Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siak

Sejarah Tangsi Belanda yang Lebih Tua dari Istana Siak, Hanya 2 Pasukan yang Pernah Memanfaatkannya

Pada 1958 silam, Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pecah, berawal dari Padang. Gedung-gedung itu diambil alih tentara PRRI

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Afrizal
flickr
Tangsi militer Belanda di Siak usai renovasi 

Sejak 1960 an hingga sekarang, bangunan-bangunan itu hanyalah onggokan sejarah masa lalu tanpa manfaat apa-apa.

"Kami melakukan kajian, dan mendorong pemerintah merestorasi bangunan itu untuk kepentingan pendidikan, sejarah dan kebudayaan," ujar Joprizal.

Joprizal berkisah, tangsi militer Belanda itu dahulu digunakan untuk gedung residen, rumah tahanan, gudang peluru dan barak pasukan Belanda serta kantor contreuler.

Kondisi bangunan sempat memprihatinkan, karena tidak ada yang mengurusnya.

"Tetapi dengan semangat kita, secara berangsur gedung -gedung mulai dibenahi," kata dia.

Militer Belanda tidak secara kebetulan membangun kompleks perkantoranya di daerah Mempura.

Maklum, Sungai Siak sudah menjadi jalur perlintasan untuk mengangkut komoditi sayur mayur dan pertambangan di Sumatra Tengah menunu pelabuhan Malaka.

Baca: Video: Kebakaran Ruko di China Town Nyaris Sambar Istana Siak

Baca: CHINA TOWN di Siak Terbakar, Situs Bersejarah dan Objek Wisata itu akan Dibangun Lagi Seperti Semula

Selain itu, Belanda juga mitra bisnis kerajaan Siak, yang berkepentingan dengan penguasaan lahan perkebunan dan hutan serta pertambangan lainnya.

"Jadi, kompleks Tangsi Militer Belanda ini semacam konsulat Belanda untuk daerah kekuasaan kerajaan Siak," kata pria yang akrab dipanggil Joe itu.

Sementara gedung contreuler merupakan kantor pengurusan administrasi untuk semua kepentingan bisnis Belanda di wilayah Siak.

Meski Siak belum seramai saat ini, namun sungainya menjadi pelayaran internasional.

"Gedung itu sudah di data, dari gedung A sampai F," kata dia.

Namun, yang direstorasi baru gedung A dan F tersebut.

Sementara gedung lainnya belum.

Sebab, restorasi bangunan itu menggunakan dana APBN.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved