Berita Riau

Jelang Peresmian, Nama Sultan Siak Ini Bakal Disematkan pada Jembatan Siak IV

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akhirnya menetapkan Sultan Abduljalil Alamuddin Syah menjadi nama Jembatan Siak IV.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
tribunpekanbaru/dodivladimir
Jembatan Siak IV Pekanbaru dengan panjang 800 meter yang menghubungkan Jalan Sudirman ujung dengan Rumbai terlihat megah, Selasa (29/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgio

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akhirnya menetapkan Sultan Abduljalil Alamuddin Syah menjadi nama Jembatan Siak IV yang bakal diresmikan pada tanggal 14 Februari mendatang. Nama itu disebut sudah disepakati dengan sejumlah tokoh dan lembaga adat.

Sebelumnya nama yang diusulkan untuk jembatan yang menghubungkan Senapelan dengan Rumbai Pesisir itu adalah Marhum Pekan atau nama lain Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah. Ia adalah Sultan Kerajaan Siak yang juga pendiri kota Pekanbaru.

Namun ternyata nama tersebut sudah digunakan untuk jembatan Siak III yang diresmikan beberapa waktu lalu. Sehingga Pemprov harus mengganti nama jembatan itu menjadi Marhum Bukit.

"Kami sepakat dengan tokoh dengan negeri ini dan LAM Riau, untuk Jembatan Siak IV sudah kita tetapkan namanya, Marhum Bukit. Sebelumnya saya mau gunakan nama Marhum Pekan. Tapi ternyata yang jembatan Siak III sudah dikasih nama Marhum Pekan," kata Gubenur Riau, Wan Thamrin Hasyim di Kantor Gubernur Riau, Selasa (29/1/2019).

Marhum Bukit merupakan Sultan Siak ke-4 yang sempat berkuasa di tahun 1766 sampai 1780. Dimasa pemerintahan Marhum Bukit lah Senapelan dijadikan sebagai pusat kerajaan Siak dibawah pemerintahannya.

Sedangkan untuk dua flyover yang juga direncanakan akan diresmikan pada 14 Februari nanti, menurut Gubri kemungkinan tidak akan diberi nama. Pasalnya, dua flyover sebelumnya yang berada di Jalan Jenderal Sudirman juga belum diberi nama.

"Kalau untuk flyover kemungkinan tidak akan diberi nama dulu, karena yang sebelumnya juga tidak diberi nama. Tapi kedepannya, bersama dengan LAM Riau dan juga LAM Pekanbaru akan diinventarisir bangunan-bangunan yang ada untuk kemudian diberikan nama. Termasuk Stadion Utama Riau," ujarnya.

Pengendali Kegiatan Jembatan Siak IV, Dinas PUPR Riau, Maisar Damri, menjelaskan anggaran yang dihabiskan untuk membangun Jembatan Siak IV mencapai Rp 444 miliar. Total anggaran tersebut dihabirkan sejak tahun 2009 lalu saat awal mula pembangunan jembatan siak IV dimulai pembangunannya.

"Setelah tahun 2009 sampai 2013 terhenti pembangunannya, sempat mangkrak, baru dimulai lagi di Desember 2017. Anggarannya sekitar Rp 109 miliar," kata Maisar.

Maisar mengatakan, usia jembatan siak IV yang rencanya akan diresmikan pada tanggal 14 Februari 2019 ini jika dirawat dengan baik, usianya bisa bertahan 100 tahun. Sedangkan untuk daya tahan jembatan ini diperkirakan sekitar 1.100 ton.

Jembatan Siak membentang dari wilayah Kecatam Rumbai Pesisir dan Kecamatan Senapelan yang terpisah Sungai Siak. Panjang jembatan ini sekitar 800 meter dan lebar 18 meter. Jarak lantai dengan permukaan air sungai tertinggi sekitar 12,5 meter.

"Artinya kalau ada kapal yang tingginya sampai 12 meter masih bisa lewat dibawah jembatan ini," sebutnya.
Setelah tahapan pengecoran terakhir selesai, kata Maisar, maka pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan finishing. Di antaranya adalah pemasangan lampu, pengecatan dan pemasangan pagar serta pengaspalan. "Intinya pekerjaan finishing itu hanya merapikan saja," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved