Pekanbaru

Muridnya Tenggelam dan Meninggal Dunia, Guru SD di Pekanbaru Ini Ditahan Polisi

Guru olahraga SDN 166 Pekanbaru, Abu Nazar ditahan aparat kepolisian dari Polsek Rumbai.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Polsek Rumbai Pesisir
Murid SDN 166 Pekanbaru Tenggelam saat berenang di Parit Belanda 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Guru olahraga SDN 166 Pekanbaru, Abu Nazar ditahan aparat kepolisian dari Polsek Rumbai.

Dia diduga lalai hingga menyebabkan anak muridnya bernama Jul Leo Hendra Saputra (11), tenggelam di Sungai Siak dan akhirnya ditemukan tak bernyawa.

Terkait penahanan ini, dibenarkan Kapolsek Rumbai Pesisir Kompol Ardinal Effendi saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, Senin (28/1/2019).

"Iya, tentu kita menjaga keamanan dia. Dia yang diduga melakukan kelalaian dan menyebabkan orang meninggal dunia. Kita antisipasi juga tindakan anarkis emosional dari keluarga korban," paparnya.

Baca: Menyelinap Lewat Plafon Bolong ke Kamar, Dua Pemuda Mabuk Perkosa Korban di Rumah Kontrakan

Lanjut Ardinal, jika situasi sudah kondusif serta ada perdamaian dan ada permohonan, maka tidak tertutup kemungkinan akan diberikan penangguhan penahanan terhadap sang guru.

"Kalau kita pikir berdasarkan pertimbangan penyidik bisa diberikan penangguhan, maka kita tangguhkan. Kan tata aturan undang-undangnya seperti itu kan," bebernya.

"Asal dia tidak melarikan diri dan tidak mengulangi perbuatannya, dan dia tidak menghilangkan barang bukti," imbuh Ardinal lagi.

Saat disinggung soal proses penyidikan, Ardinal menjawab hal ini akan melihat bagaimana perkembangan nanti.

"Kita lihat perkembangan, kita sekarang (soal) kelalaiannya saja, seorang guru membawa anak murid, tidak menjaga dengan maksimal sehingga menyebabkan muridnya meninggal dunia," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah laki-laki bernama Jul Leo Hendra Saputra (11), asal Pekanbaru, menghembuskan nafas terakhir, Jumat (25/1/2019) sore.

Baca: Miris Lihat Dunia Pendidikan, Gadis Cantik Pekanbaru ini Berencana Bangun Pustaka Keliling

Pelajar SD 166 Pekanbaru ini ditemukan tak bernyawa, usai diduga tenggelam saat berenang di Parit Belanda, di Jalan Siak IV, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru.

Korban sebelumnya diketahui ikut bersama rombongan hiking sekolah, total sekitar 51 orang anak murid.

Murid-murid ini menempuh perjalanan dari sekolah dipandu oleh guru olahraga, Abu Nazar.

Rutenya, melewati bawah Jembatan Siak IV.

Setibanya di Parit Belanda (anak Sungai Siak), murid-murid meminta izin kepada sang guru untuk mandi di pinggiran.

Namun oleh Abu Nazar, permintaan itu ditolak. Mengingat berbahaya karena aliran air cukup deras.

Tapi sebagian murid, meski sudah dilarang tetap saja bermain di pinggiran parit tersebut.

Tak lama berselang, guru olahraga itu memimpin untuk melanjutkan perjalanan.

Ketika hendak memulai berjalan, ia pun diberitahu oleh beberapa murid, jika ada teman mereka (korban) yang hilang.

Untuk memastikan, Abu Nazar pun menghitung anak muridnya kembali.

Ternyata benar, jumlahnya berkurang 1 orang. Murid yang hilang itu adalah Jul Leo Hendra Saputra.

Mendapati itu, Abu Nazar yang panik langsung terjun ke parit untuk mencari korban.

Baca: Unggah Foto dengan Kondisi Perut Membesar, Maia Estianty Hamil?

Sekitar 20 menit mencari, dia tak berhasil menemukan korban.

Selanjutnya Abu Nazar menghubungi pihak kepolisian.

Tak lama berselang, beberapa personel kepolisian dari Polsek Rumbai Pesisir, tiba di lokasi dan langsung melakukan upaya pencarian.

Polisi juga menghubungi orangtua korban, serta berkoordinasi dengan Tim SAR.

Menjelang tim SAR tiba, beberapa orang warga banyak yang membantu mencari korban secara suka rela.

"Akhirnya pukul 17.10 WIB, hasil penyelaman manual oleh relawan setempat, korban berhasil ditemukan. Korban lalu dievakuasi ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan," kata Kasubbag Humas Polresta Pekanbaru Ipda Budhia Dianda.

Baca: Dimana Dasril? Disebut Sempat Keluar Sebelum Kapal Tenggelam, Basarnas Tunda Menyelam di Perairan

Namun sayang, nyawa korban tak bisa tertolong.

Dia dinyatakan sudah meninggal dunia.

Lanjut Budhia, korban menurut keterangan saksi, merupakan murid pindahan dan belum tergabung dalam keanggotaan pramuka.

Korban yang katanya bisa berenang ini, pada saat kejadian berenang ke tengah aliran Parit Belanda. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved