Menristekdikti Resmikan Prodi Teknologi Pulp dan Kertas Unri, Sebut Dinanti Anak Bangsa
Indonesia memiliki prodi Teknologi Pulp dan Kertas Universitas Riau (Unri). Prodi ini pertama di Indonesia dan akan menghasilkan tenaga ahli
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Afrizal
Indonesia memiliki prodi Teknologi Pulp dan Kertas Universitas Riau (Unri). Prodi ini pertama di Indonesia dan akan menghasilkan tenaga ahli bidang pulp
Laporan wartawan tribunpekanbaru.com, Hendri Gusmulyadi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Universitas Riau (Unri) menjadi perguruan tinggi negeri di Indonesia yang memiliki program studi Teknologi Pulp dan Kertas.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia (RI), Muhamad Nasir, Selasa (29/1/2019), langsung meresmikan gedung perkuliahan yang berada di komplek kampus Unri, Pekanbaru.
Prodi setara D3 ini hasil kerjasama dengan pihak PT RAPP dan Tanoto Foundation.
Unri berhasil mendirikan program studi yang selama ini telah dinanti-nanti oleh anak bangsa.
Menurut Muhamad Nasir, Prodi Teknologi Pulp dan Kertas merupakan program studi yang berbeda dengan jenis program studi yang ada selama ini.
Sebuah program studi baru yang khusus menghasilkan tenaga ahli di bidang Pulp and Paper.
Baca: Kini UNRI Ada Program Studi Baru,Peresmian Dihadiri Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI
Baca: Ratusan Siswa Ikut Try Out SBMPTN Digelar Community Development PT RAPP dan Mahasiswa UGM
Baca: 80 Mahasiswa Teknik Kimia USU Belajar Proses Produksi Pulp dan Kertas di RAPP
Keberadaan Prodi baru tersebut dinilai akan sangat mendukung kemajuan dan perkembangan industri Pulp and Paper di tanah air.
Apalagi, selama ini pendidikan semacam ini belum pernah ada di Indonesia.
Berkat kerjasama antara swasta yakni PT RAPP dan Tanoto Foundation, akhirnya Unri menjadi yang pertama dan berhasil mendirikan program studi yang selama ini telah dinanti-nanti oleh anak bangsa.
"Ini yang pertama, bekerjasama dengan perusahaan April Grup. Mudah-mudahan ini menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, susuai dengan kebutuhan April maupun perusahaan-perusahaan Pulp lainnya," jelasnya.
Dirinya mengaku, akan terus memberikan dorongan kepada rektorat Unri untuk bisa mengklasifikakan lagi program studi yang ada.
Maksudnya, jika saat ini antara pulp prosesing dengan paper prosesing masih berada dalam satu jurusan, di waktu depan diharapkan bisa berkambang menjadi beberapa jurusan.
Baca: Pernah Berhubungan Intim dengan 2 Lelaki Berbeda, Wahyuni Jadi Bingung Siapa Bapak Jabang Bayinya
Baca: Pergi ke Dukun Agar Dapat Jodoh, NW Diajak Berhubungan Intim Hingga 10 Kali, Kini Hamil 6 Bulan
Baca: Sempat Berhubungan Intim 3 Kali. JAM Minta Selingkuhannya Gorok Sang Suami Saat Tertidur Pulas
"Kalau saat ini satu prodi ada 50 orang lebih, ke depan kalau dua prodi tentu bisa menjadi 100 orang, kalau satu prodi bisanya 100 orang tentu kalau dua prodi mahasiswanya menjadi 200 orang mahasiswa. Sehingga tidak hanya April saja yang memakai lulusan dari Prodi ini, tapi juga bisa dipakai oleh perusahaan Pulp and Paper lainnya," papar Muhamad Nasir.
Ia menambahkan, dalam memajukan suatu lembaga pendidikan, sangat dibutuhkan inovasi dari rektor.
Jika tidak, pasti akan sangat ketinggalan.
Ia pun menambahkan, pengajar di Prodi Teknologi Pulp dan Kertas Unri tidak hanya diisi oleh kalangan akademisi saja.
Tetapi 50 persennya harus berasal dari orang-orang yang betul-betul berkompeten di dunia perindustrian kertas.
"Mau dia S1 tapi sudah punya pengalaman lama di industri Pulp and Paper, diharapkan bisa mengajar disini. Dia yang sudah punya pengalaman 10 tahun, 15 tahun atau pun 5 tahun, tidak ada salahnya mengajar disini. Teragantung lagi dari dunia industri itu sendiri, apakah mereka menganggap orang bersangkutan punya kemampuan atau tidak," jelasnya.
Baca: Drama Korea Selalu Berakhir Romantis? Tidak Juga, 10 Drakor Ini Contohnya!
Baca: JADWAL Tayang Drama Korea (Drakor) Whats Wrong With Secretary Kim di Trans TV, Ini Sinopsisnya!
Baca: Drakor Encounter Tuntas. Simak Drama Korea Terbaru Touch Your Heart, Ada Yoo In Na & Lee Dong Wook
"Dari itu saya harapkan ada suatu penilaian dari industri itu, mana orang yang bisa menjadi tenaga pengajar di Prodi Pulp dan Kertas. Setelah itu daftarkan ke Rektorat Unri," tambahnya.
Usai memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa, staf akademisi, pihak Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Tanoto Foundation, Menristekdikti langsung melakukan penandatangan prasasti.
Selanjutnya memotong pita di pintu lobi masuk Prodi Teknologi Pulp dan Kertas tersebut.
Ditemani oleh beberapa orang dari perwakilan Pemerintahan Provinsi Riau, Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Sihol P. Aritonang, Global CEO Tanoto Foundation J. Satrijo Tanudjojo dan Rektor Universitas Riau (Unri) Aras Mulyadi, Menristekdikti pun langsung mengelilingi seisi gedung.
Setiap sudut dan apa saja yang ada dalam gedung itu, tak luput dari perahatiannya.
Mulai dari ruang kelas mahasiswa, ruang kantor Dekan dan staf pengajar, laboratorium dan lain sebagainya.(*)