Karhutla di Riau

Kisah Prajurit TNI AD di Riau Menantang Maut Padamkan Karhutla, Dikepung Api dan Nyaris Jadi Korban

Seorang prajurit TNI nyaris menjadi korban saat memadamkan Karhutla di Kabupaten Rohil, Riau, ia pun menceritakan kisahnya.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda
PADAMKAN KARHUTLA - Sersan Satu (Sertu) Fren Martos Solisa, Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Kepenghuluan Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babussalam, Kabupaten Rohil, Riau saat menceritakan kejadian yang nyaris merenggut nyawanya saat pemadaman Karhutla. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Masih lekat di ingatan Sersan Satu (Sertu) Fren Martos Solisa, saat maut nyaris menjemput di tengah kobaran api yang ganas. 

Prajurit TNI Angkatan Darat (AD) ini adalah salah satu garda terdepan dalam pertempuran melawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau.

Sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Kepenghuluan Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babussalam, Sertu Fren telah berjibaku memadamkan api sejak bulan Juli 2025. 

Di tengah musim kemarau panjang, titik-titik api muncul bagai jamur di musim hujan, menyebar dengan cepat karena kondisi semak belukar dan tanah gambut yang sangat kering.

Sudah lebih dari seribu hektar lahan dilahap si jago merah.

Pada hari Jumat, 18 Juli 2025, Sertu Fren bersama timnya bertugas memadamkan api yang merambat ke kebun sawit warga.

Dengan alat seadanya, mereka berusaha memukul-mukul api agar tidak meluas.

Namun, kondisi berubah drastis saat angin kencang tiba-tiba datang dan berbalik arah.

“Angin kencang itu mengarah ke kami. Tanpa sadar, api sudah mengepung,” kenang Sertu Fren mengisahkan kejadian yang menimpanya, Sabtu (9/8/2025).

Baca juga: Anggota Polisi Meninggal Saat Tugas Tangani Karhutla di Riau, Pangdam I BB: Beliau Pahlawan

Asap pekat dengan cepat membumbung tinggi, menutupi pandangan. Api berkobar di sisi kiri dan kanan.

Jalan keluar yang seharusnya aman telah dilahap api. Dalam sekejap, mereka terjebak. 

Panik melanda. Seorang rekannya lebih dulu menyadari bahaya dan berteriak memanggilnya untuk segera keluar.

Sertu Fren harus mengambil keputusan cepat.

Dengan keberanian dan tekad bulat, ia nekat menerobos kepungan api dan asap pekat.

Berlari sekuat tenaga, ia menerjang bahaya demi menyelamatkan nyawanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved