Video Kapten Leo Sianturi Mengamuk Viral, Hotman Paris: Lae ke kopi joni! Terminal Tangisan Pilu
Hotman Paris Hutapea meminta sosok yang sempat mengamuk di Rumah Sakit TNI, Kota Pematangsiantar, Kapten Leo Sianturi untuk datang ke Kopi Joni
Bahkan, Letkol Ckm Suhartono sudah menyarankan Kapten Leo Sianturi untuk dirujuk ke rumah sakit lain.
"Sebenarnya kami sudah menyarankan ke dia, kalau mau rujuk akan kami rujuk. Tapi bersangkutan naik angkut pergi," ungkapnya.
"Rekam medik masih di sini. Kalau mau merujuk kami layani. Sehingga kalau butuh rujuk sampai pusat kami rujuk," ujarnya.
Saat kejadian itu, Kapten Leo Sianturi dirujuk ke Rumah Sakit Vita Insani, ditemani oleh pihak Rumah Sakit TNI.
Letkol Ckm Suhartono menjelaskan kejadian itu terjadi karena Kapten Leo Sianturi mudah tersinggung.
Lebih lanjut, Letkol Ckm Suhartono menyebutkan ketersinggungan itulah yang menyebabkan Kapten Leo marah-marah, padahal pihak rumah sakit TNI tidak menelantarkan pasien.
"Pasien yang dirawat sudah sesuai prosedur tak ada kami telantarkan," katanya.
"Karena ketersinggungan itu maka pasien marah-marah."
"Kami sudah rawat dengan baik. Sudah kita fasilitasi tetapi tidak mau difasilitasi."
"Tidak ada kami menolak dan mengusir pasien itu. Prioritas fungsi kami pelayanan. Pasien umumnya saja kami layani dengan baik. Pada dasarnya kami tidak mentelantari pasien dinas," ujarnya.
Baca: Jadwal Sholat Hari Ini untuk Kota Jakarta dan Sekitarnya, Ahad 27 Januari 2019
Baca: Jadwal Sholat Hari Ini Untuk Kota Pekanbaru dan Sekitarnya, Ahad, 27 Januari 2019
Baca: Menang Mudah, Manchester City Hajar Burnley dengan Skor Mencolok 5-0, Aguero Cetak Gol Penalti
Baca: Facebook akan Integrasikan WhatsApp Instagram dan Messenger, Bisa Saling Kirim Pesan
Sementara itu, perawat yang menjaga Kapten Leo Sianturi, Dewi turut mengklarifikasi kejadian sebenarnya.
"Saya sebagai perawat kalau tukaran sift malam ke pagi kami serah terima. Kami ke ruangan Pak Leo apakah sudah makan," ucap Dewi.
"Memang kami menanyakan siapa yang menunggu bapak, kenapa tidak ada yang menunggu."
"Katanya sudah cerai. Kalau enggak anak bapak yang nunggu. Tapi lagi di luar kota dan lagi pendidikan. Dan beliau tidak terima dengan itu."
"Bapak itu tersinggung karena tentang keluarga bapaknya. Bapak itu keluar, kami tahan juga tak mau," imbuh Dewi.