Karhutla di Riau

KABUT ASAP Landa Sejumlah Wilayah di Riau, ISPU Tunjukan Level Tidak Sehat, Karhutla Masih Terjadi

Kabut asap landa sejumlah wilayah di Riau, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) tunjukan level tidak sehat, Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
KABUT ASAP Landa Sejumlah Wilayah di Riau, ISPU Tunjukan Level Tidak Sehat, Karhutla Masih Terjadi 

KABUT ASAP Landa Sejumlah Wilayah di Riau, ISPU Tunjukan Level Tidak Sehat, Kebakaran Hutan dan Lahan Masih Terjadi, Ini kata Gubernur Riau Syamsuar

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kabut asap landa sejumlah wilayah di Riau, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) tunjukan level tidak sehat, Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla masih terjadi, ini kata Gubernur Riau Syamsuar.

Kebakatan hutan dan lahan di Riau masih terus terjadi, akibatnya sejumlah wilayah di Riau terkena dampak kabut asap.

Kondisi ini membuat udara di sejumlah wilayah di Riau tidak sehat, seperti yang terjadi di Dumai dan Rokan Hilir.

Baca: Pemuda 19 Tahun Cabuli Remaja 13 Tahun di Sebuah Bangunan Tua di Dumai Riau, Sempat Main di Warnet

Baca: CALEG CANTIK Partai Gerindra di Pekanbaru Diintimidasi dan Diancam Preman, Secarik Kisah Wan Aniska

Baca: Kisah CEWEK CANTIK Asal Pekanbaru, Art Director di Kastil Creative, Ikut Pertukaran Pemuda ke Jepang

Bahkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berada di Rohil menunjukkan udara di wilayah tersebut berada pada level sangat tidak sehat.

Sedangkan di Kota Dumai, ISPU sudah menunjukkan pada level Tidak Sehat.

Menanggapi kondisi tersebut, Gubernur Riau Syamsuar, Rabu (27/3/2019) mengungkapkan, Karhutla Riau mulai berkurang.

Kabut adap yang terjadi saay ini pun menurut dia muncul karena adanya proses pendinginan di lahan yang sebelumnya terbakar.

"Sekarang Karhutla sudah berkurang. Kalau masih ada kabut asap itu karena ada proses pendinginan Karhutla, dan itu masih membutuhkan air," kata Syamsuar.

Baca: CALEG Cantik Partai GERINDRA di Pekanbaru, Terinspirasi Permaisuri Yordania Rania Al Abdullah

Baca: Kisah CALEG Cantik Asal Pekanbaru, Perempuan Masuki Dunia Politik, Terinspirasi Rania Al Abdullah

Baca: KISAH Empat Cewek Cantik KETURUNAN TIONGHOA di Pekanbaru, Torehkan Prestasi Hingga Bekerja Part Time

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Syamsuar setelah dirinya meninjau langsung kebakaran lahan di Riau melalui udara dengan menggunakan helikopter.

"Iya, tadi kami meninjau paklai helikopter, di Dumai tadi saya lihat masih ada," ujarnya.

Berdasarkan data yang Tribunpekanbaru.com himpun di Badan Penangglangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Selasa (26/3/2019) tercatat luas lahan yang terbakar di Riau sepanjang tahun 2019 ini mencapai 2.806,19 hektar (Ha).

Paling luas ditemukan di Kabupaten Bengkalis yang mencapai 1.275.83 Ha, kemudian Rohil 431 Ha, Siak 323.75 Ha, Meranti : 222.4 Ha, Dumai : 220.25 Ha, Inhil : 112.1 Ha, Pelalawan : 77 Ha, Inhu : 64.5 Ha, Pekanbaru : 39.76 Ha, Kampar : 32.6 Ha, Kuansing : 5 Ha dan paling rendah di Rohul seluas 2 Ha.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Bernama Felicia Susanto, Berasal dari Keluarga Keturunan Tionghoa

Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah MINANG Merantau di Pekanbaru, Kampanye Kebersihan dan DUTA Kampung Iklim

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Peduli Kebersihan dan Lingkungan, Terpilih Jadi DUTA ASRI

Edwar mengungkapkan, personil gabungan dari TNI, Polri, Manggalan Agni, BPBD dan masyarakat setempat terus berjibaku melakukan pemadaman api di lokasi lahan yang terbakar.

Setidaknya ada 5.000 personil yang disebar di berbagai titik di lahan yang terbakar.

"Selain lewat darat, kita juga terus melakukan pemadaman lewat udara dengan melakukan water boombing. Saat ini water boombing kita lakukan di wilayah Dumai dan Meranti, ujarnya.

Untuk kekuatan udara, ada 7 unit helikopter yang disiapkan untuk water boombing.

Di antaranya 3 unit dari BNPB dan 3 unit helikopter dari Sinarmas serta 1 unit helikopter dari KLHK.

Baca: Mama Muda Cantik Jual Ayam Jadi Selebgram, Aksinya Bikin Greget dan Merinding, Simak Videonya

Baca: KISAH Hijaber Cantik Asal Aceh Jadi Selebgram, Cantik Bak Boneka, Ada yang DM Nakal

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Riau Jadi Duta Ekonomi Syariah, Cerita Soal Bank Konvensional dan Syariah

Sedangkan untuk patroli udara ada 5 unit.

Di antaranya, 1 unit heli TNI AU, 1 unit heli TNI AD, 1 unit heli POLRI, 1 unit heli KLHK, 1 unit heli RAPP .

"Jumlah ada 7 heli untuk water boombing dan 5 heli patroli serta 1 pesawat jenis Cassa untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Untuk TMC kita lakukan di wilayah Bengkalis Siak dan Kampar," katanya.

Sementara itu, kondisi udara di perairan Bengkalis pasca Karhutla sudah kembali normal.

Kabut asap sempat menutupi jarak pandang beberapa waktu lalu kini sudah tidak dirasakan lagi.

Hal ini diungkap Syafii nelayan asal kecamatan Bukit Batu yang sehari hari melaut diperairan Selat Bengkalis, Rabu (27/3) siang. Menurut dia kondisi sudah normal sejak dua hari lalu.

"Dua hari lalu udah normal asap diperairan sudah tidak terlihat lagi. Kami pun sudah nyaman mencari ikan," ungkap Syafii.

Menurut dia, sebelumnya kabut asap beberapa kali sempat menyelimuti perairan Selat Bengkalis.

Kondisi kabut asap muncul dan hilang dalam beberapa pekan terakhir.

Syafii mengatakan, sejauh ini kondisi kabut asap memang tidak mempengaruhi hasil tangkapan dirinya, karena kondisi hasil tangkapan cukup normal baik laut berkabut atau tidak.

"Biasanya kita bawa pulang memang sekitar tiga puluhan kilogram dalam sekali melaut. Begitu juga saat kondisi berkabut masih sekitar itu, hanya saja kalau kondisi berkabut kita agak ada perasaan takut, bisa bisa menabrak kapal lain," tambahnya.

Kondisi perairan yang mulai cerah saat ini, setidaknya memberikan kenyamanan bagi Syafii untuk melaut.

Setidaknya tidak lagi takut kalau ada kapal lain melintas karena sudah bagus jarak pandangnya.

KABUT ASAP Landa Sejumlah Wilayah di Riau, ISPU Tunjukan Level Tidak Sehat, Kebakaran Hutan dan Lahan Masih Terjadi, Ini kata Gubernur Riau Syamsuar. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono/Muhammad Natsir)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved