sampah masih mengejar tonase.

Mereka belum memastikan Kota Pekanbaru bebas sampah.

Ia tidak menampik masih ada sampah yang belum terangkut oleh pihak swasta.

Saat ini ada dua zona yang sampahnya diangkut pihak swasta yakni Zona I meliputi Kecamatan Tampan, Kecamatan Bukitraya, Kecamatan Marpoyan Damai dan Kecamatan Payung Sekaki.

Sedangkan Zona II meliputi Kecamatan Pekanbaru Kota, Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Sail dan Kecamatan Senapelan.

Pengangkutan sampah dikelola oleh PT Samhana Indah dan PT Godang Tua Jaya.

Satu zona lagi yakni Zona III, Rumbai dan Rumbai Pesisir, pengangkutannya masih dilakukan swakelola pemerintah.

Baca: FOTO: Sampah Menumpuk dan Berjejer di Jalan Duyung Pekanbaru

Baca: Buka Peluang Usaha, Tiga Dosen Unilak Ajarkan Daur Ulang Sampah Kepada Remaja di Lingkungan Kampus

"Pengangkutan sampah oleh pihak swasta bukan hanya kejar tonase, tapi memastikan kota ini bersih, tahun depan harus ditingkatkan kinerja swasta," paparnya usai rapat evaluasi angkutan sampah, Senin (31/12/2018).

Menurutnya, pihak swasta mestinya tidak cuma mengejar jumlah tonase sampah yang terangkut.

Apalagi sesuai kontrak, sampah harus diangkut menyeluruh.

Kemampuan armada di tiap zona masing- masing sekitar 20 unit truk dan 10 unit becak motor.

Proses pengangkutan berlangsung tiga kali dalam sehari di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Mereka mengangkut di TPS resmi dan TPS tidak resmi, yang tersebar di Kota Pekanbaru.

Saat ini pihak swasta dan swakelola mampu mengangkut 800 ton sampah dalam satu hari.

Jumlah ini masih di bawah prediksi jumlah sampah di Kota Pekanbaru yang mencapai 1100 ton dalam satu hari.

Namun jumlah sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) memang meningkat dibanding saat dikelola pemerintah.

Sebelumnya cuma bisa mengangkut 300 ton hingga 350 ton sampah ke TPA tiap harinya.

Kondisi TPA Muara Fajar saat ini masih bisa digunakan hingga 10 tahun lagi.

Baca: Kelola Sampah Mulai 2019, Kepala DLH Inhu Siapkan Petugas Jemput Sampah hingga ke Rumah

Tapi dengan catatan harus dilakukan revitalisasi terhadap TPA seluas 10 hektar ini.

Pemerintah kota juga berencana mengembangkan TPA Muara Fajar II.

Tapi pengembangan lahan seluas lima hektar masih menanti jaringan listrik dan jalan aspal.

Rencananya difungsikan pada tahun 2019 mendatang.

"Kalau bisa kita fungsikan keduanya tahun depan, tergantung proses revitalisasi TPA Muara Fajar I," terangnya.

Zulfikri mengaku di TPA sudah menerapkan proses pengomposan.

Hasil pupuk dari pengomposan ini mencapai 1000 hingga 1800 kg per bulan.

"Kalau PLTS, kita belum menemukan investor yang pas dan mau menghibahkan unit PLTS. Padahal cadangan sampah di TPA Muara Fajar capai 2 juta ton," terangnya.

Sedangkan untuk TPS jumlahnya baru 17 titik.

Jumlah ini belum termasuk TPS tidak resmi.

Pihaknya terkendala pembuatan TPS baru di tahun ini.

Pasalnya banyak masyarakat yang enggan menjadikan wilayahnya sebagai TPS.

Padahal pemerintah bakal menggelontorkan anggaran hingga Rp 1,4 Miliar untuk membangun TPS baru. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved