Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Kakinya Luka Hingga Membusuk Bekas Kena Jerat, Harimau Inung Rio Alami Infeksi Stadium 3 dan Tumor

Harimau malang yang terkena jerat pemburu di daerah yang juga masuk wilayah kerja perusahaan

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Sesri
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, di Aula BBKSDA Riau, Pekanbaru tengah menjelaskan proses evakuasi harimau sumatera yang terjerat di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Selasa (26/3/2019). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Harimau Sumatra, Inung Rio, yang terkena jerat babi di wilayah restorasi ekosistem di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, menjalani serangkaian rekam medik.

Harimau malang yang terkena jerat pemburu di daerah yang juga masuk wilayah kerja PT. Gemilang Citra Nusantara (RAPP Group), beberapa waktu lalu tersebut, sedang berada di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRH-SD).

Kepala Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Jumat (29/3/2019) menjelaskan sejumlah hal yang dilakukan terhadap Inung Rio.

Mulai dari pengukuran tubuh (Morfometri), pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan, koleksi sampel, pemeriksaan USG, dan pengobatan kaki kiri depan yang terkena jerat.

Baca: Kabar Harimau Sumatra Inung Rio yang Terkena Jerat Pemburu di Pelalawan Riau, Sudah Agresif Lagi

Baca: Tak Cuma Harimau, Karyawan Perusahaan Ini Ikut Terkena Jerat, Tubuh Menggantung & Hampir Kena Terkam

Baca: Kakinya Infeksi Kena Jerat, Harimau Sumatra Bernama Inung Rio Ini Sempat Alami Demam Tinggi

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, di Aula BBKSDA Riau, Pekanbaru tengah menjelaskan proses evakuasi harimau sumatera yang terjerat di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Selasa (26/3/2019). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY).
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, di Aula BBKSDA Riau, Pekanbaru tengah menjelaskan proses evakuasi harimau sumatera yang terjerat di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Selasa (26/3/2019). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY). (Tribun Pekanbaru/Theo Rizky)

"Terdapat 3 luka laserasi bagian medial kaki kiri merupakan bagian terparah dengan infeksi stadium 3 yang telah terbentuk jaringan nekrotik (jaringan membusuk)," sebut Suharyono.

Lanjutnya, infeksi itu memiliki diameter luka 4 cm, kedalaman 3cm. Dari dokumentasi visual foto, hal ini terlihat jelas.

"Lalu ada biopsi jaringan (hyperplasia mukosa), sejenis tumor pada bagian mulut rahang bawah dan akan diperiksa lebih lanjut ke laboratorium, apakah tumor ganas atau tumor jinak," paparnya lagi.

Suharyono menuturkan, Inung Rio sudah diberikan pasokan sebagai cairan tubuh melalui infus.

Lalu dia juga menjalani pemeriksaan laboratorik sampel darah sebagai penunjang diagnosa penyakit

"Kondisi harimau Inung Rio saat ini secara umum sudah sadar dari pengaruh bius. Selanjutnya Inung Rio akan menjalani masa karantina selama 14 hari," ucapnya.

Suharyono menambahkan, diagnosa sementara saat ini adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh luka terbuka di kaki kiri dan infeksi organ hepatika (hati).

"Untuk itu akan dilakukan diagnostik lanjutan untuk memperkuat diagnosa sementara yang didapat hari ini," tandasnya.

(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved