Indragiri Hulu
KPU Inhu Ajukan Penambahan Kekurangan 45 Kotak Suara Duplex
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indragiri Hulu (Inhu) mengajukan penambahan 45 kotak suara berbahan duplex ke KPU RI.
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNINHU.COM, RENGAT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indragiri Hulu (Inhu) mengajukan penambahan 45 kotak suara berbahan duplex ke KPU RI.
KPU Inhu mencatat terdapat kekurangan kotak suara sebanyak 45 unit.
Ketua KPU Inhu, Yenni Mairida mengungkapkan kekurangan itu dikarenakan sebagian kotak suara tersebut mengalamu kerusakan.
"Ada 21 kotak suara yang rusak ditambah dengan kekurangan kita 24, kalau dijumlahkan maka kekurangan kotak suara mencapai 45 kotak suara," kata Yenni, Senin (11/3/2019).
Yenni juga menjelaskan kerusakan kotak suara tersebut diketahui saat akan dirakit.
"Jadi saat kita melakukan perakitan baru diketahui ada kotak suara yang rusak, kemungkinan kotak suara itu rusak semenjak dari pengiriman," kata Yenni.
Yenni melanjutkan pihaknya sudah mengajukan untuk penambahan kotak suara tersebut kepada KPU RI.
Saat ini KPU Inhu tinggal menunggu kotak suara tersebut dikirim oleh KPU RI.
Berdasarkan data yang diterima Tribuninhu.com, kebutuhan kotak suara di Kabupaten Inhu sebanyak 6179 kotak suara, sementara jumlah yang diterima 6.155 unit.
Kemudian kotak suara yang masih dalam kondisi baik saat ini berjumlah 6.110 unit.
Sementara itu, KPU Inhu saat ini juga masih menunggu surat suara yang akan digunakan pada Pemilu 2019.
Menurut Yenni, surat suara untuk Kabupaten Inhu sudah dicetak dan sedang dalam pengiriman.
"Hari ini sudah dikirim dari Bogor, kemungkinan akan sampai di Kabupaten Inhu pada Kamis malam," kata Yenni seraya menambahkan pengiriman surat suara tersebut dilakukan melalui jalan darat.
Setelah surat suara tiba nanti, selanjutnya KPU Inhu akan memasukan surat suara tersebut ke dalam kotak suara yang dirakit sebelum didistribusikan.
Yenni melanjutkan pendistribusian logistik Pemilu 2019 ke masing-masing TPS akan dilakukan selambat-lambatnya tiga hari sebelum pemilihan.
"Lokasi terpencil kita prioritaskan lebih dulu," kata Yenni. (Tribuninhu.com/Bynton Simanungkalit)