Pilpres 2019
Relawan Prabowo-Sandi di Riau Tak Gentar dengan Kampanye Negatif dalam Tabloid Indonesia Barokah
Relawan Prabowo-Sandi di Riau tak gentar dengan kampanye negatif dan tudingan negatif yang ada dalam Tabloid Indonesia Barokah
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Nolpitos Hendri
Relawan Prabowo-Sandi di Riau Tak Gentar dengan Kampanye Negatif dalam Tabloid Indonesia Barokah
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Guruh Budi Wibowo
TRIBUN PEKANBARU.COM, PEKANBARU - Relawan Prabowo-Sandi di Riau tak gentar dengan kampanye negatif dan tudingan negatif yang ada dalam Tabloid Indonesia Barokah.
Relawan Calon Presiden dan Calon Wkail Presiden (Capres dan Cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tergabung dalam Gerakan Relawan Nasional Prabowo-Sandi (GRN PAS) tak gentar dengan beredarnya Tabloid Indonesia Barokah di Riau.
Menurut relawan, materi tabloid tersebut justru akan memperkuat simpati masyarakat terhadap Prabowo.
Baca: GRN PAS Riau Siapkan Strategi Hadapi Kampanye Negatif Isi Tabloid Indonesia Barokah
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, Punya Kebiasaan Unik hingga Jadi Dara Photogenic Riau
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Rokan Hulu Jatuh Cinta pada Profesi Hotman Paris Hutapea yakni Advokat
"Saya yakin sekali suara Prabowo-Sandi di Riau tidak akan tergerus meskipun tabloid itu beredar di Riau. Justru materi menyudutkan yang ditulis dalam tabloid barokah tersebut bakal memperkuat simpati ke Prabowo-Sandi," ujar Ketua DPW GRN PAS Riau, Irwandi Agus, Selasa (29/1/2019).
Sebagai Capres yang elektabilitasnya berada di puncak, hal-hal seperti itu sudah sangat biasa dialami oleh Prabowo.
Semakin tinggi elektabilitas seseorang kata Irwandi, pasti ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkannya.
"Untuk di Riau, 90 persen bakal dukung Prabowo-Sandi. Sebab itu banyak isu-isu miring yang menerpa pak Prabowo," ujarnya.
Selain akan memperkuat simpati masyarakat, isu-isu miring tersebut juga bakal membuat solid para tim relawan dan simpatisan.
Para relawan kata Irwandi akan semakin semangat menyosialisasikan Prabowo-Sandi ke tengah-tengah masyarakat.
"Anggap saja isu yang dibawa oleh tabloid itu adalah warna dalam pesta demokrasi," ujarnya.
GRN PAS Riau Siapkan Strategi Hadapi Kampanye Negatif dalam Tabloid Indonesia Barokah
Gerakan Relawan Nasional Prabowo-Sandi (GRN PAS) Riau punya strategi untuk menghadapi kampanye negatif tentang Prabowo isi Tabloid Indonesia Barokah.
Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah Minang Jadi Selebgram, Pernah Didatangi Orang Tak Dikenal Saat Malam
Baca: KISAH Cewek Cantik 21 Tahun Asal Pekanbaru, Terapkan Gaya Hidup Jauhi Narkoba
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, Pandai Dandan dan Geluti Modern Dance
Sekjen DPW GRN PAS Riau, Masril Ardi kepada Tribunpekanbaru.com mengatakan, strateginya adalah langsung turun ke akar rumput.
"Relawan yang ada di seluruh daerah turun ke akar rumput untuk menyerap isu-isu miring terkait Prabowo-Sandi yang berkembang. Kemudian kami akan meluruskannya, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar tentang Capres nomor urut 02," ujar Masril Ardi, Selasa (29/1/2019).
Diakui Masril, sedikit banyak isu yang dibawa oleh Tabloid Indonesia Barokah akan berdampak pada Prabowo-Sandi.
Namun, dampak tersebut hanya akan terjadi pada kalangan tertentu saja.
Sebab menurut dia, isu beredarnya tabloid tersebut juga sudah ramai diberitakan oleh media massa.
"Tidak semua orang percaya dengan isu miring yang dibawa oleh tabloid itu, masyarakat Riau kan sudah lebih dulu tau dengan ramainya pemberitaan. Jika pun beredar, hanya sedikit kalangan saja, masyarakat Riau pada umumnya sudah pintar memilah sumber Informasi," ujarnya.
TABLOID Indonesia BAROKAH Ditemukan Bawaslu Pekanbaru di Kantor Pos, Ini Jumlahnya
Badan Pengawas Pemilu (Bawalsu) Kota Pekanbaru menemukan seratusan sampul Tabloid Indonesia Barokah di Kantor Pos Cabang Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman.
Seratusan sampul tabloid tersebut ditemukan Bawaslu pada Senin (28/1/2019).
Ketua Bawaslu Kota Pekanbaru, Indra Khalid Nasution mengatakan, sebenarnya mereka telah melakukan pengawasan masuknya tabloid tersebut pada Jumat (25/1/2019) kemarin.
Baca: KISAH Cewek Cantik 21 Tahun Asal Pekanbaru Jadi Penyair Radio, Ini Ceritanya
Baca: KISAH Cewek Cantik 19 Tahun Asal Pekanbaru, dari Masa SMA hingga Kuliah di Fakultas Hukum
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru dalam Menghadapi Macet Lalu Lintas, Ini Triknya untuk Tetap Mood
Namun pada saat dicek ke Kantor Pos, mereka belum menemukan tabloid tersebut.
"Kemudian kami dapat informasi jika tabloid tersebut sudah tiba di Kantor Pos. Dari keterangan pihak Kantor Pos, Tabloid tersebut tiba pada hari Sabtu tanggal 26 sore kemarin," ujar Indra Khalid.
Indra Khalid menjelaskan, tabloid tersebut dikemas dalam 153 sampul.
Namun, ia belum mengetahui berapa eksemplar per sampulnya.
Dalam sampulnya tersebut tertulis alamat si penerima dan pengirim.
"Namun nama penerima dan pengirim tidak begitu detail. Di sampul hanya tertulis penerima, Pengasuh 16 Al Hikmah dengan alamat di suatu wilayah, sedangkan identitas pengirim hanya tertulis Reaksi Tabloid," ujarnya.
Tabloid Indonesia Barokah Bukan Produk Jurnalistik, Ini Penjelasan Dewan Pers
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo menegaskan Tabloid Indonesia Barokah bukan merupakan produk jurnalistik sebagaimana bunyi Undang-Undang Pers.
Pernyataan ini disampaikan Yosep setelah Dewan Pers melakukan proses penelusuran terhadap tabloid yang diduga tendensius pada pasangan capres cawapres nomor urut 02 itu.
"Jadi kami sudah melakukan penelitian, kami sudah melihat tempat redaksinya, dan kami sudah memeriksa kontennya juga," kata Yosep Senin (28/1/2019).
Yosep menjelaskan, Tabloid Indonesia Barokah tidak dapat dikategorikan sebagai produk jurnalistik lantaran beberapa indikasi.
"Bahwa Tabloid Indonesia Barokah itu bukanlah media sebagaimana dimaksud Undang-Undang 40 Tahun 1999," sambungnya.
Setelah ditelusuri, alamat redaksi yang tercantum dalam tabloid adalah palsu.
Kedua, nama-nama redaksi yang tercantum dalam tabloid tidak ada dalam log book wartawan yang dimiliki Dewan Pers.
"Padahal kita tahu syarat perusahaan pers Pemrednya harus punya kompetensi utama. Pastinya datanya ada di Dewan Pers," ujar Yosep.
Selain itu, isi Tabloid Indonesia Barokah juga bukan berupa berita. Tabloid itu hanya berisi kumpulan berita yang sudah ada di media lain yang kemudian ditulis ulang.
Hal itu, kata Yosep, bukan pekerjaan jurnalistik. Sebab, suatu produk jurnalistik harus melalui proses wawancara, verifikasi dan konfirmasi kepada narasumber.
Atas hasil penelusuran itu, Dewan Pers berencana untuk menyampaikan hasil Pendapat, Penilaian dan Rekomendasi (PPR) hari inii, Selasa (29/1/2019) kepada pengadu, serta pihak kepolisian dan Bawaslu.
Tabloid Indonesia Barokah sebelumnya banyak tersebar di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Oleh Bawaslu dan Dewan Pers, tabloid tersebut telah ditarik dari peredaran.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga telah melaporkan Tabloid Indonesia Barokah ke pihak kepolisian.
Tabloid itu dilaporkan lantaran diduga memuat pemberitaan yang tendensius terhadap pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga dan tidak jelas siapa yang menerbitkan.
Tanggapan Bawaslu RI
Komisioner Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) Mochammad Afifuddin mengatakan, Tabloid Indonesia Barokah tidak dapat dinyatakan sebagai kampanye hitam.
Akan tetapi, ada bagian tertentu dalam tabloid tersebut yang menyudutkan pasangan calon tertentu.
Hal ini, kata Afif, menimbulkan keresahan dalam situasi kampanye.
"Terkesan ada framing untuk menyudutkan paslon tertentu yang bisa menimbulkan keresahan," kata Afif saat dikonfirmasi, Senin (28/1/2019).
Afif mengatakan, Bawaslu terus berkoordinasi dengan Dewan Pers dan kepolisian untuk mendalami kasus ini.
Belum diketahui apakah Tabloid Indonesia Barokah masuk dalam ranah pers, tindak pidana umum, atau tindak pidana pemilu.
Meskipun bukan tergolong sebagai kampanye hitam, Afif berharap, peserta pemilu dapat menggunakan metode-metode kampanye yang baik, yang lebih mengelaborasi visi-misi dan program ke masyarakat.
"Kami harap peserta pemilu menggunakan metode-metode kampanye yang ada untuk lebih mengelaborasi dan mensosialisasi visi-misi dan program kepada masyarakat," ujar dia.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersama Dewan Pers melakukan pengkajian terhadap Tabloid Indonesia Barokah.
Kajian dilakukan Bawaslu bersama Dewan Pers.
Sebab, menjadi kewenangan Dewan Pers untuk menyelidiki adanya produk jurnalistik yang diduga memuat pemberitaan yang tendensius terhadap peserta pemilu.
Pengkajian telah dilakukan di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sebab, penyebaran Tabloid Indonesia Barokah di kedua provinsi itu dinilai cukup ramai.
Tabloid tersebut juga sudah ditarik dari peredaran. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah melaporkan Tabloid Indonesia Barokah ke pihak kepolisian.
Tabloid itu dilaporkan lantaran diduga memuat pemberitaan yang tendensius terhadap pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga dan tidak jelas siapa yang menerbitkan.
Moeldoko Sebut Tabloid Indonesia Barokah Merusak Demokrasi
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko, setuju apabila Tabloid Indonesia Barokah ditelusuri aparat penegak hukum.
"Itu perlu didalami. Kita enggak senang lah kehidupan demokrasi diwarnai upaya-upaya seperti itu yang justru merusak demokrasi," ujar Moeldoko saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (28/1/2019).
Ia menyebut bahwa di tahun politik seperti sekarang ini, cara-cara berpolitik yang menimbulkan percikan dan gesekan horizontal seharusnya dihindari.
Saat ditanya soal kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menuding tabloid tersebut diinisiasi oleh kubu Jokowi-Ma'ruf, mantan Panglima TNI tersebut tidak mau menduga-duga.
Ia mengatakan, menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Moeldoko di sela-sela perayaan ulang tahunnya di Taman Suropati, Jakarta, Minggu (8/7/2018).
"Saya pikir polisi punya upaya untuk membongkar semuanya. Jadi serahkan kepada kepolisian saja ya. Aparat penegak hukum harus melakukan langkah-langkah agar tidak ada kecurigaan yang berujung pada situasi tidak sehat," ujar Moeldoko.
Diberitakan, kubu Prabowo-Sandiaga melaporkan Tabloid Indonesia Barokah ke pihak kepolisian.
Tabloid itu dinilai memuat pemberitaan yang tendensiun terhadap Prabowo-Sandiaga dan tidak jelas siapa yang menerbitkannya.
Tapi, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar mengatakan, tak ditemukan unsur kampanye pada tabloid itu.
"Tidak memenuhi unsur kampanye. Mungkin bisa memenuhi unsur pidana lainnya. Tapi itu enggak memenuhi unsur kampanye," kata Fritz saat ditemui di kantor KPU, Jakarta, Jumat (25/1/2019).
Dewan Pers sedang mengkaji tabloid ini. Mereka menargetkan kajian rampung dalam sepekan ini. (*)