HEBOH Hoaks KPU Setting Server, Mahfud MD: Biar Gampang Menolak Hasil Pemilu kalau Kalah
Mahfud MD menyebutkan ada tiga kemungkinan yang menjadi motif penyebaran hoaks server KPU sudah disetting untuk memenangkan pasangan calon tertentu
Akun Facebook bernama Rahmi Zainuddin Ilyas dikabarkan sebagai pengunggah awal informasi hoaks tersebut.
Informasi tersebut berupa video berjudul "Wow server KPU ternyata sudah Disetting 01 menang 57% tapi Jebol Atas Kebesaran Allah Meskipun Sudah Dipasang 3 Lapis".
Baca: LIVE STREAMING MasterChef Indonesia, Video Sore Ini, Siap-Siap Saksikan Tantangan Mendebarkan!
Baca: Lucinta Luna Heboh Minta Pembalut Karena Sudah Tanggal 5, Netizen: Itu Mens Apa Gajian?
Baca: VIDEO Live Streaming Kampanye Akbar Prabowo - Sandi, Panitia Akan Tayangkan Pidato Habib Rizieq
Baca: Bulan Syaban Dimulai Hari Ini, Minggu (7/4/2019). Jangan Lupa, Ada 4 Amalan Utama di Bulan Ini
Selain itu, informasi lain juga beredar dengan tajuk "Breaking News! Pak Wahyu mantan staf Jokowi di Solo bongkar server KPU di Singapura udah setting kemenangan 01 57%!!!, Jebol salah satu dari 7 servernya. Sebarkan. Viralkan".
Namun, KPU langsung membantah kabar tersebut.
Diberitakan dari Kompas.com, Komisioner KPU, Viryan Aziz menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki server yang ditempatkan di luar negeri.
Hal itu disampaikan Viryan Aziz di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2019).
"Kalau server punya kami tidak ada yang di luar negeri. Semua di dalam negeri, di sekitar Jakarta ya, termasuk di kantor ini. Ada di bawah (kantor KPU) bisa dilihat," ujar Viryan.
Viryan juga menegaskan, tidak ada hubungannya antara server KPU dengan hasil pemilu.
Pasalnya, hasil pemilu menggunakan metode manual, bukan perhitungan cepat sistem IT.
Sementara, dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di tvOne, Jumat (5/4/2019), Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean memberikan klarifikasi terkait informasi bahwa video tudingan itu dibuat ketika relawan Prabowo-Sandi sedang rapat.
"Kami memang mendengar tentang pengakuan dari seorang yang bernama Wahyu ya, beliau lah yang meminta waktu kepada teman-teman kita, relawan, untuk mempresentasikan apa yang dia ketahui tentang (server KPU), kemudian apa yang ramai sekarang diperbincangkan," papar Ferdinand.
Terkait itu, Ferdinand menegaskan, relawan itu memiliki makna berbeda dengan BPN.
"BPN secara kelembagaan tentu berbeda dengan organ relawan karena mereka ini kan adalah organisasi mandiri yang berhak melakukan kegiatannya secara mandiri terkait dengan aktivitas semacam ini," ungkap Ferdinand.
Baca: DOWNLOAD LAGU MP3 Alan Walker Album Terkomplit 2019, Ada On My Way Hingga Lily Lengkap Dengan Video
Baca: Jadwal SIARAN LANGSUNG Final Malaysia Open 2019, Minggu (7/4/2019) Pemain Top China Perang Saudara
Baca: TNI Terkuat ke 15 di Dunia, Sedangkan 10 Negara Ini Memiliki Angkatan Bersenjata Terlemah di Dunia
Lalu, Ferdinand menceritakan kronologi video yang beredar soal server KPU yang telah disetting untuk memenangkan paslon tertentu pada Pilpres 2019.
"Nah mungkin itu yang terjadi bahwa organ relawan kita yang kemudian menerima saudara Wahyu mempresentasikan apa yang dia ketahui ya, tidak ada yang salah di situ bahwa relawan ini penasaran dengan sesuatu informasi yang ingin disampaikan oleh Wahyu yang memang diketahui mempunyai basic terkait dengan IT (Informasi Teknologi)," kata Ferdinand.