Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mahasiswa dan Millennial Rentan Golput. Ini Upaya Yang Dilakukan KPU Riau

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau memiliki target yang ditetapkan nasional untuk partisipasi pemilih 77 persen.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ilham Yafiz
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Petugas sedang berada di dekat spanduk sosialisasi Pemilu Serentak 2019 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau. 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau memiliki target yang ditetapkan nasional untuk partisipasi pemilih 77 persen.

Namun di Riau bila berkaca Pemilu sebelumnya harus dicapai partisipasi pemilih 73 persen diatas partisipasi Pemilu sebelumnya.

Untuk mencapai target ini, KPU memiliki beberapa strategi, di antaranya mendekati lumbung suara yang rawan menjadi golput di Pemilu yakni suara mahasiswa.

"Bayangkan Mahasiswa di Riau itu jumlahnya berapa banyak, terutama kampus di Pekanbaru, mereka tidak punya KTP Pekanbaru dan rawan tidak memilih karena saat hari H pencoblosan malas untuk pulang kampung," ujar Komisioner KPU Riau, Nugroho Noto Susanto kepada Tribun Senin (4/3/2019).

Pendekatan kepada mahasiswa ini dianggap sangat tepat, bila mereka malas untuk pulang kampung ke daerah asalnya saat pemilu, KPU mendorong agar mahasiswa untuk mengurus Surat pindah memilih.

"Karena biasanya mereka malas untuk pulang, makanya kita dorong untuk pindah memilih, agar suaranya tidak sia-sia," ujar Nugroho.

Kemudian, sasaran KPU juga kepada ibu-ibu, karena biasanya mereka bisa mengajak keluarganya untuk ikut mencoblos pada hari pencoblosan.

"Kami juga melakukan pendekatan kepada komunitas masyarakat dan di KPU Kabupaten Kota kita juga ada Relawan Demokrasi yang bertugas mengajak untuk memilih," terangnya.

Pihaknya juga di KPU akan kembali melakukan pemetaan, daerah mana saja yang selama ini tingkat partisipasi yang rendah, sehingga bisa dimaksimalkan untuk sosialisasi di daerah tersebut.

"Akan kita petakan lagi semuanya, kemudian mengajak masyarakat melalui media juga akan digencarkan lagi, baik melalui media sosial maupun media di jalan bilboard dan spanduk," lanjutnya.

Pada Pemilu 2014 silam, tingkat partisipasi pemilih tertinggi ada di Kabupaten Rohul sedangkan partisipasi paling rendah di Kabupaten Inhil.

Data ini tentunya lanjut Nugroho akan menjadi pijakan.

"Itu termasuk data pertimbangan untuk giatkan sosialisasi kepada masyarakat," jelas Nugroho.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved