Bebas Tanggal 24 Januari, Ahok Dikabarkan Menikah Tanggal 15 Februari, Nama Bripda Puput Muncul Lagi

tanggal pernikahan yang santer akan segera dilaksanakan Ahok dan calonnya itu pada tanggal 15 Februari 2019.

Editor: Muhammad Ridho
kompas.com
Ahok dan Bripda PND 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kabar pernikahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali beredar. 

Pasca bebas pada 24 Januari 2019 nanti, rencana Ahok bakal melangsungkan pernikahan. 

Kali ini kabar pernikahan Ahok tersebut sudah menentukan tanggal pernikahannya.

Seperti yang diketahui, Ahok sendiri akan bebas dari penjara pada tanggal 24 Januari 2019.

Sementara tanggal pernikahan yang santer akan segera dilaksanakan Ahok dan calonnya itu pada tanggal 15 Februari 2019.

Lalu masih Ingatkah dengan sosok Bripda Puput Nastiti Devi?

Kabar rencana menikah Ahok disampaikan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) berjabat tangan dengan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi (kanan) sebelum rapat Fasilitasi, Mediasi dan Klarifikasi Mengenai Evaluasi RAPERDA/APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 di Kantor Kemendagri di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (5/3). Rapat tersebut digelar terkait kisruh antara Ahok dengan DPRD DKI Jakarta dalam RAPBD DKI Jakarta 2015. (Warta Kota/henry lopualan)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) berjabat tangan dengan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi (kanan) sebelum rapat Fasilitasi, Mediasi dan Klarifikasi Mengenai Evaluasi RAPERDA/APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 di Kantor Kemendagri di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (5/3). Rapat tersebut digelar terkait kisruh antara Ahok dengan DPRD DKI Jakarta dalam RAPBD DKI Jakarta 2015. (Warta Kota/henry lopualan) (Warta Kota/Warta Kota/Henry lopulalan)

Namun tidak disebutkan apakah dengan Bripda Puput atau bukan.

Edi mendengar curhatan rencana menikah Ahok saat mengunjungi mantan Bupati Belitung Timur itu di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, beberapa pekan lalu.

"Saya lihat kondisinya sehat. Dan dia juga banyak rencana-rencana untuk bagaimana nanti setelah dia ke luar. Karena dia berpikiran tanggal 15 Februari dia akan melangsungkan pernikahan dengan calonnya," ujar Prasetio saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (18/1/2019).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ahok dikabarkan tengah dekat dengan seorang polisi wanita (Polwan) berusia 21 tahun yang berasal dari Nganjuk, Jawa Timur.

Bahkan, Ahok telah melamar Polwan berinisial 'P' untuk menjadi istrinya saat berbincang di Mako Brimob.

Ahok telah menjalani hukuman sejak 9 Mei 2017. Ia dijadwalkan bebas dari tahanan pada 24 Januari 2019 mendatang.

Ahok bebas setelah mendapat remisi Natal 2018 dan remisi umum.

Sebelumnya, Ahok dinyatakan bersalah oleh majelis hakim karena terbukti melakukan penodaan agama dalam pidatonya di Kepulauan Seribu pada 2016 lalu.

Ahok dan Bripda PND (kompas.com)
Ahok dan Bripda PND (kompas.com) 

Hakim memvonis Ahok dua tahun penjara.

"Setelah ke luar (tahanan) dia akan berangkat ke luar negeri. Setelah itu dia diundang beberapa negara sebagai narasumber," kata Prasetio.

Ahok telah memiliki jadwal untuk menjadi narasumber di Selandia Baru, Jepang, dan beberapa negara lain di benua biru.

Saat ini, kata Prasetio, Ahok telah menerima dengan lapang dada menjalani masa tahanan. Ahok merasa sudah taat dengan konstitusi.

"Yang penting 'saya melaksanakan tugas sesuai konstitusi, apa yang disangkakan ke saya, saya sudah laksanakan, saya akan membuat yang terbaik untuk bangsa'," tutur Prasetio mengutip ulang pembicaraan dengan Ahok.

Kondisi Ahok saat ini, kata Prasetio, sehat dan segar bugar. Ahok tengah berusaha menurunkan berat badan yang kini mencapai 90 kilogram.

"Dia saat ini sedang berusaha menurunkan berat badan dia. Besar dia. Angkat beban, lari, badannya gede, megar, kekar. Dia bilang 'ini yang terbaik buat saya, saya di rutan dua tahun ini'," imbuh Prasetio.

Polwan disebut calon istri Ahok (wartakota.com)
Polwan disebut calon istri Ahok (wartakota.com) 

Masih Ingat Sosok Bripda Puput?

Raut wajah mantan Gubernur DKI Jakarta yang menjadi terpidana kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama, tampak semringah ketika berbicara mengenai pernikahan dirinya saat ditemui sang pengacara di tempat penahanannya, Rumah Tahanan (rutan) Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan oleh pengacaranya, Teguh Samudera kepada Tribun di Jakarta, Sabtu (8/9/2018).

Di pertemuan terakhirnya, Teguh melihat pria yang akrab disapa Ahok itu tersenyum dibarengi dengan tawa ketika berbicara tentang rencana dia untuk kembali menikah.

Kabar bahwa Ahok yang tengah menjalani hukuman di Rumah Tahanan Mako Brimob Depok, Jawa Barat, akan menikahi Bripda Puput yang notabene-nya adalah mantan ajudan dari mantan istrinya, Veronican Tan, kali pertama diungkapkan oleh sahabat Ahok sekaligus Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi.

Bahkan, Edi menyebut Ahok telah meminang Bripda Puput saat berkunjung ke Rutan Mako Brimob.

Polwan disebut calon istri Ahok (wartakota.com)
Polwan disebut calon istri Ahok (wartakota.com) 

Tribun sempat menyambangi tempat bertugas Bripda Puput di Gedung Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri Jakarta, pada Jumat (7/9/2018).

Sejumlah rekan Bripda Puput mengaku tidak mengetahui soal hubungan ataupun kedekatan Bripda Puput dan Ahok, termasuk soal kabar recana pernikahan keduanya.

"Ah dia mah jarang cerita-cerita soal begitu. Selama ini sih, kalau ngobrol biasa saja. Kita juga jarang sih cerita-cerita begitu," ucap seorang Polwan yang berada di lingkungan kantor Mabes Polri.

Bripda Puput sendiri tak banyak bicara saat dikonfirmasi oleh wartawan soal rencana pernikahannya dengan Ahok, di rumahnya di kawasan Cimanggis, Kota Depok, pada Jumat malam kemarin.

Puput hanya menyampaikan meminta doa yang terbaik.

"Doain saja yang terbaik ya," ucap Puput.

Puput yang tiba dengan mengenakan pakaian warna hitam dan menggandeng tas kecil, langsung berjalan masuk ke dalam rumah setelah pernyataannya itu.

Pihak orang tua Puput juga belum mengetahui banyak soal rencana Ahok yang akan menikahi anak tercinta mereka. Sebab, Puput sendiri belum pernah membicarkan hal itu kepada keluarga.

"Belum ada. Saya juga belum tahu. Mungkin nanti kalau sudah siap, Puput akan berbicara. Ditunggu saja," ujar ayahanda Puput, Aiptu Teguh Sriyono.

Polwan disebut calon istri Ahok (wartakota.com)
Polwan disebut calon istri Ahok (wartakota.com) 

Kendati demikian, rekan-rekan Ahok turut bahagia atas kabar tersebut, terutama Ruhut Sitompul yang begitu tampak bersemangat ketika berbicara mengenai Ahok.

"Kalau pria macam-macam kita ini kan yang penting cantik itu barang. Ha-ha-ha," ucap Ruhut seraya tertawa beberapa waktu lalu.

"Pokoknya selamat kalau memang benar. Saya mau jadi saksi dan tamu pertama pokoknya," imbuhnya. (tribun network/amriyono prakoso)

Tulis Surat Permintaan Maaf

Jelang hari kebebasannya, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menulis surat tertulis pada Kamis, 24 Januari 2019.

Surat itu diunggah oleh akun Twitter dan Instagram Ahok oleh tim-nya.

Dalam suratnya itu, Ahok mengumumkan kepada para pendukungnya soal hari kebebasannya.

Ahok pun meminta kepada para Ahokers untuk tidak melakukan penyambutan atau menginap di Kawasan Mako Brimob Kelapa Dua karena akan membuat kemacetan.

Disamping itu, Ahok juga bercerita bahwa dirinya bersyukur bisa menghabiskan waktu di balik jeruji besi Mako Brimob karena banyak perubahan positif yang ia alami.

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (Instagram/Basukibtp)

Bahkan bila waktu bisa diulang, Ahok tetap memilih ingin dipenjara ketimbang terpilih lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017 lalu.

Ini poin penting isi surat Ahok

Minta maaf

Melalui surat itu, Ahok meminta maaf kepada para pendukungnya yang disebut Ahokers, seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan orang-orang yang membenci dirinya.

Ia meminta maaf atas segala perkataan dan perbuatannya yang telah menyakiti hati orang-orang.

Merasa dikasihi

Ahok merasa dikasihi selama ditahan di Rutan Mako Brimob. Sebab, banyak orang yang mengirim makanan, buah-buahan, pakaian, hingga buku untuknya selama ditahan di sana.

Ahok mengaku tak pernah mendapatkan pemberian sebanyak itu selama hidupnya.

Ia berterima kasih atas semua dukungan dan doa yang diberikan kepadanya selama ini.

"Saya merasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara-saudara berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yang besar," kata Ahok.

Minta tak sambut

Ahok harus menjalani hukuman dua tahun penjara sebagai terpidana kasus penodaan agama sejak 9 Mei 2017.

Ia akan bebas pada Kamis pekan depan setelah mendapatkan remisi total 3 bulan 15 hari.

Saat bebas nanti, Ahok akan dipindahkan dulu dari Rutan Mako Brimob ke Lapas Klas 1 Cipinang, Jakarta Timur.

Ahok secara administrasi merupakan tahanan Lapas Klas 1 Cipinang yang kemudian dititipkan ke Rutan Mako Brimob.

Melalui surat yang ditulisnya, Ahok meminta seluruh pendukungnya tidak menyambut dia saat bebas dari penjara.

Dia tidak ingin penyambutan dari para pendukungnya di Rutan Mako Brimob atau di Lapas Klas 1 Cipinang mengganggu aktivitas warga yang bekerja pada hari itu.

"Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap," tulisnya.

Tato Wajah Ahok di Tangan Young Lex
Tato Wajah Ahok di Tangan Young Lex (Instagram/young_lex18)

Bersyukur tak terpilih lagi

Dalam surat itu, Ahok juga mengaku bersyukur karena tidak terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan justru ditahan di Rutan Mako Brimob.

Jika terpilih pada Pilkada DKI, kata Ahok, ia hanya akan menjadi seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota DKI Jakarta selama lima tahun sejak pilkada.

Namun, dengan ditahan di Rutan Mako Brimob, Ahok bisa belajar menguasai dirinya.

"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diizinkan untuk ditahan di Mako Brimob. Saya bersyukur diizinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017," tulis Ahok.

Jika waktu bisa diputar dan harus memilih, lanjut Ahok, ia mengaku akan memilih untuk ditahan di Rutan Mako Brimob dibandingkan terpilih dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang," lanjutnya.

Berharap dipanggil BTP

Saat bebas nanti, Ahok berharap tak lagi dipanggil dengan nama Ahok.

Ia ingin dipanggil dengan nama BTP, yang tak lain merupakan singkatan dari namanya.

"Saya keluar dari sini (Rutan Mako Brimob) dgn harapan panggil saya BTP bukan Ahok," kata Ahok.

Salah satu staf Ahok, Ima Mahdiah, menyampaikan, Ahok berharap dipanggil BTP karena ia sudah banyak belajar menguasai dirinya selama ditahan dan menjadi seseorang yang baru.

"Betul (karena sudah belajar menguasai diri), sudah menjadi baru, he-he-he," kata Ima.

Jangan golput

Melalui surat itu, Ahok juga meminta seluruh pendukungnya untuk tidak golput pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) yang akan berlangsung pada 17 April 2019.

Ia meminta pendukungnya memilih calon-calon dari partai politik yang menegakkan empat pilar bernegara.

Ahok juga meminta seluruh Ahokers mendukung agar kursi anggota DPRD dan DPR dan partai politik yang berkomitmen pada Pancasila mencapai 30 persen.

Namun, Ahok tidak menyebut secara gamblang partai politik yang menurutnya menegakkan empat pilar bernegara itu.

"Saya mengimbau seluruh Ahokers jangan ada yang golput, kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dengan cara memiliki partai politik yang mau menegakkan 4 pilar di atas di seluruh Indonesia," tulis Ahok.

Isi surat yang ditulis mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (17/1/2019).(Dok. Tim BTP)
Isi surat yang ditulis mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (17/1/2019).(Dok. Tim BTP) (Dok. Tim BTP)

Berikut surat lengkapnya :

terimakasih atas doa serta dukungannya selama ini untuk saya,

Tidak pernah dalam pengalaman hidup saya, bisa menerima begitu banyak pemberian dari makanan, buah-buaham pakaian, buku-buku dan lain-lain dari saudara-saudara.

Saya merasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yang besar.

saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di mako brimob. Bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob.

Saya bebas tanggal 24 Januari 2019, adalah hari Kamis.

Hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan depan Lapas cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kira yang mau mencari nafkah.

Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap.

Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk ditahan di Mako Brimob.

Saya bersyukur diizinkan tidak terpilih Pilkada DKI 2017, Jika saya terlipih lagi di Pilkada tersebut, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota saja.

Tetapi saya disini belajar menguasai diri seumur hidup saya.

Kuassai Balai Kota hanya untuk 5 tahun lagi, saya jika ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih yang mana?

Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako untuk belajar 2 tahun ( liburan emisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku.

Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang.

Pada kesempatan ini saya juga mau sampaikan kepada Ahokers, para PNS DKI, para pembenciku sekalipun, aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yang sengaja maupun tidak disengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya.

Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BTP, bukan Ahok.

Pemilu dan Pilpres 2019 akan dilangsungkan tanggal 17 April 2019. Saya mengimbau seluruh Ahokers jangan ada yang Golput. Kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita.

Yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI dan cara mewakili partai politik yang mau menegakkan 4 pilar diatas di seluruh Indonesia.

Kita harus mendukung agar DPR RI, DPRD maupun DPD RI memiliki jumlah kursi yang mencapai diatas 30 persen untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila.

Saya ingin mengutip Pidato Presiden Soekarno yang saya kutip dari buku Revolusi Belum selesai. kumpulan pidato Presiden Soekarno 30 September 1965, Pelengkap Nawaksara (10 Januari 1967), Penyunting Budi Setiyono dan Bonnie Triyanam terbitan Seramgi.

Menjadi tanduk daripada banteng Indonesia, yang telah kita dirikan pada tanggal 17 Agustus 1945, engkau adalah penegak daripada Pancasila dan setelah kepada pancasila itu, pegang teguh kepada Pancasila. Bela Pancasila.

Itu sebagaimana aku pun berpegang kepada Pancasila, membela Pancasila, bahkan sebagaimana kukatakan lagi tadi, Saudara-saudara, laksana panggilan yang aku dapat daripada alasan untuk memegang teguh kepada Pancasila ini.

Majulah demi kebenaran, perikemanusiaan dan keadilan.

Ingatlah sejarah dan tujuan Proklamator dirikan negeri ini.

MERDEKA !

Salam dari Mako Brimob.

Basuki Tjahaja Purnama

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved