Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

M Dimas Drajad Sudah Punya Firasat Akan Jadi Kiper Saat Lawan Brunei

Striker timnas U-23, Muhammad Dimas Drajat, tampil sebagai penjaga gawang dadakan saat Indonesia melawan Brunei Selasa (26/3) malam lalu.

Penulis: rinaldi | Editor: rinaldi
antara
Striker timnas U-23, M Dimas Drajat (9), harus menjadi kiper saat melawan Brunei, Selasa (26/3) malam lalu di Hanoi. 

tribunpekanbaru.com - Hal menarik terjadi saat timnas U-23 menang tipis dengan skor 2-1 atas Brunei Darussalam, pada laga terakhir Grup K kualifikasi Piala Asia U-23. Pada laga Selasa (26/3) malam itu, timnas hanya menang tipis 2-1.

Indonesia unggul dua gol lebih dulu melalui Dimas Drajad pada menit 31, dan Muhammad Raffi Syarahil menit 78. Brunei memperkecil kedudukan jadi 2-1 pada menit 85 melalui penalti Azim Izamuddin Suhaimi.

Dalam tendangan penalti itu, terjadi insiden yang membuat kiper timnas U-23, Muhammad Riyandi terkena kartu kuning dua kali.

Pertama, Riyandi mendapatkan kartu kuning lantaran menjegal pemain Brunei di dalam kotak penalti. Kedua, Riyandi sebenarnya mampu menggagalkan tendangan penalti pertama pemain Brunei, namun tendangan itu harus diulang lantaran dia dianggap bergerak lebih dulu sebelum bola ditendang.

Uniknya, pergerakan itu diganjar wasit dengan kartu kuning kedua, yang membuatnya harus mengakhiri pertandingan lebih cepat. Indonesia yang sudah kehabisan jatah pergantian pemain, akhirnya menempatkan Dimas Drajad sebagai penjaga gawang.

Sayang, pada penalti yang diulang tersebut, Dimas gagal menepis tendangan Azim, meski sudah membaca arah bola yang bergerak ke pojok kanan atas dengan tepat.

Tapi pemain Tira Persikabo itu mampu menjadi penyelamat tim, dengan menggagalkan tendangan penalti kedua yang didapatkan Brunei pada masa injury time babak kedua. Sepakan Nazirrudin bin Haji Ismail berhasil ditepisnya.

Selepas pertandingan, Dimas mengaku bersyukur bisa berperan membawa skuat Garuda Muda menang di laga ini. "Pertama, saya sedikit kecewa karena kami tidak lolos Piala Asia. Kalau perasaan saya untuk pertandingan, Alhamdulillah saya menyelamatkan timnas dari penalti," kata Dimas.

Dia pun mengaku, sebelumnya sudah memiliki firasat bakal menjadi kiper di laga melawan Brunei, ketika sesi latihan terakhir tim digelar pada Senin sore.

"Saat latihan saya mau coba jadi kiper waktu sama Awan Setho, Bagas Adi Nugroho, dan Unyil (panggilan Fredyan Wahyu). Waktu lawan Brunei juga saya yang lari minta (untuk jadi kiper) dari depan sampai belakang," tambahnya.

Pemain kelahiran Gresik 30 Maret 1997 ini, juga mengungkapkan kunci suksesnya bisa menepis penalti lawan.

"Saya lihat matanya. Saya bisa tahu, soalnya kalau saya ambil penalti biasanya kayak begitu juga. Kalau (penalti) pertama itu memang bolanya susah, yang kedua saya tahu jadi saya bisa tebak," jelasnya sambil menegaskan, dirinya masih lebih nyaman bermain sebagai striker. (rin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved