Berita Riau
KISAH Dua FDJ Cantik Asal Pekanbaru, Jadi Pengusaha hingga Bertarung dengan Kejamnya Dunia Malam
Kisah dua Female Disc Jockey (FDJ) cantik asal Pekanbaru, menjadi seorang pengusaha hingga bertarung dengan kejamnya dunia malam
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
KISAH Dua FDJ Cantik Asal Pekanbaru, Bertarung dengan Kejamnya Dunia Malam Hingga Jadi Pengusaha
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Johannes Wowor Tanjung
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kisah dua Female Disc Jockey (FDJ) cantik asal Pekanbaru, menjadi seorang pengusaha hingga bertarung dengan kejamnya dunia malam.
Dua FDJ cantik asal Pekanbaru itu adalah Maisya Rantika Dewi dan Shelly Nur Juliana Sari.
Kedua FDJ cantik asal Pekanbaru ini sama-sama memulai karir mereka di dunia disc jockey (DJ) karena hobi.
Baca: WOW, Festival BEKUDO BONO di Pelalawan Didatangi Peselancar dari Amerika Serikat dan Kanada
Baca: KISRUH Calon Ketua NPC Riau, Ini Saran Tokoh Melayu Riau agar Tidak Berkonflik
Walaupun memiliki profesi yang sama, namun kisah mereka berbeda.
Maisya Rantika Dewi yang akrab dipanggil Tika, berasal dari keluarga yang taat agama, sehingga sebagai perempuan ia tidak mau menjadi malu bagi keluarganya.
Ketika ia memutuskan untuk mengembangkan hobinya sebagai FDJ, Tika menekankan kepada dirinya untuk menjaga diri.
Menjaga diri dari kejamnya dunia malam, pergaulan bebas, dan banyaknya godaan ke arah dunia malam dan pergaulan bebas itu.
Maka, Tika selalu menghindari kedua hal itu yakni dunia malam dan pergaulan bebas.
Ketika ia selesai bekerja sebagai FDJ pada pukul 24.00 WIB, ia langsung pulang ke rumah.
Sementara, FDJ cantik asal Pekanbaru bernama Shelly Nur Juliana Sari mendapat dukungan penuh dari keluarganya dalam menjalankan profesi sebagai FDJ.
Baca: GAJI PNS Naik 2019 Ini, Ini Rincian Besaran per Golongan, Pemkab Kepulauan Meranti akan Realisasikan
Baca: 28 Kasus CABUL di Rokan Hulu Selama 2018, Korbannya Dibawah Umur hingga Cewek Cantik
Bahkan, keluarganya kadang hadir saat ia tampil sebagai FDJ.
Walaupun cewek cantik yang akrab dipanggil Amey ini bekerja hingga larut malam, namun ia tidak mau terlibat dengan dunia malam.
Apalagi terlibat pergaulan bebas, karena ia bekerja secara profesional sebagai FDJ.
Simak kisah lengkap kedua FDJ cantik Tika dan Amey di bawah ini:
Kisah Tika
Cewek cantik asal Pekanbaru yang memiliki akun Instagram @tikadewi_mc_dj ini pun menggeluti hobinya yang suka akan DJ, dan kemudian ia pun mendapat pekerjaan sebagai FDJ.
Jika dihitung, cewek cantik asal Pekanbaru kelahiran 1994 ini sudah menjalani hobinya sebagai FDJ selama tiga tahun, dan selama tiga tahun itulah banyak hal yang dialaminya.
Berikut kisahnya sesuai penuturan cewek cantik yang akrab dipanggil Tika ini.
Menggeluti hobi sekaligus pekerjaan Female Disc Jokky (FDJ) ternyata banyak hal-hal positif yang dapat diambil.
Meski sebagian orang memandangnya kurang bagus.
Dari hobi yang ia kembangkan itu, akhirnya menjadi sumber penghasilan dan menambah pundi-pundi pendapatan bagi Tika.
"Kalau kita mau berusaha dengan niat tulus dan mengambil hal-hal yang positif serta menjauhi sisi buruknya, kita akan merasakan manfaat nge DJ. Tentu tak lupa doa dan minta bimbingan Sang Pencipta," ungkap Tika.
Sebenarnya Tika bergelut di dunia Master of Ceremony (MC) selama 10 tahun dan menjalankan bisnis kecil-kecilan dibidang aksesoris.
Seiring berjalannya waktu, ia sering jadi MC saat acar-acara yang menghadirkan DJ sebagai hiburan.
Timbulan niat dan ketertarikannya mendengar musi yang dibarengi rasa penasaran untuk belajar bermain DJ.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universita Persada Bunda ini akhir memutuskan terjun ke dunia DJ.
Awalnya dia belajar melalui laptop dengan aplikasi DJ yang diunduhnya dan ternyata tidak mudah.
Selanjutnya Tika belajar dengan para DJ atau FDJ yang dikenalnya dan rasa penasarannya semakin besar.
Ia memilih les privat hingga masuk ke label DJ dalam mengasah kemampuannya.
Seiring bertambahnya kepiawaiannya memainkan piringan musik dan menghentak para tamu, tawaran pekerjaan mulai berdatangan dalam mengisi acara.
Ia menjadi pengisi acara beberapa event besar di wilayah Riau serta jadi tamu di beberapa club malam di Pekanbaru.
"Tahun lalu saya dapat undangan sampai ke Ambon dan di Bar 80 Kinibalu Malaysia. Menambah banyak pengalaman tentunya," tambah Tika.
Anak kedelapan dari 10 bersaudara ini bisa mengumpulkan uang dari hasil keringatnya sendiri.
Dari pendapatan sebagai DJ, Tika membiaya kebutuhan hidupnya, menyelesaikan perkuliahan hingga mendapat gelar sarjana, serta membiaya sekolah adik-adiknya.
Selain itu, Tika juga bisa membeli rumah, mobil, serta mempunyai studio sendiri dan peralatan DJ pribadi untuk disewakan.
Ditambah dari hasil menabung saat jadi MC serta bisnis aksesorisnya.
Banyak pengalaman yang dipetiknya selama sebagai DJ, mulai dari menambah pertemanan, menikmati musik dari segala genre, hingga menimbulkan kepuasan tersendiri saat sukses membawa orang lain senang dengan musik dan pertunjukannya.
Meski demikian, Tika tergolong disiplin saat tampil sebagai DJ.
Ia hanya bekerja dari jam 20.00 wib sampai 24.00 wib saja dan selepas pekerjaan, langsung pulang ke rumah.
DJ Tika mengakui banyak sekali godaan yang dialaminya selama aktif di dunia DJ.
Mulai dari kenalan dengan orang-orang hingga ajakan terlibat dunia malam.
Namun ia menolak secara halus dan tetap tampil elegant supaya dihargai orang lain.
Ia tak mau ikut terlibat dalam pesta hura-hura yang bersinggungan dengan narkoba dan pergaulan bebas dunia malam.
"Kalau kita tau susahnya nyari uang, kita ngak akan mau membuangnya begitu saja. Apalagi untuk hal-hal yang merusak diri dan kesehatan," tandasnya.
Awalnya keluarga Tika tidak suka dengan hobinya itu apalagi latar belakang keluarga yang taat agama.
Hanya saja ia sukses mengambil kepercayaan orangtuanya dengan menunjukan hasil kerja yang positif dan tak pernah neko-neko.
Ia berpesan kepada kaula muda Pekanbaru agar tidak malu mencoba hal-hal yang positif dan mulai percaya diri untuk mengekspresikan bakat yang dimiliki.
Berkarya dengan menggunakan kesempatan yang ada agar lebih bermanfaat.
FDJ Cantik Asal Pekanbaru, Ini Foto Cantik dan Aksinya
Female Disc Jockey (FDJ) cantik asal Pekanbaru bernama lengkap Shelly Nur Juliana Sari suka main solo, dan ia memulai karir sebagai FDJ dari hobi.

FDJ cantik dengan nama panggung Mei Xiang ini kini sudah menjadi FDJ profesional dan sudah tampil di berbagai tempat di Pekanbaru.
Amey, begitu ia dipanggil, tidak langsung pandai menjadi Disc Jockey (DJ), namun ia belajar dulu di Alvaro DJ School di Jakarta.
Bagi seorang Shelly Nur Juliana Sari, menjadi seorang FDJ tak semata-mata mencari profit saja, tapi lebih kepada menyalurkan hobi yang sudah lama ia dambakan sejak pertama kali mendengar dentuman music disco yang menggelegak.
Gadis berusia 24 tahun ini mengaku, lebih dulu membeli alat musik DJ Player daripada menjadi seorang DJ Profesional seperti saat ini.
“Awalnya, DJ player tersebut hanya sebatas memutar lagu-lagu yang saya suka saja. Gak ngerti juga cara menggunakannya seperti DJ sekarang,” kata gadis yang punya nama panggung Mei Xiang ini dengan sapaan Amey.
Dia menjelaskan, dirinya aktif bermain di panggung DJ sebagai FDJ sejak setahun belakangan.
Awalnya, dia mengambil pendidikan DJ singkat di label Alvaro DJ School di Jakarta untuk mengembangkan pengetahuannya sejak 2016 silam.
Dalam membangun kariernya di dunia DJ, Amey lebih memilih menjadi DJ Event daripada menetap di sebuah tempat hiburan tertentu.
Menurut dia, hal tersebut lebih menarik dan bisa lebih bebas melakukan banyak hal daripada menetap di sebuah tempat saja.
“Kalau bermain untuk satu tempat saja kan terikat, kalau seperti sekarang ya gak terikat dan enaknya bisa sambil jalan-jalan juga di daerah yang mengundang kita,” terangnya.
Di saat manggung, Amey identik dengan permainan musik bergenre Jungle Dutch dan Electro Dance Music (EDM).
“Aku lebih suka main solo, artinya tidak berpartner dengan orang lain saat manggung baik back to back ataupun Live PA,” ucapnya.
“Dengan demikian, aku bisa lebih mengeksplorasi permainan musikku di atas panggung dan menarik perhatian para penonton,” tambah Amey kemudian.
Diakuinya, bekerja sebagai FDJ Profesional, dirinya selalu mendapatkan dukungan penuh dari keluarga maupun orang-orang terdekatnya.
Tak jarang, keluarganya selalu hadir di setiap kegiatan manggungnya baik di dalam maupun di luar kota.
“Berkat dukungan keluarga, aku merasa lebih percaya diri dan lebih aman. Mereka juga sering ikut datang tiap kali aku manggung,” sampainya.
Tak hanya di dunia musik saja, dikalangan dunia DJ, Amey juga dikenal sebagai pengusaha persewaan perlengkapan DJ.
Dengan demikian, dia bisa menjalankan usahanya baik dari segi bisnis persewaan maupun sambil manggung.
“Sampingannya ya menyewakan perlengkapan DJ, syukur-syukur bisa diajak manggung sekalian kan lumayan,” kata Amey. (*)