Dumai

Pemuda 19 Tahun Cabuli Remaja 13 Tahun di Sebuah Bangunan Tua di Dumai Riau, Sempat Main di Warnet

Pemuda 19 tahun cabuli remaja 13 tahun di sebuah bangunan tua di Dumai Riau, mereka merupakan pasangan kekasih dan sempat main di warnet

Penulis: Syahrul | Editor: Nolpitos Hendri
Kolase Tribun Pekanbaru
Ilustrasi. Pemuda 19 Tahun Cabuli Remaja 13 Tahun di Sebuah Bangunan Tua di Dumai Riau, Sempat Main di Warnet 

Pemuda 19 Tahun Cabuli Remaja 13 Tahun di Sebuah Bangunan Tua di Dumai Riau, Sempat Main di Warnet

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Pemuda 19 tahun cabuli remaja 13 tahun di sebuah bangunan tua di Dumai Riau, mereka merupakan pasangan kekasih dan sempat main di warnet.

Atas perbuatan yang dilakukan MR yang berusia 19 tahun, diamankan oleh pihak Kepolisian Resort Dumai pada Selasa (26/3/2019).

Pemuda berinisial MR ini diamankan setelah diduga melakukan pencabulan terhadap Bunga (13) bukan nama sebenarnya.

Baca: CALEG CANTIK Partai Gerindra di Pekanbaru Diintimidasi dan Diancam Preman, Secarik Kisah Wan Aniska

Baca: CALEG Cantik Partai GERINDRA di Pekanbaru, Terinspirasi Permaisuri Yordania Rania Al Abdullah

Baca: Kisah CALEG Cantik Asal Pekanbaru, Perempuan Masuki Dunia Politik, Terinspirasi Rania Al Abdullah

Korban yang masih berusia dibawah umur berstatus sebagai warga Bangko Bagan Siapi Api Rokan Hilir ini disebut-sebut sebagai pacar MR.

Dihimpun dari pihak kepolisian, MR ketahuan melakukan tindakan tak senonohnya itu di sebuah bangunan tua di Jalan Sudirman Kota Dumai.

Kapolres Dumai AKBP Restika P Nainggolan melalui Paur Humas IPTU Dedi Nofarizal menjelaskan, penangkapan terhadap MR dilakukan setelah adanya laporan dari pihak orangtua korban.

"Saat ini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku," ungkap Paur Humas.

Diceritakan Paur Humas, orangtua korban melapor kepada pihak berwajib setelah anaknya dicabuli pelaku di Dumai.

Saat itu, korban ke Dumai dan dijemput oleh pelaku.

Sesampainya di Dumai, korban diajak main di sebuah warnet di Jalan Sudirman Dumai.

"Sebelum kejadian tersebut, keduanya sempat main internet hingga jam 2.00 dini hari. Takut kena razia, mereka kemudian menuju bangunan tua yang kosong di samping kantor BPJS Naker dan terjadilah tindakan mesum tersebut," ungkapnya.

Baca: Kisah CEWEK CANTIK Asal Pekanbaru, Art Director di Kastil Creative, Ikut Pertukaran Pemuda ke Jepang

Baca: KISAH Empat Cewek Cantik KETURUNAN TIONGHOA di Pekanbaru, Torehkan Prestasi Hingga Bekerja Part Time

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Bernama Felicia Susanto, Berasal dari Keluarga Keturunan Tionghoa

Saat ini, pelaku disangkakan telah melanggar UU Perlindungan Anak 35/2014 dengan ancaman penjara 15 tahun.

Sementara itu, kondisi memiriskan terhadap kasus pencabulan yang menjadi kasus terbanyak dalam kasus kekerasan perempuan dan anak yang ditangani P2TP2A Pekanbaru pada tahun 2018.

Kasus pencabulan tercatat mencapai 45 kasus.

41 korban di antaranya adalah perempuan dan 4 korban lagi masih anak-anak.

P2TP2A Kota Pekanbaru mencatat ada 105 kasus kekerasan terhadap anak dari Januari hingga November 2018.

Korbannya mendominasi anak sebanyak 81 kasus dan 24 kasus lainnya adalah perempuan.

Kasus yang mendominasi selain pencabulan yakni kekerasan dalam rumah tangga dan pengabaian hak anak.

Kedua kasus ini masing-masing mencapai 17 kasus.

Ada juga 13 kasus anak berhadapan dengan hukum.

Ada sejumlah jenis kekerasan lainnya yang dialami perempuan dan anak di Kota Pekanbaru tahun ini.

Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah MINANG Merantau di Pekanbaru, Kampanye Kebersihan dan DUTA Kampung Iklim

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Peduli Kebersihan dan Lingkungan, Terpilih Jadi DUTA ASRI

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Riau Jadi Duta Ekonomi Syariah, Cerita Soal Bank Konvensional dan Syariah

Di antaranya kekerasan berbasis gender, penelantaran, pengabaian hak asuh anak dan kenakalan anak.

"Kasus yang paling banyak adalah kasus pencabulan. Korbannya kebanyakan adalah perempuan," papar Koordinator Divisi Pemulihan Korban Kekerasan P2TP2A Pekanbaru, Herlia Santi kepada Tribunpekanbaru.com.

Menurut Herlia, kasus pencabulan di antaranya kasus kekerasan seksual.

Mirisnya kebanyakan pelaku adalah orang yang dikenal dekat oleh korban atau keluarga korban.

Sehingga kasus kekerasan seksual pada anak jadi perhatian khusus bagi P2TP2A.

Kasus ini adalah merupakan laporan yang diterima oleh P2TP2A Pekanbaru.

Ia menyebut kasus ini belum termasuk kasus yang ditangani lembaga lainnya.

Kasus ini sudah ditangani dan terdata di P2TP2A Kota Pekanbaru.

Oleh sebab itu, wanita berkerudung mengimbau agar kaum hawa mewaspadai aksi kekerasan seksual dan pencabulan.

Apalagi pelaku bisa saja orang terdekat. (Tribunpekanbaru.com/Syahrul Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved