Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penerbang Jet Tempur Lanud Rsn Sukses Lalui Latihan Survival

Satu unit pesawat tempur Hawk 209 dari pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru jatuh di kawasan Danau Buatan, Kota Pekanbaru.

Editor: Ilham Yafiz
FOTO/ISTIMEWA
Pilot Jet Tempur dan personel Lanud Rsn Pekanbaru menyalakan flare saat mengikuti latihan Survival di Danau Buatan, Pekanbaru, Minggu (24/2/2019). 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU-Satu unit pesawat tempur Hawk 209 dari pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru jatuh di kawasan Danau Buatan, Kota Pekanbaru.

Pilot yang mengawaki jet tempur itu berhasil eject, atau keluar dari pesawat sesaat sebelum menghantam danau.

Kejadian ini menjadi skema latihan bertahan hidup dasar, atau survival Lancang kuning 19,Minggu (24/2/2019).

Komandan Wing 6 Lanud Rsn Kolonel Pnb M Arwani sebagai direktur latihan dan Perancang latihan membuat skenario latihan pada operasi udara bahwa terjadi keadaan darurat akibat tertembaknya sayap pesawat Hawk 209 saat melaksanakan patroli udara bersenjata di area buatan yang disinyalir telah diduduki oleh kekuatan darat musuh.

Pilot laksanakan ejeck dan jatuh dilokasi musuh, sedangkan pesawat tempur lainya mencoba membombardiri daerah musuh,namun harus kembali ke home base karena kehabisan fuel.

Kemudian crew pesawat yang ejeck tersebut menyelamatkan diri, melarikan diri dan bertahan hidup untuk mendapatkan hingga mendapat pertolongan.

Pilot dan teknisi Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (Rsn) pekanbaru terlibat langsung dalam latihan tersebut.

Tujuan latihan untuk menguji ketahanan dan ketangkasan Para pilot dan teknisi baik dari Skadron Udara (Skadud) 12, Skadud 16, Skadron Teknik (Skatek) 045, serta Staf Lanud Rsn.

Latihan sudah digelar sejak Rabu (20/2/2019) lalu.

"Skenario latihan mirip seperti kondisi sesungguhnya ketika operasi pertempuran. Di hutan, para aircrew harus melewati berbagai rintangan yang dibuat musuh, " ujar Komandan Lanud Rsn, Marsma Ronny Irianto Moningka dalam rilisnya.

Lebih lanjut ia berpesan kepada seluruh peserta survival agar menjadikan latihan ini untuk menguji ketangkasan dan keahlian sebagai seorang prajurit penerbang dan tekhnisi maupun pendukung.

Skenario latihan mirip seperti kondisi sesungguhnya ketika operasi pertempuran.

Di hutan, para aircrew harus melewati berbagai rintangan yang dibuat musuh. Sementara itu, untuk makan, para prajurit ini harus memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Apa pun yang ada di alam bisa dimakan. Para crew yang kini sebagai survivor memburu beberapa ekor ular piton yang kemudian mereka santap.

Saat sedang makan, para prajurit ini pun terpaksa harus melarikan diri karena diserang musuh.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved